Sabtu, 10 November 2012

PUAS DAN SYUKURI-LAH PEMBERIAN ALLAH











Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ... Semoga tulisan ini bermanfaat, terutama bagi:

• Seorang yang selalu merasa tidak puas, dengan apa yang ia dap

atkan dari pemberian Allah Ta’ala ..

• Seorang yang selalu menggerutu dengan pemberian Allah Ta’ala bahkan terkadang meremehkan pemberian-Nya ..

• Seorang yang selalu memaksakan sesuatu yang tidak dia sanggupi, sehingga lupa nikmat yang ada dihadapannya ....

Saya pernah membaca perkataan Imam Ahmad rahimahullah kepada Syuja’ bin makhlad: ...

“Wahai Abu Al Fadhl, sesungguhnya ia hanya sebuah makanan di bawah makanan (yang lain), pakaian di bawah pakaian (yang lain) dan sesungguhnya ia hanya beberapa hari yang sementara.” Lihat kitab Thabaqat Al Hanabilah, 1/169 dan kitab Manaqib Al Imam Ahmad, karya Ibnul Jauzy, hal. 248.

Maksud dari perkataan beliau adalah; ada makanan yang lebih tingkatannya dibandingkan makanan yang lainnya, tetapi tujuannya sama yaitu mengenyangkan, dan ada pakaian yang lebih tingkatannya dibandingkan pakaian yang lainnya, tetapi tujuannya sama, yaitu menutupi aurat pada tubuh, dan hidup ini hanya hari-hari yang sementara yang semua dari kita akan dikembalikan kepada Allah Ta’ala dan dimintai pertanggung jawaban di hadapan-Nya

Setelah membaca perkataan ini, penulis teringat beberapa hal:

1. Yang penting tercapai tujuannya dan tidak menyelisihi ajaran islam, contoh; seorang ada yang sarapan cukup hanya dengan dua buah bakwan plus kopi manis panas, cukup baginya sampai siang tiba, tetapi ada yang sarapan harus dengan nasi uduk, plus lontong dan lauk. Padahal keduanya tujuannya satu yaitu; tidak lapar sehingga punggungnya tegak. Mari perhatikan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:

Artinya: “Tidak ada sebuah tempat yang diisi oleh seorang manusia, lebih buruk daripada sebuah perut, cukup bagi seorang manusia beberapa suap, yang menegakkan punggungnya, dan jika hawa nafsunya mengalahkan manusia, maka sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk minum dan sepertiga untuk nafas.”

Contoh lain; seorang ada yang berpakaian seharga setengah juta, ada lagi yang berpakaian limapuluh ribu atau seratus ribu. Dan semuanya sama tujuannya, yaitu menutup aurat agar tidak telanjang dan mempertontonkan aurat. Coba perhatikan Firman Allah Ta’ala:

Artinya: “Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutupi auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat.”

“Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh setan sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapamu dari surga, ia menanggalkan dari keduanya pakaiannya untuk memperlihatkan kepada keduanya ‘auratnya. Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin-pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.” QS. Al A’raf: 26-27.

Ada sebagian yang pakaiannya sangat mahal tetapi, menyerupai pakaian orang kafir atau membuka aurat atau menyerupai pakaian lelaki bagi perempuan dan sebaliknya atau menimbulkan sikap terlalu berlebih-lebihan atau menimbukan sikap sombong, maka ini semua tidak tercapai tujuan dari berpakaian.

Silahkan ambil contoh yang lain; kendaraan, rumah tempat tinggal, fasilitas lainnya.

2. Allah Al Hakim, Maha Bijaksana di dalam penciptaan-Nya

Kalau diperhatikan, dengan kehakiman-Nya Allah Ta’ala telah menciptakan segala sesuatu pada tempatnya dan menurut ukurannya secara proporsional. Contoh; ikan ada yang harga sekilonya Rp 12.500,- dan disana ada ikan yang harga sekilonya Rp 50.000 sampai Rp. 100.000,-.

Maka yang seharga Rp 12.500,- diperuntukkan bagi yang mampunya hanya itu, meskipun tidak menghalangi yang mampu lebih dari membeli yang Rp 12.500,-.

Yang memaksakan adalah;

• seorang yang membeli ikan seharga Rp 60.000/kg padahal ia mampunya cuma membeli seharga 6.000/kgnya.

• seorang yang membeli baju seharga 250.000,- padahal ia mampunya cuma seharga Rp 25.000,-

• seorang yang membeli HandPhone seharga 5.000.000,- dengan gadget di dalamnya bermacam-macam, padahal ia mampunyai membeli dengan harga Rp. 500.000,- itupun bisanya cuma missed call doang!!! Disebabkan tidak ada pulsa untuk menelpon.

• seorang yang membeli motor seharga 50.000.000,- padahal ia mampunya Cuma seharga 5 – 7 juta.

Dan masih banyak contoh yang lain. Coba perhatikan ayat Al Quran yang menjelaskan tentang sifat Alllah Al Hakim;

Artinya: “Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para muallaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berutang, untuk jalan Allah dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan, sebagai sesuatu ketetapan yang diwajibkan Allah; dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.”QS. At Taubah: 60.

3. Puaslah terhadap pemberian Allah Ta’ala niscaya Anda menjadi orang paling kaya ...

Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata: ‘Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa yang mengambil dariku kalimat-kalimat ini, lalu ia mengamalkannya atau memberitahukan siapa yang ingin mengamalkannya?”,

lalu Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata: “Saya, Wahai Rasulullah”, lalu beliau mengambil tanganku dan menghitung lima perkara, beliau bersabda:

“Jauhilah hal-hal yang diharamkan, niscaya Anda akan menjadi manusia yang paling beribadah kepada Allah, relalah dengan apa yang telah Allah bagikan untukmu, niscaya kamu menjadi manusia yang paling kaya, berbuat baiklah kepada tetanggamu, niscaya Anda menjadi seorang beriman, dan sukai untuk manusia sesuatu yang Anda sukai untuk diri sendiri, niscaya Anda menjadi seorang muslim (sebenarnya) dan janganlah terlalu banyak tertawa, karena banyak tertawa mematikan hati (/perasaan).”

HR. Tirmidzi dan dihasankankan oleh Al Albani di dalam kitab Shahih Al Jami’, no. 100.

Maksud dari “Relalah dengan apa yang telah Allah bagikan untukmu, niscaya kamu menjadi manusia yang paling kaya”:

Berkata Al Munawi rahimahullah berkata:

“Relakanlah”, maksudnya yaitu Puaslah, “dengan apa yang telah Allah bagikan untukmu”, maksudnya adalah apa yang telah Allah berikan kepadamu dan menjadikannya bagianmu dari rezeki, “niscaya kamu menjadi manusia yang paling kaya”, ..

.. maksudnya adalah karena sesungguhnya barangsiapa yang puas maka ia akan merasa cukup, bukanlah kekayaan dengan banyaknya materi akan tetapi kekayaan adalah kekaayaan jiwa, dan sifat puas adalah kekayaan dan kemuliaan dengan Allah dan kebalikannya adalah kefakiran dan kehinaan kepada selain Allah dan barangsiapa yang tidak merasa puas, ia tidak akan penah kenyang selamanya, jadi, di dalam perasaan puas terdapat kemuliaan dan kekayaan serta kemerdekaan, sedangkan pada kehilangan sifat tersebut terdapat kehinaan dan penghambaan diri kepada yang lain.” Lihat kitab Faidh Al Qadir, 1/161 dan kitab Tuhfat Al Ahwadzi, 7/36.

4. Sifat Puas dengan pemberian Allah akan memberkahi rezeki ...

Artinya: “Yunus meriwayatkan: “Abul ‘Ala asy Syikhkhir meriwayatkan kepadaku: “Telah meriwayatkan kepadaku salah seorang dari Bani Sulaim dan tidak aku kira kecuali ia telah melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, bahwa beliau bersabda:

“Sesungguhnya Allah tabaraka wa Ta’ala menguji hanba-Nya dengan apa yang ia berikan kepadanya, maka barangsiapa yang rela/puas dengan apa yang telah Allah Azza wa Jalla bagikan maka niscaya Allah memberkahi baginya di dalam pemberiannya tersebut dan barangsiapa yang tidak rela/puas, niscaya tidak diberkahi baginya.”

