Selasa, 02 Oktober 2012

Jilbab Syar’i itu Jilbab Fisik atau Jilbab Hati?












Hingga hari ini masih banyak wanita yang memperdebatkan masalah jilbab. Banyak dari mereka tidak mengenakan jilbab dengan alasan masih merasa hatinya belum terjilbabi. Statemen ini awalnya merebak di kalangan artis. Untuk menghindari dan mengingkari perintah hijab. Mereka menggunakan alasan di atas untuk menguatkan alasannya membiarkan kepalanya telanjang ditempat umum.

Pada hari ini, artis telah menjadi ‘berhala baru’ bagi anak muda. Tidak mengenal sahabat Rasulullah sudah menjadi hal yang dimaklumi, tapi tidak punya idola artis akan mendapat julukan kampungan, kuper dll. Setelah artis dijadikan berhala baru yang diidam-idamkan, dipuji-puji, dikagumi, apa saja yang artis lakukan akan di ikuti, termasuk artis yang tidak mengenakan hijab.

Dalam kenyataannya, statemen ‘ingin menjilbabi hati’ ini telah melekat di hati banyak wanita muda. Mereka enggan mengenakan hijab dengan alasan masih belum siap dan ingin menjilbabi hatinya dulu. Kelompok ini bukan tidak siap, tetapi bisa jadi enggan melakukan persiapan. Padahal perintah hijab itu bukan perintah biasa, tetapi perintah Allah SWT secara langsung bagi wanita beriman.

“Hai Nabi katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuan dan anak-anak orang mukmin: ‘Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu agar mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (Al-Ahzab 59).

“Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya…..” (An-Nur 31).

Jika wanita islam enggan mengenakan hijab, lantas apa bedanya mereka dengan wanita non muslim? Sesungguhnya hijab itu adalah pembeda antara wanita muslim dengan non muslim.

Tidak ada satupun ada perintah yang mengatakan bahwa jilbab hati itu merupakan hal yang urgent dibanding jilbab fisik. Statemen jilbab hati muncul dari kalangan mereka yang belum memahami ilmu hijab dengan baik.

Meski begitu, hijab itu bukan hijab yang menjadikan wanita tersebut tabarruj (memamerkan kecantikan), bukan pula yang bercorak-corak modis. Karena sesungguhnya ada batasan dan kriteria busana syar’i yang harus diperhatikan, antara lain:

1. Harus menutup seluruh badannya kecuali wajah dan telapak tangan, maka tidak boleh ditampakkan leher dan lain-lain walaupun hanya sebesar uang logam.

2. Bukan busana perhiasan yang justru menarik perhatian seperti yang banyak dihiasi dengan gambar bunga apalagi yang warna-warni.

3. Harus longgar, tidak ketat, tidak tipis, dan tidak sempit yang mengakibatkan lekuk tubuhnya tampak atau transparan.

4. Tidak diberi wangi-wangian atau parfum karena dapat memancing syahwat lelaki yang mencium keharumannya.

5. Tidak menyerupai kaum laki-laki seperti memakai celana panjang (ketat), kaos oblong, dan semacamnya. Rasulullah melaknat laki-laki yang menyerupai perempuan dan perempuan yang menyerupai laki-laki.

6. Tidak menyerupai pakaian orang-orang kafir.

7. Bukan untuk mencari popularitas.

Jadi, jilbab hati itu tidak ada. Yang Allah perintahkan adalah jilbab fisik, adapun mengenai hati, itu merupakan kewajiban, tanpa harus menafikan masalah urgensi jilbab fisik.
 

Senin, 01 Oktober 2012

Hadiah Untuk Kaum Hawa
















Hawa,
Sadarkah engkau sebelum datangnya sinar Islam, kita dizalimi, hak kita dicerobohi, kita ditanam hidup-hidup, tiada penghormatan walau secebis oleh kaum adam, tiada nilai di mata kaum adam, kita hanya sebagai al

at untuk memuaskan hawa nafsu mereka. Tapi kini bila rahmat Islam menyelubungi alam, bila sinar Islam berkembang, derajat kita diangkat, maruah kita terpelihara, kita dihargai dan dipandang mulia, dan mendapat tempat di sisi Allah sehingga tiada sebaik-baik hiasan di dunia ini melainkan wanita sholehah.