HR. Ahmad dan dihasankan oleh Al Albani di dalam kitab Shahih Al Jami’, no. 1869.





Semoga kita dapat mengambil pengetahuan yang bermanfaat dan bernilai ibadah ..

Wabillahi Taufik Wal Hidayah, ...

Salam Terkasih ..
Dari Sahabat Untuk Sahabat ...

♥ Biarkan Cinta Membimbing ♥











Apabila kita disuruh untuk menunjuk diri kita, akan secara otomatis menunjuk dada, tempat hati dan jantung kita bersemayam. Hal ini disebabkan secara naluriah kita merasa hati kitalah hakikat diri kita.

Di pusat tubuh kita, ada sebuah tempat suci yang berbentuk bunga teratai. Dan di dalamnya terdapat sebuah tempat kecil. Surga dan bumi ada di situ ; matahari, bulan, bintang-bintang, api dan petir bahkan seluruh alam semesta bersemayam di dalam hati kita.

Hati kita adalah tempat bersumbernya “sari” kehidupan kita, dan ketika “sari” kehidupan itu tidak mengalir, kita akan merasa tidak bahagia.

Ada tiga kebiasaan yang harus kita pupuk untuk kebahagiaan hati :

1. Berfokuslah pada Rasa Terima Kasih
Rasa terimakasih adalah perkakas pengembang hati yang bersifat alami. Janganlah bersikap seolah-olah rasa terimakasih dan apresiasi adalah barang porselen yang indah, taplak meja yang cantik, yang hanya dikeluarkan pada saat-saat tertentu, milikilah banyak hal dalam hidup dan berfokus kepada rasa untuk berterimakasih karena rasa terimakasih akan mencondongkan hati kearah keceriaan yang akan mendatangkan kebahagiaan.

Setiap orang menghadapi tantangan dan mendapat karunia, namun memfokuskan hati ke karunia akan membuat kita merasa lebih bahagia.

2. Amalkan Pemberian Maaf
Memaafkan adalah bentuk rasa cinta yang tertinggi dan yang terindah, sebagai imbalannya kita akan menerima kedamaian dan kebahagiaan yang tak terhingga.

Kadang, sulit membiarkan cinta membimbing kita pada saat hati kita disakiti oleh orang lain. Tetapi, biarpun luka hati itu kecil atau besar kita tidak akan bisa benar-benar bahagia sebelum mau memberi maaf.

Banyak orang mengira bahwa merasakan perasaan benci, marah dan kesal terhadap seseorang yang menyakiti adalah cara untuk menghukum orang tersebut, padahal JUSTRU SEBALIKNYA !Memendam terus perasaan itu ibarat menelan racun dan mengharapkan racun itu menyakiti orang itu padahal ‘kita’-lah yang justru ‘disakiti’.

Ada lima alasan mengapa seseorang sukar memberikan maaf, karena adanya anggapan :
- Pemberiaan maaf = menyetujui perbuatan salah.
- Pemberian maaf berarti kita harus menerima orang itu kembali ke kehidupan kita.
- Dengan membenci orang itu membuat kita merasa berada diatas angin, memiliki kekuasaan dan kekuatan.
- Jika memaafkan, kita mungkin akan sakit hati lagi.
- Kita ingin menghukum orang yang menzalimi kita.

Padahal hal tersebut tidaklah tepat, karena pemberian maaf adalah hadiah yang kita berikan kepada diri sendiri yang membuat hati kita berhenti menciut.

3. Sebarluaskan Cinta yang Tulus
Disaat hati kita mengalir dalam rasa cinta, secara alami kita merasa lebih bahagia. Kita dapat memulai kembali aliran hati kita dengan mengirimkan kebaikan cinta kepada siapa saja dan kepada setiap orang. Contoh gampang; sekadar mendoakan kesehatan seseorang sudah cukup menghidupkan pompa yang membangkitkan cinta dalam hati. Tindakan ini menciptakan arus cinta dan kebahagiaan yang kuat, sebab hati yang dipenuhi rasa cinta akan selalu diisi dengan cinta yang jumlahnya makin lama makin banyak.

Anda membiarkan cinta membimbing kehidupan anda dengan berfokus pada rasa terimakasih, mengamalkan pemberian maaf dan menyebarkan cinta yang tulus, disaat anda memperkuat TIANG HATI, anda akan merasa lebih damai, penuh kasih sayang dan kebahagiaan.

♥ SEMOGA BERMANFAAT ♥

Rabu, 07 November 2012

NASEHAT CINTA SEORANG IBU KEPADA PUTERINYA.








Anakku,,,,,
Allah melihat sedekat apa lisanmu dengan hatimu saat kau berdoa meminta yang terbaik bagi hidupmu, tetapi kau malah berpaling saat Dia mengabulkannya karena kau tidak melihat dengan mata hatimu kepadanya.
Mengapa kau bisa sedemikian jahat kepada dirimu sendiri padahal Allah memberimu banyak tetapi engkau masih saja sombong dan angkuh kepadaNya. Kapan dirimu memperbaiki dan menebus kesalahan-kesalahanmu, nak?

Bukankah seharusnya dirimu mendekatkan lisanmu dengan hatimu kepadaNya dengan memperbanyak berbuat kebaikan, bersahabatkan orang-orang baik dan melakukan yang dikerjakan orang-orang yang masa depannya cemerlang. Bukankah harusnya kau bersungguh-sungguh berbuat kebaikan demi bahagiamu sendiri?

Anakku,,,,,


jangan mengulangi pahit getirku, ibumu. Raihlah bahagiamu dengan melayakkan diri menjadi perempuan istimewa bagi lelaki sholeh yang kelak mempersunting dirimu dan mencintaimu karena Allah. Bagikanlah rasa cinta dan kasih sayang yang aku berikan kepadamu dengan tulus bersamanya. Meski kau pernah berkata ingin menyelamatkan dunya, percayalah bahwa suatu saat kau akan berhenti begitu dan mulailah menyelamatkan diri dan keluargamu dari jurang kebinasaan dan kesia-siaan hidup seperti cinta dunya. Itu sudah luar biasa harganya, anakku. Percayalah!

Anakku,,,,


pahamilah kata-kataku. Aku, ibumu telah lama menanamkan nasehat cinta ini sejak dirimu belum lahir dan kini dirimu menjadi seorang perempuan dewasa yang harus bertanggung jawab kepada masa depanmu sendiri. Berubahlah dengan sungguh-sungguh demi meraih bahagiamu sendiri.

Aku, ibumu yang menyayangi dan mencintai dirimu karena Allah.

Bukti Kebenaran AL QURAN


















Bismillaahirrahmannirrahhim..


“Agama dapat menjadi petunjuk yang berhasil untuk pencarian ilmu pengetahuan. Dan agama Islam dapat mencapai sukses dalam hal ini. Tidak ada pertentangan antara ilmu genetika dan agama. Kenyataan di dalam al-Quran yang ditunjuk kan oleh ilmu pengetahuan menjadi valid. AI-Quran yang berasal dari Allah Subhanahu wa Ta'aala mendukung ilmu pengetahuan.

- Prof. Dr. Joe Leigh Simpson
Ketua Jurusan Ilmu Kebidanan dan Ginekologi dan
Prof. Molecular dan Genetika Manusia,
Baylor College Medicine, Houston,
Amerika Serikat.

“Nabi Muhammad Shalallahu 'alaihi wasallam sebagai buku ilmu pengetahuan dari Allah. “

- Prof. Marshall Johnson
Guru Besar ilmu Anatomi dan Perkembangan Biologi,
Universitas Thomas Jefferson,
Philadelphia, Pennsylvania,
Amerika Serikat.
“AL-Quran adalah sebuah kitab, petunjuk, kebenaran, bukti,” dan kebenaran yang abadi bagi kita sampai akhir zaman. “

- Prof. TVN Persaud
Ahli anatomi, ahli kesehatan anak-anak,
dan ahli ginekologi kebidanan dan ilmu reproduksi
di Universitas Manitoba, Winnipeg, Menitoba,
Kanada.
“Semua yang tertulis di dalam al-Quran pasti sebuah kebenaran, yang dapat dibuktikan dengan peralatan ilmiah. ”

- Prof. Tejatat Tejasen
Ketua Jurusan Anatomi Universitas Thailand,
Chiang Mai
“…metode ilmiah modern sekarang membuktikan apa yang telah dikatakan Muhammad 1400 tahun yang lalu. AI-Quran adalah buku teks ilmu pengetahuan yang simpel dan sederhana untuk orang yang sederhana. “

- Prof. Alfred Kroner
Ketua Jurusan Geologi Institut Geosciences,
Universitas Johannnes Gutterburg, Maintz,
Jerman.
“AI-Quran adalah kitab yang menakjubkan yang menggambarkan masa lalu, sekarang, dan masa depan. “

- Prof. Palmer
Ahli Geologi ternama
Amerika Serikat.
“llmuwan itu sebenarnya hanya menegaskan apa yang telah tertulis di dalam al-Quran beberapa tahun yang lalu. Para ilmuwan sekarang hanya menemukan apa yang telah tersebut di dalam al-Quran sejak 1400 tahun yang lalu.”