Wahai Hawa,
Kenapa engkau tak menghargai nikmat iman dan Islam itu? Kenapa mesti engkau kaku dalam mentaati ajaranNya, kenapa masih segan mengamalkan isi kandungannya dan kenapa masih was-was dalam mematuhi perintahNya?

Wahai Hawa,
Tangan yang mengoncang buaian boleh mengoncang dunia, sadarlah hawa kau dapat mengoncang dunia dengan melahirkan manusia yang hebat yakni yang sholeh dan sholehah, kau bisa menggegar dunia dengan menjadi isteri yang taat serta memberi dorongan dan sokongan pada suami yang sejati dalam menegakkan Islam di mata dunia.

Tapi hawa, jangan sesekali kau coba menggoncang keimanan lelaki dengan lembut tuturmu, dengan ayu wajahmu, dengan lengguk tubuhmu. Jangan kau menghentak-hentak kakimu untuk menyatakan kehadiranmu.

Jangan Hawa, jangan sesekali coba menarik perhatian kaum adam yang bukan suamimu. Jangan sesekali mengoda lelaki yang bukan suamimu, karena aku khawatir ia mengundang kemurkaan dan kebencian Allah.

Tetapi memberi kegembiraan pada syaitan karena wanita adalah jala syaitan, alat yang dieksploitasikan oleh syaitan dalam menyesatkan Adam.

Hawa,
Andai engkau masih remaja, jadilah anak yang sholehah buat kedua ibu-bapakmu, andai engkau sudah bersuami jadilah isteri yang meringankan beban suamimu, andai engkau seorang ibu didiklah anakmu sampai ia tak gentar memperjuangkan ad-din Allah.

Hawa,
Andai engkau belum menikah, jangan kau risau akan jodohmu, ingatlah hawa janji Tuhan kita, wanita yang baik adalah untuk lelaki yang baik. Jangan menggadaikan maruahmu hanya semata-mata karena seorang lelaki, jangan memakai pakaian yang menampakkan sosok tubuhmu hanya untuk menarik perhatian dan memikat kaum lelaki, karena kau bukan memancing hatinya tapi merangsang nafsunya.

Jangan memulakan pertemuan dengan lelaki yang bukan muhrim karena aku khawatir dari mata turun ke hati, dari senyuman membawa ke salam, dari salam cenderung kepada pertemuan dan dari pertemuan... takut lahirnya nafsu kejahatan yang menguasai diri.

Hawa,
Lelaki yang baik tidak melihat paras rupa, lelaki yang soleh tidak memilih wanita melalui keseksiannya, lelaki yang warak tidak menilai wanita melalui keayuaannya, kemanjaannya serta kemampuannya menggoncang iman mereka.

Tetapi hawa, lelaki yang baik akan menilai wanita melalui akhlaknya, peribadinya dan ad-dinnya. Lelaki yang baik tidak menginginkan sebuah pertemuan dengan wanita yang bukan muhrimnya karena dia takut memberi kesempatan pada syaitan untuk mengodanya. Lelaki yang warak juga tak mau bermain cinta sebabnya dia tahu apa tujuan dalam sebuah hubungan antara lelaki dan wanita yakni pernikahan.

Oleh itu Hawa,
Jagalah pandanganmu, jagalah pakaianmu, jagalah akhlakmu, kuatkan pendirianmu. Andai kata ditakdirkan tiada cinta dari Adam untukmu, cukuplah hanya cinta Allah menyinari dan memenuhi jiwamu, biarlah hanya cinta kedua ibu-bapakmu yang memberi kehangatan kebahagiaan buat dirimu, cukuplah sekadar cinta adik-beradik serta keluarga yang akan membahagiakan dirimu.

Hawa,
Cintailah Allah dikala susah dan senang karena kau akan memperolehi cinta dari insan yang juga mencintai Allah.
Cintailah kedua ibu-bapakmu karena kau akan peroleh keridhaan Allah.
Cintailah keluargamu karena tiada cinta selain cinta keluarga.

Hawa,
Ingatanku yang terakhir, biarlah tangan yang menggoncang buaian ini dapat menggoncang dunia dalam mencapai keredhaan Illahi. Jangan sesekali tangan ini juga yang menggoncang keimanan kaum Adam, karena aku sukar menerimanya dan aku benci mendengarnya.