- Prof. Shroeder
Ilmuwan kelautan dari
Jerman
“Dengan membaca al-Quran, saya dapat menemukan jalan masa depan saya untuk investigasi alam semesta,”

- Prof. Yoshihide Kozai
Guru Besar Universitas Tokyo dan
Direktur The National Astronomical Observatory, Mikata, Tokyo,
Jepang

Subhanallaah..

Izinkan Aku Menemanimu Sampai Dunia Akhirat













Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

`*•Yaa Rabbi•*´¯)Ajarilah kami bagaimana memberi sebelum meminta,berfikir sebelum bertindak,santun dalam berbicara,tenang ketika gundah,diam ketika emosi melanda,bersabar dalam setiap ujian.Jadikanlah kami orang yg selembut Abu Bakar Ash-Shiddiq,sebijaksana Umar bin Khattab,sedermawan Utsman bin Affan,sepintar Ali bin Abi Thalib,sesederhana Bilal,setegar Khalid bin Walid radliallahu'anhumღAmiin ya Rabbal'alamin.

Pernahkah anda mengatakan kepada pasangan hidup anda,"Sayangku,izinkan aku menemanimu sampai akhir hayatku." Kata itu terdengar indah dan membahagiakan,begitu bahtera rumah tangga berlayar ditengah samudra kehidupan. 

Perjalanan waktu terasa cepat berlalu, dilewati dengan manis,pahit,getir,penuh tawa dan derai air mata semua seolah berlarian,melompati kebahagiaan dan penderitaan. 

Berawal dari seorang laki-laki terhanyut dalam kelembutan sinar kedua matanya, Jatuh hati pada kesederhanaan seorang perempuan lalu laki-laki itu mengajaknya untuk melangkah merajut janji suci dihadapan Allah.

Bersamanya semua terasa indah dan penuh pesona untuk dijalaninya hingga terlahir buah cinta yang suci dari rahimnya. 

Kisah itu begitu nyata dalam perjalanan hidup rumah tangga kita. 

Kita menyukai kelembutan mata pasangan kita, kedamaian disetiap belaiannya hingga tahun berganti tahun dan pesonanya perlahan memudar, terkikis kisaran emosi, hempasan derita,ujian,cobaan dan air mata yang membuat kerutan-kerutan diwajah orang yang kita cintai.

Termangu dalam kesendirian, terhanyut dalam kelembutan sinar kedua bola matanya.

Pada keceriaan di setiap derai tawa belahan hidup kita. Kehadirannya membawa nuansa jingga dan ungu dikehidupan penuh warna.

Tertatih-tatih mewujudkan rumahku seindah surga.
Keluargaku bagaikan surgaku,merindukan akan ketenteraman,kasih sayang dan kebahagiaan. 

Namun yang terjadi justru kita mudah terluka dan menderita karena orang yang kita cintai. Kita menjadi sakit dan penuh derai air mata karena orang yang kita kasihi.

Itulah Cobaan yang paling berat di dalam kehidupan rumah tangga maka kita harus memiliki sebuah kekuatan dan kesabaran yang besar agar kita bisa "memaafkan." karena bila tidak bisa memaafkan,maka hati kita dipenuhi oleh kemarahan, sakit, kecewa dan derita justru yang dilakukan oleh orang yang paling kita sayangi dan kita kasihi.

Memaafkan hampir menjadi obat mujarab bila kita sedang menghadapi konflik keluarga.

Menyentuh hati yang paling dalam,menyejukkan dari keresahan dan kegelisahan. Ketika kaki kita menginjak bumi,meraih jemari,rebah dalam kehangatan pelukan menyembuhkan luka.

Tidaklah berarti apapun luka yang kita rasakan karena bukan seberapa besar luka dan derita namun seberapa besar kekuatan dan kesabaran yang kita miliki untuk menanggung luka dan derita itu.

Bila kekuatan dan kesabaran yang kita miliki kecil dan rapuh maka luka kecilpun kita sudah merasa begitu teramat menderita.

Jika kita memiliki kekuatan dan kesabaran yang besar,sebesar apapun luka dan derita itu tidak akan berarti apapun bagi kita,karena Allah melimpahkan kelembutan dan kasih sayang di dalam diri kita.

Sebagaimana sabda Rasulullah."Apabila Allah menghendaki kebaikan bagi satu keluarga,maka Allah akan memasukkan rasa kelembutan dalam diri mereka" (HR. Ahmad).
... Semoga tulisan ini dapat membuka pintu hati kita yang telah lama terkunci ...

Selasa, 06 November 2012

SHARE TO SHARE



How to Earn:
In this technology world, Every one has a computer and internet connected. You have heard from many of your friends that they are earning online and getting good money. So you have reached the right place.
iearn123 is advertising and traffic selling company which offering its members to get paid for referring 10 friends to site daily. and earn 1000$ per week. There is no limit of max earning, the more you refer the more you earn.

You will get 1$ for e
very refer link visit / opening. when you share the link with your friends / family online. when they will open the link, our ads will be displayed or any website will be displayed and you will get payment for every link opening
Where to Share:Share referral link on facebook wall, groups, twitter, blog, social sites, forums, chat rooms & PTC sites.
Rates:
Per Link Visit/Opening :  
1$  Minimum Withdrawal :  25$
Payout:Payout through LR, Payza, Paypal, Cheque, Western Union and MoneyGram

Register to believe it :




  Earn Money from Home by Inviting some Friends to referral link !
No Signup or registration required for referral link earning. Earn per link visit

BUATLAH IBUMU TERTAWA


















Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ... Kalau hari ini kita dapat meneggakkan kepala, ada kasih-sayang ibu yang tak akan pernah dapat engkau hapuskan jasanya. Kalau hari ini engkau dapat berbicara dengan jelas, itu karena kesabaran ibumu mengasuh dan mengajarimu mengucap kata demi kata. Kalau hari ini engkau merasai manisnya kehidupan, itu karena ibumu berkenan mengasuhmu penuh ketulusan.


Alangkah banyak wajah tampan yang susah menemukan kebahagiaan bersebab mereka tak pernah memperoleh usapan sayang dari ibunya. Alangkah banyak perempuan cantik yang tak dapat merasakan ketulusan meski sedetik, bersebab mereka tak memperoleh kasih-sayang di masa kecil.

Maka, sudahkah engkau bahagiakan ibumu? Perempuan yang wajahnya mulai berukir ketuaan itu, adakah ia semakin cepat tua karena amat seringnya menangis sedih karenamu? Ataukah ia menangis bahagia bersebab kebaikanmu padanya?

Teringatlah saya pada sebuah hadis:

جَاءَ رَجُلٌ إِلَى رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ : جئْتُ أبَايِعُكَ عَلَى الْهِجْرَةِ، وَتَرَكْتُ أَبَوَيَّ يَبْكِيَانِ، فَقَالَ: اِرْخِعْ عَلَيْهِمَا؛ فَأَضْحِكْهُمَا كَمَا أَبْكَيْتَهُمَا

Seseorang datang kepada Rasulullah shalallaahu ‘alaihi wa sallam dan berkata, “Aku akan berbai’at kepadamu untuk berhijrah dan aku tinggalkan kedua orangtuaku dalam keadaan menangis.”

Rasulullah Shalallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Kembalilah kepada kedua orangtuamu dan buatlah keduanya tertawa sebagaimana engkau telah membuat keduanya menangis.”
(HR. Abu Dawud, An-Nasa’i, Al-Baihaqi dan Al-Hakim, shahih).

Buatlah ibumu tertawa. Jangan buat ia menangis kecewa. Buatlah kedua orangtuamu tertawa. Bukan mentertawakan mereka.

Khusus tentang ibu, ada sebuah hadis yang amat perlu kita renungkan. Inilah hadis yang menunjukkan betapa tinggi kedudukan seorang ibu. Maka, berbahagialah engkau wahai para ibu jika engkau penuhi kewajibanmu sebagai ibu dengan penuh kesungguhan, ikhlas karena Ta'ala, mengharap ridha Allah 'Azza wa Jalla.

Rasulullah shallaLlahu 'alaihi wa sallam bersabda:

إن الله حرم عليكم عقوق الأمهات ووأد البنات ومنع وهات . وكره لكم قيل وقال وكثرة السؤال وإضاعة المال

“Sesungguhnya Allah Ta’ala mengharamkan kalian berbuat durhaka kepada ibu-ibu kalian, mengubur anak perempuan hidup-hidup, menolak kewajiban dan menuntut sesuatu yang bukan menjadi haknya. Allah juga membenci jika kalian menyerbarkan kabar burung (desas-desus), banyak bertanya, dan menyia-nyiakan harta.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Dalam hadis ini, ada penekanan yang amat kuat tentang haramnya mendurhakai ibu. Nah, apakah yang telah engkau lakukan agar panjang umurnya ibumu dapat memudahkanmu masuk ke dalam surga-Nya?

Wabillahi Taufik Wal Hidayah, ...

Salam Terkasih ..
Dari Sahabat Untuk Sahabat

Mengapa Banyak Wanita Menjadi Penghuni Neraka?












Sebuah kisah terceritakan bahwa Rasululullah SAW pulang dari Isra’ Mi’raj.
Suatu hari, Rasulullah berkumpul dengan para sahabat.
Lalu,Rasululullah berujar,“Saya telah melihat surga dan neraka,Wahai Sahabat. Keindahan surga sama sekali belum belum pernah terlintas dalam pikiran manusia. Dan hebatnya neraka pun tak pernah terbayangkan pedihnya. Namun, sungguh saya diherankan oleh sebuah pemandangan.”



Mendengar cerita Rasulullah, para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, pemandangan apakah yang engkau lihat?”
“Ternyata, kebanyakan penghuni neraka itu para wanita” jawab Rasulullah. Para sahabat pun terdiam lalu berpikir tentang cerita nabinya. Mengapa justru kebanyakan wanita menjadi penghuni neraka? Bukankah surga itu di bawah telapak kakinya?

Konon wanita tercipta dari tulang rusuk laki-laki. Tulang rusuk itu berbentuk pipih dan melengkung. Jika dipaksakan, tulang rusuk itu mudah patah. Oleh karena itu, tulang rusuk perlu dilindungi agar tidak terkena benda-benda tajam. Mengapa demikian? Karena tulang rusuk itu melindungi organ tubuh yang teramat vital: jantung, hati, dan paru-paru. Apa jadinya jika organ tubuh itu tidak dilindungi? Tentu itu dapat berakibat fatal.

Ciri-ciri tulang rusuk itu sering digunakan sebagai analogi untuk menggambarkan sifat wanita. Konon perasaan wanita itu tajam sekali. Ia mudah tersinggung dan patah hati. Jika sudah tersinggung dan patah hati, wanita itu sulit disembuhkan. Bahkan, banyak wanita memilih hidup sendiri karena merasa dirinya pernah disakiti pasangannya. Sesungguhnya, setiap wanita menyimpan tiga potensi negatif. Mudah-mudahan Anda - para wanita - tidak memiliki satu pun dari ketiganya.

Gemar Menggosip

Gosip atau ngrasani adalah kebiasaan buruk. Menggosip berarti suka membicarakan aib orang lain. Orang yang gemar menggosip berarti melebih-lebihkan berita yang belum tentu benar. Orang yang gemar menggosip berarti bahwa dirinya merasa lebih baik daripada orang yang dibicarakan. Anggapan demikian sudah termasuk ke ranah sombong atau takabur.

Dalam suatu riwayat yang pernah dimuat Republika, dosa orang yang menggosip sulit diampuni Allah SWT. Mengapa? Jika dosa itu dikaitkan dengan Allah, manusia cukup melakukan tiga hal: istighfar, bertaubat, dan berjanji tidak mengulangi dosa lagi. Namun, gosip tidaklah demikikian. Karena gosip dilakukan kepada sesama manusia, pelaku harus meminta maaf kepada orang yang digosipkan dan ia pun diberinya maaf. Tanpa pemberian maaf, penggosip tetap menanggung dosanya. Bagaimana jadinya jika orang yang digosipkan itu sudah meninggal dan kita belum meminta maaf dan kesalahan kita belum dimaafkan?

Gemar Mengumbar Syahwat

Wanita itu makhluk yang teramat indah. Dalam segala sisi, wanita itu memiliki daya magnet yang teramat kuat. Kita dapat menelisik lukisan. Hampir semua kepunyaan wanita dapat menjadi objek indah bagi pelukis untuk menciptakan karya terbaiknya. Bahkan, aktivitas wanita pun tak luput untuk diamati sehingga diperoleh sebuah keindahan. Banyak penyair dan sastrawan menggunakan aktivitas wanita sebagai sumber inspirasi untuk berkarya.

Sayangnya, banyak wanita tidak memelihara keindahan itu. Banyak wanita menjual keindahannya dengan harga yang relatif murah. Bahkan, keindahan yang dimilikinya itu kadang digratiskan. Dengan dalih kebebasan berekspresi atau tuntutan profesi, banyak wanita mengikuti irama zaman. Maka, begitu mudahnya kita menjumpai para wanita yang mengumbar syahwat. Kadang justru wanita sering menyalahkan lelaki yang iseng menggodanya. Maka, saya pun berandai-andai menemukan wanita yang masih berkesadaran tinggi untuk menjaga keindahannya hingga akhir hayatnya.

Tidak Pandai Bersyukur

Rezeki itu sudah diatur Allah SWT. Manusia diperintahkan untuk menjemputnya. Karena kemampuan manusia untuk menjemput rezeki itu berbeda-beda, hasil yang didapatkannya pun berbeda-beda. Kadang manusia mendapatkan banyak rezeki, tetapi sering manusia berpulang dengan tangan hampa. Karena mencari nafkah adalah tugas lelaki, mestinya kondisi itu disadari dengan baik oleh wanitanya. Diberi banyak ya bersyukur dan diberi sedikit pun bersyukur. Mestinya para istri itu mudah berucap terima kasih kepada suaminya, berapa pun sang suami memberikan nafkah.

Namun, sungguh berita pernah tersiarkan dan teramat menyedihkan. Banyak keluarga berantakan karena ekonomi menjadi penyebabnya. Karena sang suami dianggap tidak becus mencari nafkah, sang istri pun mengajukan cerai. Bagi suami, satu kata itu adalah najis yang mesti terhindarkan dari mulut. Namun, berita berkata lain. Maka, mungkin pepatah ada uang abang disayang tak ada uang abang ditendang mengandung kebenaran. Saya merasa kasihan sekali kepada abang tersebut.

Pernikahan bukanlah menyatukan dua perbedaan karena air dan minyak tak mungkin bercampur. Pernikahan hanyalah berfungsi sebagai media untuk memertemukan dua perbedaan. Kelanggengan pernikahan teramat dipengaruhi kesadaran dari masing-masing pihak. Sebaiknya setiap pasangan itu mengutamakan tertunaikannya kewajiban daripada tuntutan atas hak. Kewajiban itu harus dilunasi tetapi hak boleh tidak diminta. 