Suatu saat ada yang harus pergi, suatu saat ada yang akan datang. Mungkin yang pergi tidak akan kembali, dan mungkin yang datang hanya sebentar.

Perempuan Mahal Vs Perempuan Murah














Mengapa perempuan Muslim harus menutup auratnya?
Wajib sebagaimana diperintahkan ALLAH dalam Al-Qur’an dan hadits Nabi?
Kalau tidak melaksanakan berdosa?

Benar..
Tapi mari kita kesampingkanlah dululah alasan perintah ini.
Kita mafhum, melaksanakan sesuatu krn dasarnya perintah menunjukkan kesadaran diri yang rendah.
Mari kita mendasarkan pd kesadaran diri saja mari memahami ini dngn akal sehat saja.
Bila nanti kata akal sehat saja harus, maka benarlah perintah agama.
Pantas ALLAH & Rasul-Nya memerintahkannya.

Ini akan lebih kuat menancap dalam hati dibandingkan yang dasarnya karena perintah.
Kita akan lebih kuat melaksanakan sesuatu bila sudah sadar bahwa itu memang keharusan
Seorang anak akan rajin belajar dengan sendirinya bila menyadari bahwa belajar itu penting krn akan menentukan masa depannya sendiri tanpa harus disuruh-suruh.

Perempun Muslim yang sudah menutup aurat dengan benar & konsisten itu karena ada kesadaran dalam dirinya….

Sementara yang belum juga krn belum adanya kesadaran dalam dirinya Bila diri belum sadar..

Walaupun ceramah didengarkan setiap hari, walaupun ayat Al-Qur’an dibacakan ratusan kali tetap saja seseorang tidak akan tergerak melaksanakan sebuah keharusan

Mungkin sebenarnya semua perempuan Muslim sudah tahu bahwa menutup aurat sesungguhnya adalah persoalan memuliakan harga diri perempuan.

Dalam Islam perempuan itu makhluk yg mulia dan dimuliakan
Dengan menutup aurat agama bermaksud menjaga harga diri & kehormatannya.

Ilustrasi yang paling tepat mengibaratkan perempuan Muslim adalah perhiasan atau barang mahal.

Barang Mahal memiliki ciri-ciri :

1. Dijual di toko berkelas
2. Disimpan di etalase yang hanya bisa dipandang dibalik kaca
3. Disegel, tidak bisa dibuka dan disentuh isinya
4. Tidak bisa dicoba dulu
5. Harganya mahal dengan jaminan memuaskan
6. Bergaransi.

Kebalikan dari barang Mahal adalah barang Murah.

Ciri-cirinya:

1. Adanya di toko murah, di emperan atau di pasar
2. Tidak disegel
3. Diobral
4. Boleh dicoba, bebas disentuh-sentuh,
5. Dipegang-pegang, dicoba berulang kali oleh banyak orang
6. Setelah dicoba boleh tidak jadi dibeli
7. Tidak ada garansi.

Nah..,Islam memperlakukan perempuan persis seperti barang mahal tersebut…

Diibaratkan dua jenis tadi: “Toko berkelas” adalah keluarganya yang bermartabat yang taat pada agama;

“Disegel, tidak bisa dibuka dan disentuh” adalah prinsip dibalik busana Muslimahnya “Tidak bisa dicoba dulu” adalah menjaga kehormatan.

Tidak bisa memesrai dan menggaulinya tanpa menikahinya dulu; “Harganya mahal” adalah pembelinya harus laki” yang juga mahal (terjaga akhlak dan kepribadiannya).

Laki-laki murahan tidak akan sanggup karna tidak akan berani.

Malu mendapatkannya & merasa dirinya tidak seimbang.. “Bergaransi” adalah orisinial, dijamin masih gadis & belum disentuh laki” lain. Adalah jelas, menutup aurat adalah menjaga diri, mensegel diri, menghormati diri, memuliakan diri.

Perempuan yang menutup auratnya (dengan benar dan akhlaknya terjaga)Adalah barang mahal yg tersimpan dalam etalase terjaga dalam sebuah kotak yg tidak bisa dibuka, tersegel, tidak bisa disentuh dan harganya mahal.