Nasehat Buat Wanita













Bismillah ... Wanita yang elok paras mukanya itu mungkin tak terhitung jumlahnya.. namun, wanita yang elok perilaku dan jiwanya itu masih sedikit…

Wanita yang kaya harta itu telah mendominasi dunia… namun, wanita

 yang kaya hati itu masih minim di dunia…
Wanita yang cerdas intelektual itu tak terbilang jumlahnya… namun wanita yang cerdas dalam menjaga kehormatannya itu langka…

wanita yang aktif berkarier itu bejibun jumlahnya memenuhi dunia… namun wanita yang aktif ‘tuk menjadi ibu dari anak-anak yang shalih/shalihah itu sulit dicari…

Wanita yang katanya setia pada pacar yang mau mengorbankan segalanya untuk pacar itu bisa ditemukan berserakan…. Namun wanita yang setia pada suaminya dan mau mengorbankan jiwa raganya untuk kebahagiaan dunia akhirat itu sulit untuk mendapatkannya…

Wanita yang rela membuang hartanya untuk kesenangan dunia itu bukan barang langka… namun wanita yang rela menginfakkan hartanya untuk kesenangan akhirat itu masih langka…

Wanita yang menjaga dan memelihara kecantikan wajahnya itu sudah biasa terlihat namun wanita yang menjaga dan memelihara kesucian hatinya sulit ditemukan…

Wanita yang mempertontonkan auratnya itu sudah membuat dunia ini lebih panas… namun wanita yang senantiasa menutup aurat dan menjaga kehormatannya itu senantiasa menyejukkan mata …

Dan terakhir… Ingin menjadi wanita yang bagaimanakah anda … wahai saudariku… pilihanmu adalah masa depanmu di dunia dan akhirat….

Salam Terkasih ..
Dari Sahabat Untuk Sahabat

SUAMIKU BUKAN MALAIKAT NAMUN AKUPUN BUKAN BIDADARI











Saudariku, berbahagia dan berbanggalah dengan pasangan hidup Anda, karena pasangan hidup Anda adalah pria terbaik untuk Anda! 

Sebaliknya, sebagai calon istri, Anda juga berhak untuk mendambakan pasangan hidup yang tampan, gagah, kaya raya, pandai, berkedudukan tinggi, penuh perhatian, setia, penyantun, dermawan, dan lain sebagainya.
Betapa indahnya gambaran rumah tangga Anda, dan betapa istimewanya pasangan hidup Anda, andai gambaran Anda ini dapat terwujud. Bukankah demikian, Saudariku?
Saudariku, setelah Anda menikah, benarkah seluruh kriteria suami ideal yang pernah menghiasi lamunan Anda ini terwujud pada pasangan hidup Anda?

Bila benar terwujud, maka saya ucapkan selamat berbahagia di dunia dan akhirat, dan bila tidak, maka tidak perlu berkecil hati.
Besarkan hatimu, wahai Saudariku! Percayalah, bahwa pada pasangan hidup Anda ternyata terdapat banyak kelebihan.
Bila selama ini, Saudari ciut hati karena suami Anda miskin harta, maka tidak perlu khawatir, karena ia penuh dengan perhatian dan tanggung jawab.
Bila selama ini, Saudari kecewa karena suami Anda ternyata kurang tampan, maka percayalah bahwa ia setia dan bertanggung jawab.
Andai selama ini, Saudari kurang puas karena suami Anda kurang perhatian dengan urusan dalam rumah, tetapi ia begitu membanggakan dalam urusan luar rumah.

Juga, andai selama ini, sikap suami Anda terhadap Anda kurang simpatik, maka tidak perlu hanyut dalam duka dan kekecawaan, karena ia masih punya jasa baik yang tidak ternilai dengan harta. Ternyata, selama ini, suami Anda telah menjaga kehormatan Anda, menjadi penyebab Anda merasakan kebahagiaan menimang putra-putri Anda.

Saudariku, Anda tidak perlu hanyut dalam kekecewaan karena suatu hal yang ada pada diri suami Anda. Betapa banyak kelebihan-kelebihan yang ada padanya. Berbahagia dan nikmatilah kedamaian hidup rumah tangga bersamanya.
Berlarut-larut dalam kekecewaan terhadap suatu perangai suami Anda dapat menghancurkan segala keindahan dalam rumah tangga Anda. Bukan hanya hancur di dunia, bahkan berkelanjutan hingga di akhirat kelak.

Saudariku, simaklah peringatan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berikut ini. Agar anda dapat menjadikan bahtera rumah tangga Anda seindah dambaan Anda.
“Aku diberi kesempatan untuk menengok ke dalam neraka, dan ternyata kebanyakan penghuninya ialah para wanita, akibat ulah mereka yang selalu kufur/ingkar.” Spontan, para shahabat bertanya, “Apakah yang engkau maksud adalah mereka kufur/ingkar kepada Allah?” Beliau menjawab, “Mereka terbiasa ingkar terhadap perilaku baik, dan ingkar terhadap jasa baik. Andai engkau berbuat baik kepada mereka seumur hidupmu, lalu ia mendapatkan suatu hal padamu, niscaya mereka begitu mudah berkata, ‘Aku tidak pernah mendapatkan kebaikan sedikit pun darimu.’” (Muttafaqun ‘alaihi)

Temukanlah bahwa kebahagian hidup dan berumah tangga terletak pada genggaman tangan suami Anda. Pandai-pandailah membawa diri, sehingga suami Anda rela membentangkan kedua telapak tangannya, dan memberikan kebahagian berumah tangga kepada Anda.

Percayalah Saudariku, suami Anda adalah pasangan terbaik untuk Anda.
“Bila seorang istri telah mendirikan shalat lima waktu, berpuasa bulan Ramadan, menjaga kesucian dirinya, dan taat kepada suaminya, niscaya kelak akan dikatakan kepadanya, ‘Silakan engkau masuk ke surga dari pintu mana pun yang engkau suka.’” (Hr. Ahmad dan lainnya)

Tidakkah Anda mendambakan termasuk orang-orang mukminah yang mendapatkan kebebasan masuk surga dari pintu yang mana pun?

... Semoga tulisan ini dapat membuka pintu hati kita yang telah lama terkunci ...

Salam santun dan keep istiqomah ...

Jika terjadi kesalahan dan kekurangan disana-sini dalam catatan ini


Itu hanyalah dari saya ... dan kepada Allah SWT., saya mohon ampunan ... 

Senin, 05 November 2012

♥ Untuk Ananda Tercinta ♥


















Nak, jauh sebelum kau hadir dalam kehidupan ayah dan ibu, kami senantiasa bermohon kepada Allah Swt agar dikaruniai keturunan yang sholeh dan sholihah, yang taat kepada Allah, berbakti kepada orang tua, rajin beribadah dan belajar, serta dapat menjadi penerus dakwah Ilallaah

Banyak rencana yang kami rancang, agar kelak bila kau hadir, kami sudah siap menjadi orang tua yang baik dan mampu mendidikmu dengan didikan yang sesuai dengan dinnul Islam, tuntunan kita seperti yang dicontohkan oleh Rosulullah SAW kepada kita. Ayah dan Ibu ingin, kelak bila Allah mengamanahkan kepada kami seorang putri, maka dia akan berakhlaq seperti akhlaqnya Fatimah putri Rasulullah, dan bila Allah mengamanahkan seorang putra, maka dia akan seperti Ali

Setelah tanda kehadiranmu mulai tampak, Ibu sering mual, muntah-muntah, sakit kepala dan sering mau pingsan, Ibu dan Ayah bersyukur kepada Allah atas karunia-Nya, kami menjagamu sepenuh hati, serta senantiasa berharap, kelak kau lahir sebagai anak yang sehat, sempurna dan menyenangkan. Sejak dalam rahim, kami mencoba menanamkan kalimat-kalimat tauhid kepadamu dan berupaya mengenalkanmu kepada Sang Pencipta, dengan bacaan ayat-ayat suci-Nya, dengan senandung-senandung shalawat Nabi, dengan nasyid-nasyid yang membangkitkan semangat da’wah dan rasa keimanan kepada Allah yang Esa.

Saat kau akan lahir, Ibu merasakan sakit yang amat sangat, seolah berada antara hidup dan mati, namun Ibu tidak mengeluh dan putus asa, karena bayangan kehadiranmu lebih Ibu rindukan dibanding dengan rasa sakit yang Ibu rasakan. Ibu tak henti-hentinya berdo’ a, memohon ampunan dan kekuatan kepada Allah. Ayahpun tidak tidur beberapa malam untuk memastikan kehadiranmu, menemani dan menguatkan Ibu, agar sanggup melahirkanmu dengan sempurna. Bacaan dzikir dan istighfar, mengiringi kelahiranmu.

Begitu kau lahir, sungguh rasa sakit yang amat sangat sudah terlupakan begitu saja. Setelah tangismu terdengar, seolah kebahagiaan hari itu hanya milik Ibu dan Ayah. Air mata yang tadinya hampir tak henti mengalir karena menahan sakit, berganti menjadi senyum bahagia menyambut kelahiranmu. Ibu dan Ayah bersyukur kepada Allah Swt, kemudian Ayah melantunkan bacaan adzan dan iqomat ditelingamu, agar kalimat yang pertama kali kau dengar adalah kalimat Tauhid yang harus kau yakini dan kau taati selama hidupmu.

Saat pertama kali kau isap air susu Ibu, Ibu merasakan kenikmatan dan kebahagiaan yang tiada tara. Ibu ingin memberikan semuanya kepadamu, agar kau segera tumbuh besar dan sehat. Ibu berupaya supaya ASI ini dapat mencukupi kebutuhanmu. Ibu berupaya untuk selalu dekat denganmu, dan selalu mengajakmu kemanapun Ibu pergi, supaya kapanpun kau lapar, Ibu selalu siaga memberikan air surgawi karunia Ilahi itu kepadamu. Ibu berusaha untuk selalu siap siaga menjagamu, kapanpun dan dalam keadaan apapun. Saat malam sedang tidur lelap, Ibu akan terjaga bila kau tiba-tiba menangis karena popokmu basah atau karena kau lapar.

Saat sedang makan dan kau buang air besar, Ibu dengan rela menghentikan makan dan mengganti popokmu dulu. Dan semuanya, Ibu lakukan dengan senang hati, tanpa rasa risih dan jijik. Sejak kau masih dalam ayunan, Ibu senantiasa membacakan do’a dalam setiap kegiatan yang akan kau lakukan. Ibu bacakan do’a mau makan ketika kau hendak makan, do’a mau tidur ketika kau mau tidur, dan do’a apa saja yang harus kau tahu dan kau amalkan dalam kehidupan keseharianmu. Ibu bacakan selalu ayat kursi dan surat-surat pendek satu persatu setiap malam, dikala mengantarmu tidur, ayat-per ayat dan Ibu ulang berkali-kali hingga kau sanggup mengingatnya dengan baik, dengan harapan kau besar nanti menjadi penghafal Al Qu’ran.

Ketika kau sudah mampu berbicara, subhanallah, tanpa kami duga, kau telah hafal berbagai macam do’a dan beberapa surat pendek. Ibu bersyukur dan bangga kepadamu. Muncul harapan dalam hati ini, kelak kau tumbuh menjadi anak yang pintar dan rajin belajar. Tatkala kau mulai belajar sholat, dan usai sholat kau lantunkan do’a untuk orang tua, walau dengan bacaan yang masih belum sempurna, bercucur air mata ibu karena kau telah mampu melafalkan do’a itu. Timbul harapan dihati yang paling dalam, kelak hingga ketika Ibu dan Ayah tiada, kau tetap melantunkan do’a itu, karena do’amu akan memberikan kepada Ibu dan Ayah pahala yang tak henti-hentinya di yaumil-akhir. Kaulah asset masa depan bagi umi dan abi. Kau akan mampu menolong umi dan abi di yaumil-akhir nanti, bila kau menjadi anak yang sholihah. Nak, kehadiranmupun memberikan kepada Ibu dan Ayah pelajaran yang sangat berharga, kau mengingatkan kami tatkala masih sepertimu. Mengingatkan dengan lebih kuat lagi, betapa besar pengorbanan yang dilakukan oleh kakek nenekmu kepada kami, hingga Ibu dan Ayah tumbuh dewasa dan bahkan sampai menjadi orang tua seperti mereka.

Ibu dan Ayah sangat menyayangimu, karena kami ingin kaupun menjadi anak yang penyayang terhadap sesama. Kami hampir selalu menyertakan kata sayang dibelakang namamu saat memanggilmu, supaya hatimu senang dan gembira bersama Ibu dan Ayahi. Saat kau memasuki usia sekolah, Kami carikan sekolah yang baik untukmu. Sekolah yang memiliki visi pendidikan seperti yang Ibu dan Ayah inginkan.

Alhamdulillaah, saat kau mulai sekolah, telah banyak berdiri sekolah-sekolah Islam Terpadu, sehingga kami tidak kesulitan mencarikan sekolah untukmu. Ayah mengantarmu ke sekolah setiap pagi dan Ibu mendampingimu selalu hingga kau berani ditinggal di sekolah sendiri. Keperluan sekolahmu selalu kami upayakan, walau kadang harus dengan susah payah, agar kau bisa memperoleh pendidikan yang baik dan layak untuk kehidupanmu dimasa yang akan datang. Kami senantiasa berupaya membimbingmu untuk dapat melakukan segala sesuatu, agar saat besar nanti kau mampu melayani dirimu sendiri. Bila Ibu dan Ayah tidak mau melayanimu untuk hal-hal yang sudah dapat kau lakukan sendiri, itu bukan berarti kami tidak menyayangimu, tapi justru sebaliknya. Karena Ibu dan Ayah sayang sekali padamu, kau tidak boleh terlalu dimanjakan, hingga saat kau besar nanti, kau jadi anak yang mandiri dan serba bisa.

Maafkan Ibu dan Ayah bila sekali waktu (atau bahkan sering) memarahimu ketika kau membuat kesalahan yang berulang-ulang. Sungguh, sebenarnya Ibu dan Ayah tak ingin memarahimu, namun kamipun sadar bahwa kau harus tahu dan harus dapat membedakan mana yang benar dan mana yang salah, agar saat kau dewasa dan telah bergaul dengan masyarakat umum nanti, kau bisa memilih untuk selalu melakukan yang haq dan meninggalkan yang bathil. Semoga kau tidak salah sangka. Maafkan pula bila Ibu dan Ayah selalu membatasi tontonan dan bacaanmu, karena dewasa ini sangat banyak media yang dapat merusak pendidikan yang sudah kami terapkan kepadamu. Itu semua kami lakukan, agar kau terpelihara dari hal-hal negatif yang akan mendangkalkan akhlaq dan perilakumu. Ibu dan Ayah ingin, kau menjadi anak yang faqih dalam hal agama, menjadi generasi Qur’ani, dan menjadi penerus dakwah Ilallaah. Inilah harapan Ibu dan Ayah kepadamu, sangat banyak dan sangat ideal. Oleh karenanya, kami senantiasa memohon petunjuk dan bimbingan dari Allah Yang Esa, yang Berkuasa dan Maha Agung, agar tidak salah langkah dalam mendidikmu.

Robbanaa hablanaa min azwaajinaa wadzurriyaatinaa qurrota a’yun waj’alnaa lilmuttaqiina imaaman.. Aamiin.

♥ SEMOGA BERMANFAAT ♥

Hak cipta adalah milik Allah SWT semata. Ilmu adalah amanat Allah yang harus disampaikan. Kekeliruan tidak lebih daripada kebodohan saya sebagai penyampai, semoga ampunan Allah Maha Luas.

Hidayah Allah Lewat Ujian Penyakitnya










Bismillahir-Rahmanir-Rahim ...Ini adalah kisah yang patut dijadikan pelajaran zaman. Kisah seorang wanita bernama, Laila al-Hulw yang sebelumnya tidak penah mengingat Allah dan lupa kepada-
Nya. Suatu ketika, ia diberi cobaan dengan penyakit yang menakutkan dan menjijikkan sekaligus mematikan. Barulah setelah itu, ia tersadar dan menyadari bahwa hanya Allah lah tempat berlindung dan memohon. Dia lah Yang Maha Kuasa atas segala sesuatu dan Yang Maha menyembuhkan. Kemudian ia habiskan waktunya untuk mendekatkan diri kepada-Nya di rumah-Nya, Baitullah al-Haram dan di sanalah terjadi kejadian aneh yang akhirnya merubah kehidupannya secara total.

Untuk lebih jelasnya, marilah kita simak penuturannya:

Sudah 9 tahun aku mengidap penyakit yang sangat mengerikan sekali, yaitu penyakit kanker. Semua orang pasti tahu bahwa nama ini sangat menakutkan. Di negeriku, Maroko, orang tidak menyebutnya penyakit as-Sarathan (kanker) tetapi disebut ‘momok’ (al-Ghawl) alias ‘penyakit kotor (al-Maradl al-Khabits).’