Sebaliknya, perempuan yg membuka auratnya (betis, paha, lengan, rambut, leher dan dada, apalagi lebih dari itu) adalah “barang obralan” yg murah tidak perlu repot-repot, ingin membukanya karena ia sudah terbuka (tidak ditutup) silahkan bebas menatap & menyentuh 2 (dalam kebebasan pergaulan dan persahabatan) dan “merasakannya” (dalam pacaran). Kalau sudah tidak suka lagi atau tidak cocok, boleh tidak jadi memilikinya. Jadilah, ia barang bekas. Barang bekas tentu tidak berkualitas, murah, karena sudah dipakai orang.

Mengapa perempuan yang seharusnya mahal menjadi murah?

Sabda Nabi, karena hilangnya rasa malu: “Al-hayu-u minal iman” (malu itu sebagian dari iman). “Iman itu ada tujuh puluh cabang dan malu adalah salah satunya” (HR. Muslim).

“Segala sesuatu ada penegurnya (penjaganya), dan penegur hati adalah rasa malu!” . Sangat menyedihkan, bila dulu perempuan malu kelihatan auratnya

Sekarang malah bangga mempertontonkannya.Maka berbaju ketat menjadi mode, bercelana pendek berarti gaul dan menonjolkan payudara adalah kebanggaan. Rasa malu hilang dari perasaan perempuan.

Bila perempuan sudah kehilangan rasa malu itu berati kehancuran negara, masyarakat dan keluarga.

Maka benarlah, “perempuan membuka auratnya dlm kehidupan sosial adalah salah satu sumber kerusakan moral seksual masyarakat termasuk dalam masyarakat Muslim.”

Dan iblis pun pernah berkata:

“Perempuan adalah alat senjataku yg paling ampuh untuk menyesatkan anak adam.

Ia seperti anak panah. Sekali kulepaskan dari busurnya, jarang meleset!”Sehubungan dngn ilustrasi barang mahal tadi, ada beberapa pertanyaan:

(1) Bagaimana dengan perempuan yang berkerudung menutup auratnya tapi tidak menjaga akhlaknya, bebas pacaran, bermesraan dan banyak disentuh” apalagi sudah tidak perawan Maka jawabannya adalah: ia adalah “barang mahal” yang palsu aslinya murah bungkusnya pun murah (hanya simbol) sehingga gampang dibuka dan dicoba. Ia barang tipuan yg tanpa sadar sedang menipu dirinya sendiri.

(2) Bagaimana dengan perempuan yang merasa tidak perlu menutup aurat yang penting bisa menjaga diri sehingga ttp menganggap dirinya perempuan terhormat? Jawabannya adalah: Kalau benar” bisa menjaga diri, ia adalah barang mahal yang diobral. Barang bagus yg diobral tetap saja lebih murah dan lebih rendah nilainya dari barang mahal yang tidak diobral.

(3) Bagaimana dengan perempuan yang mengatakan:
“Ah, yang berkerudung juga banyak yang kelakuannya parah, mendingan begini, gak berkudung tapi punya prinsip”? Itu artinya menutupi keengganannya dgnn kesalahan.
Lain kata, lari dari satu kesalahan & bersembunyi dalam kesalahan yang lain.

(4) Bagaimana dengan perempuan yang berusaha mengutak-ngatik pengertian
“aurat” dengan logikanya kemudian berkesimpulan menutup aurat itu tidak perlu? Maka ia adalah orang yang memaksan dan ‘memperkosa’ dirinya sendiri agar harganya murah.

(5) Bagaimana dengan perempuan dan laki” termasuk ulama yg ahli agama, ahli tafsir dan mengatakan menurup aurat itu tidak perlu (karena pengertian sebenarnya tentang aurat bukan yang secara konvensional difahami)? Maka sesungguhnya ia sedang melegitimasi penolakannya pada perintah ALLAH & tuntunan Nabi atau melegitimasi penolakannya dengan ilmu agamanya sendiri (ini paling ironis dan paling berat pertanggungjawabannya kelak).

Ingat, ilmu yang tidak bermanfaat adalah ilmu yang tidak menumbuhkan kesadaran malah menjadi penolakan pada kebenaran dan perintah ALLAH sendiri.

Perintah agama begitu masuk akal, rasional dan sangat jelas untuk memuliakan kaum perempuan.