Penyakit ini mengenai bagian payudaraku. Sebelumnya, tingkat keimananku kepada Allah sangatlah lemah; aku lalai dari mengingat Allah. Aku mengira bahwa kecantikan seseorang akan abadi selama hidupnya dan masa muda dan kesehatannya juga demikian. Aku sama sekali tidak mengira akan menderita penyakit yang amat berbahaya, kanker. Namun setelah aku benar-benar menderita penyakit ini, jiwaku menjadi sangat guncang. Aku berpikir bagaimana bisa menghindar darinya tetapi hendak kemana? Sementara penyakitku ini akan selalu bersamaku di mana pun aku berada. Aku juga pernah berpikir untuk bunuh diri namun aku masih mencintai suami dan anak-anakku. Aku sama sekali tidak pernah berpikir bahwa Allah akan menyiksaku bilamana aku jadi bunuh diri –sebagaimana yang aku jelaskan tadi- sebab aku orang yang lalai dari mengingat Allah.

Rupanya, melalui penyakit ini Allah ingin memberikan hidayah kepadaku dan melalui perantaraanku pula, Dia memberikan hidayah kepada banyak orang. Setelah itu, mulai semua urusan berkembang.

Ketika menderita penyakit tersebut, aku bersama suamiku pergi ke Belgia untuk berobat dan di sana aku mendatangi beberapa orang dokter terkenal namun mereka semua hampir sepakat mengatakan kepada suamiku bahwa payudaraku harus dihilangkan.

Tidak sebatas itu, aku juga harus menggunakan obat-obat dengan dosis tinggi di mana efek sampingnya dapat merontokkan rambut, melenyapkan bulu mata, kedua alis mata, menumbuhkan seperti jenggot di atas wajah bahkan merontokkan juga kuku dan gigi. Karena itu, aku menolaknya sama sekali seraya berkata, “Aku lebih baik mati dengan tetap memiliki payudara dan rambut serta semua apa yang diciptakan Allah untukku dari pada harus cacat. Lalu aku meminta kepada para dokter agar membuat resep pengobatan ringan untukku dan mereka pun mengabulkannya.

Kemudian aku kembali ke negeriku, Maroko dan aku gunakanlah obat yang diberikan para dokter tersebut. Ternyata obat itu tidak memiliki efek samping apa pun dan ini membuatku senang. Aku berkata pada diriku, “Barangkali saja para dokter itu salah dalam mendiagnosa dan aku sebenarnya tidak menderita penyakit kanker itu.”

Akan tetapi, setelah kira-kira enam bulan kemudian, aku mulai merasakan susutnya berat badanku, warna kulitku banyak berubah dan merasakan berbagai keluhan sakit. Yah, sakit yang selalu bersamaku. Lalu dokter pribadi kami di Maroko menyarankanku agar pergi ke Belgia, maka aku pun berangkat ke sana bersama suami.

Di sanalah, seakan bencana itu benar-benar tiba. Para dokter malah berkata kepada suamiku, “Penyakitnya sudah menyerang seluruh tubuhnya, termasuk kedua paru-paru.” Mereka menyatakan tidak memiliki resep apa pun yang dapat menyembuhkan kondisi yang aku alami tersebut. Kemudian mereka berkata kepada suamiku, “Sebaiknya, anda bawa kembali isterimu ini ke negerimu hingga ia menemui ajalnya di sana.”

Suamiku kaget alang kepalang mendengar pernyataan itu dan tidak mudah percaya begitu saja dengan ucapan mereka. Karena itu, kami bukannya pulang ke Maroko seperti yang disarankan tetapi malah ke Perancis. Kami mengira bahwa pasti ada pengobatan yang dapat menyembuhkan penyakitku itu. Namun, kami tidak mendapatkan apa-apa sehingga akhirnya kami sangat ingin sekali untuk meminta tolong kepada seseorang di sana agar aku dimasukkan ke rumah sakit untuk menghilangkan payudaraku dan menggunakan obat-obat berdosis tinggi itu.

Akan tetapi, suamiku rupanya ingat sesuatu yang selama ini kami lupakan bahkan sepanjang hidup kami. Allah telah memberikan ilham kepada suamiku agar kami berziarah ke Baitullah al-Haram di Mekkah. Kami harus berdiri di hadapan-Nya guna memohon disembuhkan dari penyakit yang aku derita ini. Kami pun melakuan hal itu.

Kami berangkat dari Paris seraya bertahlil dan bertakbir. Aku sangat gembira sekali karena untuk pertama kalinya memasuki Baitullah al-Haram dan melihat Ka’bah yang dimuliakan. Di sebuah toko di kota Paris, aku membeli sebuah mushaf dan setelah itu, kami berangkat menuju Mekkah al-Mukarramah.

Akhirnya, kami sampai juga di Baitullah al-Haram. Tatkala sudah masuk dan melihat Ka’bah, aku banyak menangis karena menyesali atas perbuatanku yang telah lalu. Aku sudah tidak pernah melakukan berbagai kewajiban yang diperintahkan Allah; shalat, puasa, kekhusyu’an dan pasrah diri kepada-Nya....

Aku berkata, “Wahai Rabb, pengobatan terhadap penyakitku sudah membuat tak berdaya para dokter. Sedangkan penyakit itu berasal dari-Mu dan Engkau pulalah Yang Memiliki obatnya. Semua pintu telah tertutup di hadapanku, yang tinggal hanyalah pintu-Mu saja. Karena itu, janganlah Engkau kunci pintu-Mu dati hadapanku.”

Aku pun melakukan thawaf di Ka’bah dan banyak memohon kepada-Nya agar Dia tidak menyia-nyiakan harapanku dan tidak menghinakanku serta dapat membuat tercengang para dokter yang telah memvonisku.

Seperti yang telah aku katakan tadi, dulu aku orang yang lalai dari mengingat Allah dan jahil terhadap agama-Nya. Karena itu, aku mendatangi beberapa ulama dan syaikh yang berada di sana seraya meminta mereka menunjukiku buku dan doa yang mudah dan ringkas untuk aku jadikan pegangan. Lalu mereka menasehatiku agar banyak-banyak membaca al-Qur’an dan meminum air zam-zam sepuas-puasnya. Mereka juga menasehatiku agar memperbanyak berdzikir kepada Allah dan membaca shalawat kepada Rasulullah SAW.

Berada di Baitullah, aku merasakan ketenangan jiwa yang luar biasa. Karena itu, aku minta izin kepada suamiku untuk tetap tinggal di al-Haram dan tidak pulang ke hotel. Dia pun mengizinkanku.

Di al-Haram kebetulan ada beberapa saudariku seiman dari Mesir dan Turki yang menjadi tetanggaku duduk-duduk. Mereka sering melihatku sedang menangis lalu bertanya perihal sebab aku menangis. Aku menjawab, “Karena aku sudah sampai di Baitullah padahal aku tidak mengira akan demikian mencintainya seperti sekarang ini. Kedua, karena aku mengidap kanker.”

Lalu mereka menemaniku dan tidak ingin berpisah. Aku beritahukan kepada mereka bahwa aku berniat I’tikaf di rumah Allah ini. Maka, mereka pun memberitahu kepada suami-suami masing-masing untuk meminta izin tinggal bersamaku. Kami tidak pernah memejamka mata, tidak makan kecuali hanya sedikit. Kami hanya banyak minum air zam-zam sebab di dalam hadits, Nabi SAW, bersabda, “Air zam-zam itu sesuai dengan (tujuan/niat) meminumnya.” (Hadits Shahih, HR.Ibn Majah dan lainnya) Meminumnya karena niat agar disembuhkan, maka Allah akan menyembuhkan anda, meminumnya karena niat agar hilang dahaga, maka Allah akan menghilangkan dahaga anda dan meminumnya karena niat agar berlindung kepada Allah, maka Dia akan melindungi anda.

Benar, Allah telah menghilangkan rasa lapar kami dan kami terus melakukan thawaf. Kami melakukan shalat dua raka’at, lalu mengulangi thawaf lagi. Kami meminum air zam-zam dan memperbanyak bacaan al-Qur’an. Demikianlah, siang dan malam, kami hanya sedikit tidur. Ketika aku sampai di Baitullah, tubuhku kurus sekali, pada sebagian tubuhku bagian atas banyak sekali tumbuh bintik-bintik dan benjolan-benjolan yang menandakan bahwa kanker telah menyerang seluruh anggota badanku bagian atas. Mereka menasehatiku agar membasuh separuh tubuhku bagian atas dengan air zam-zam akan tetapi aku takut bila menyentuh benjolan-benjolan dan bintik-bintik itu, aku akan teringat sakit lantas membuatku terlena dari berdzikir dan beribadah kepada Allah. Aku pun membasuhnya tetapi tanpa menyentuh tubuhku.

Pada hari ke-lima, teman-temanku itu memaksaku agar menyapu seluruh tubuhku dengan sedikit air zam-zam. Pada mulanya, aku menolak tetapi tiba-tiba aku merasa mendapatkan kekuatan yang mendorongku untuk mengambil sedikit air zam-zam lalu menyapunya ke tubuhku. Saat pertama kali, aku merasa cemas, kemudian aku merasakan ada kekuatan lagi, tetapi masih ragu-ragu namun ketika untuk kali ketiganya tanpa terasa aku memegang tanganku lalu menyapu air zam-zam ke tubuh dan payudaraku yang mengeluarkan darah, nanah dan bintik-bintik. Di sinilah, terjadi sesuatu yang tidak pernah aku sangka-sangka. Rupanya, semua bintik-bintik itu lenyap seketika dan aku tidak menemukan sesuatu pun di tubuhkku, tidak rasa sakit, darah atau pun nanah.!!

Pada awal mulanya, aku betul-betul kaget. Karenanya, aku masukkan kembali kedua tanganku ke dalam bajuku untuk mencari penyakit yang dulu bersarang di tubuhku, namun aku tidak mendapatkan sedikit pun benjolan-benjolan itu. Bulu kudukku merinding saking kagetnya, akan tetapi barulah aku teringat bahwa Allah Ta’ala Maha Kuasa atas segala sesuatu. Lalu aku meminta salah seorang temanku untuk menyentuh tubuhku dan mencari bintik-bintik dan benjolan-benjolan, barangkali saja ada. Tiba-tiba mereka berterik tanpa sadar, “Allahu Akbar, Allahu Akbar.!”

Tak berapa lama setelah itu, aku tidak kuasa lagi untuk segera pulang dan memberitahukan perihal tersebut kepada suamiku. Aku memasuki hotel tempat kami menginap, dan begitu sudah berdiri di hadapan matanya, aku robek bajuku seraya berkata, “Lihatlah rahmat Allah.!” Kemudian aku memberitahukan kepadanya apa yang telah terjadi tetapi ia tidak percaya. Ia menangis dan berteriak dengan suara kencang, “Tahukah kamu bahwa para dokter tempo hari telah bersumpah atas kematianmu setelah tiga minggu saja.?” Lalu aku berkata, “Sesungguhnya ajal itu di tangan Allah Ta’ala dan tidak ada yang mengetahui hal yang ghaib selain Allah.”

Setelah itu, kami tinggal di Baitullah selama seminggu penuh. Selama masa-masa itu, aku tidak putus untuk memuji dan bersyukur kepada-Nya atas nikmat-nikmat-Nya yang demikian tidak terhingga. Kemudian kam mengunjungi masjid nabawi untuk melakukan shalat dan berziarah kepada Rasulullah SAW, lalu setelah itu kembali ke Perancis.

Di sana, para dokter tampak benar-benar kaget dan bingung alang kepalang melihat kejadian aneh yang menimpaku. Mereka antusias bertanya, “Apakah benar anda ini si ibu tempo hari yang pernah datang kemari.?” Lalu dengan penuh rasa bangga, aku tegaskan kepada mereka, “Ya, benar dan si fulan itu adalah suamiku. Aku telah kembali kepada Rabbku dan aku tidak akan pernah takut lagi kepada siapa pun selain Allah. Semua takdir berada di tangan-Nya dan segala urusan adalah milik-Nya.”

Mereka bertanya, “Sesungguhnya, kondisimu ini merupakan sesuatu yang sangat aneh sekali sebab benjolan-benjolan itu sudah hilang sama sekali. Izinkan kami untuk mengadakan pemeriksaan sekali lagi.”

Mereka kembali memeriksaku namun tidak mendapatkan sesuatu pun. Sebelumnya, gara-gara benjolan-benjolan itu, aku sama sekali sulit untuk bernafas akan tetapi ketika sampai di Baitullah al-Haram dan aku meminta kesembuhan hanya kepada-Nya, maka sesak nafas itu pun hilang.

Setelah peristiwa aneh itu, aku bergiat mencari tahu mengenai riwayat hidup Nabi Muhammad SAW, riwayat hidup para shahabatnya dan aku banyak menangis. Aku menangisi masa laluku karena sudah sekian lama melewatkan waktu dengan sia-sia dan tidak dapat mengecap rasa cinta kepada Allah dan Rasul-Nya. Aku menyesali hari-hari yang telah aku sia-siakan dan membuatku jauh dari-Nya itu. Aku memohon kepada Allah agar menerima amalanku dan menerima taubatku, suamiku dan seluruh kaum Muslimin...

Wallahua’lam bish Shawwab ....
Barakallahufikum ....

Kisah Ustadz dan Burung











Alkisah di sebuah pesantren, Seorang Ustadz memiliki burung sejenis Beo yang terlatih untuk berdzikir seperti: Assalamu'alaikum, Subhanallah, Alhamdulillah, Allahu Akbar, dan lainnya

Suatu hari, pintu kurungan terbuka & burung itu terbang bebas. Sontak para santri mengejar burung milik guru mereka, sementara si burung terbang tidak terkontrol dan tertabrak kendaraan yang melintas dengan kencang h
ingga terkapar sekarat lalu meninggal

Sang Ustadz terlihat berbeda usai burungnya mati, nampak sekali sedih hingga seminggu lamanya. Para santri yang melihatnya pun mengira Ustadz nya bersedih karena burungnya mati, mereka berkata:

"Ustadz, jika hanya burung yang membuat ustadz sedih, kami sanggup menggantinya dengan yang bisa berdzikir juga. Tak perlu ustadz bermurung hingga sedemikian lamanya!"

Sang Ustadz menjawab: "Aku bukan bersedih karena burung itu."

Para Santri: "Lantas kenapa ustadz?"

Sang Ustadz: "Kalian melihat bagaimana burung itu sekarat setelah tertabrak?"

Para Santri: "Ya, kami melihatnya."

Sang Ustadz: "Burung itu hanya bersuara KKKKAAKK, KKKKHHEEK, KKKKAAKK, KKKKHHEEK,,, padahal sudah terlatih berdzikir sedemikian rupa, namun saat merasakan PERIHNYA sakaratul maut menjemput, hanya perih yang terasa.

Lalu aku teringat diriku, yang setiap hari terbiasa berdzikir, JANGAN-JANGAN NASIBKU SAMA SEPERTI BURUNG ITU, TAK KUAT MENAHAN SAKARAT LALU BUKAN DZIKIR YANG KUUCAPKAN.

Padahal burung itu tidak diganggu setan saat sakaratul maut, sedangkan manusia diganggu setan saat sakaratul maut. Tidak ada yang tahu bagaimana keadaan kita mati, khusnul khotimah ataukah su'ul khotimah?"

Para Santri pun terdiam dan membenarkan Sang Ustadz, dan mereka pun ikut murung memikirkan hal yang serupa dengan Ustadz-nya, bagaimana keadaan mereka saat menjemput sakaratul maut?

AJAL tidak akan pernah menunggu kita bertaubat,
Justru kita lah yang seharusnya senantiasa menunggu AJAL sambil bertaubat.

Jauhilah maksiat meski sesaat, karena bisa jadi kita meninggal saat berbuat maksiat sesaat, lalu dibangkitkan di hari kebangkitan dengan keadaan sedang berbuat maksiat.

"Setiap manusia dibangkitkan sesuai dengan keadaannya saat meninggal. Abid dibangkitkan dalam keadaan Abid, Kafir dibangkitkan dalam keadaan Kafir." HR.Muslim

Ya Allah, lindungilah kami di akhir kami.
Jika kami harus menghadapmu, panggillah kami dalam keadaan baik & Khusnul Khotimah. Jauhkanlah kami dari fitnah setan yang mengganggu saat sakaratul maut . . . Aamiin