Menghadapi perintah Allah hanya satu jawabannya: “Sami’na wa atha’na” (Kami dengar dan kami taat).Ilustrasi-ilustrasi. di atas hanya untuk menguatkan bahwa perintah agama sebenarnya berlandaskan akal sehat Tapi, tentu saja, apakah ingin menjadi barang mahal atau barang murah jelas sebuah kebebasan.

Bener kok kalimat ini: HIDUP ITU ADALAH PILIHAN !

So, Silahkan memilihnya sendiri. Bebas2 saja kok.

Mau sadar atau tidak kitalah yg menentukan!!

Mau selamat atau celaka kelak di akhirat kitalah yg menanggungnya.

Mengapa manusia banyak yang merasa nyaman dalam kesalahan dan ketaksadaran?

Karena ALLAH tidak langsung menghukum setiap pelanggaran yang kita perbuat.

Dia memberikan waktu yang panjang kepada kita untuk berfikir dan berubah untuk bertaubat memperbaiki diri sebelum ajal menjemput.

Itulah kasih sayang-Nya yang tiada tara pada hamba-Nya sebelum celaka di akhirat kelak

Masihkan kita akan menyia-nyiakan kesempatan?

Smoga Dapat Diambil Manfaat bagi kita Semua...Inshaallah.

AKU MENUNGGUMU...











Ini bukan sekedar kata-kata agar kamu jatuh hati padaku, namun ini
adalah kejujuranku. Mengapa aku berkata seperti ini? Karena aku menyukai
orang-orang yang mencintaiNya. ... yang mencintai RasulNya... dan denganmu...


kuharap keteguhanmu bisa mengajakku serta untuk semakin mencintaiNya. 
Aku merindukanmu karena Allah

Ini bukan untaian rahasia dalam hatiku untuk memikatmu. Me

ngapa aku
berkata seperti ini? karena aku tahu... mengucapkan ikrar suci itu
menyempurnakan hidupku. Dan... Pernikahan adalah sunnah Rasullullah dan
Rasulullah adalah kekasih Allah. Cinta adalah anugerahNya yang ditumbuhkan
dihati orang-orang yang dikehendakiNya. Bagaimana aku tidak merindukan
kehadiranmu wahai kekasih.... to come in my life ??

Aku menunggumu karena Allah

Ini bukan rajutan perasaan untuk sebuah penantian. Mengapa aku berkata
seperti ini? Karena aku tahu, diriku terlalu banyak kekurangan.. . dan
karenanya... aku butuh seseorang yang lebih halus untuk menaklukkan hatiku
yang tegas dan yang lebih tangguh untuk menguatkan hatiku yang lemah dengan ijinNya...

Aku tahu... terlalu banyak yang harus aku perbaiki... karenanya, aku menunggumu untuk menjadi pendamping hidupku... aku menunggumu untuk
lebih membimbingku dengan tulusmu... untuk lebih mengajariku dengan
sabar hingga kenikmatan imanku terhadapNya semakin dalam dengan ijinNya.... disetiap harinya... untuk selama-lamanya Amin...

Aku tahu, dalam hatiku... aku tak ingin hidup sendiri, karenanya, aku
berharap... Allah menganugerahkan padaku seorang imam untuk berbagi
banyak hal dan menerima apa adanya diriku beserta keluargaku.. .
Kekasih... bila Engkau benar-benar ada dalam hidupku...
semoga Allah memantapkan hati kita dan mendekatkan kita dijalan yang lebih Ia Ridhoi

Aku mencintaimu karena Allah... aku merindukanmu karena Allah dan aku menunggumu karena Allah...
diraga manakah jiwamu bersemayam?? ?


Dari sini aku menatap jejakmu dengan raga yang menari bersama angin...
diantara gemuruh ombak kerinduanku
Rasakan getarku... yang membiarkan selarik bintang menemanimu serta untuk menjemputku. ..
meski mungkin tak ada peta yang bisa dirimu genggam...
ijinkan bisik hatiku sebagai petunjuk arahmu dengan ijinNya...

Ya Rabbi... redamkanlah rinduku dijalan yang terbaik menurut Engkau untuk dunia dan akhiratku Amin....
Bila kerabat dan teman tak lagi cukup untuk menemani kehidupanku. ..
maka hari itu adalah yang aku tunggu... apakah dia, jawaban itu???