Sabtu, 10 Maret 2012

Bersahabatlah Hingga ke Surga















Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Sahabat saudaraku fillah...Abu Sulaiman Darami berkata, "Jangan sekali - kali engkau bersahabat kecuali salah satu dari dua macam ini.

♥.• Pertama, Orang yang dapat engkau ajak bersahabat dalam urusan duniamu dengan jujur.

♥.• Kedua , Orang yang karena bersahabat dengannya engkau memperoleh manfaat untuk urusan akhiratmu.

Saudaraku..Islam sangat menjunjung tinggi persahabatan sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam :“Tidak beriman seorang dari kamu, sehingga ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri” (HR. Bukhari Muslim).

Sungguh.... Sebaik-baik persaudaraan, kebersamaan dan persahabatan adalah di jalan Allah yang akan mengantarkan kita kepada kebahagiaan di akhirat. Pertemanan atau persahabatan atas dasar iman dan taqwalah yang abadi. " Teman-teman akrab pada hari itu sebagian menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang-orang yang bertaqwa " ( QS. Az-Zukhruf : 67 ).

Untuk itu saudaraku....marilah sejenak kita bertanya pada diri sendiri :

Siapa orang yang kita cintai?

Siapa pula orang yang dekat dengan kita dan menemani langkah-langkah hidup kita?

Siapa orang yang paling sering menghiasi ingatan kita?

Duhai indahnya.... Apabila persahabatan bisa mengantarkan kita kepada ketaqwaan dan mendatangkan ridho Allah.Di kala bersama saling berbagi dalam kebaikan.... di kala tiada saling mendo'akan demi kebaikan bersama. Semoga jalinan persahabatan di antara kita akan membawa kebahagiaan hakiki yang akan mengantarkan kita hingga ke Jannah-Nya,aamiin.

Cinta Yang Terbaik














Sekiranya,
Kita cinta kepada manusia,
tidaklah semestinya manusia juga cinta kepada kita.

Tetapi sekiranya,
Kita cinta kepada Allah,
nescaya cinta Allah tiada penghujungnya...

Sekiranya,
Kita cinta kepada manusia,
Kita akan cemburu kepada orang yang mencintai dia yang kita cintai.

Tetapi sekiranya,
Kita cinta kepada Allah,

Nescaya,
Kita akan turut mencintai orang yang melabuhkan cinta & jiwanya kepada Allah juga...


Subhanallah! 
Begitulah indahnya cinta Hakiki,
Cinta yang membuahkan bahagia berpanjangan..
Keindahan & keharuman sepanjang jalan..

Ya Allah,
Andainya dia adalah jodoh,
Yang ditetapkan olehMu untukku,

Maka,
Campakkanlah ke dalam hatiku,
Cinta kepadanya adalah kerana cintaku kepadaMu,
Dan campakkanlah ke dalam hatinya,
Cinta kepadaku yang juga bersandarkan hanya keranaMu.

Namun,
Andainya dia bukanlah jodoh,
Yang ditetapkan olehMu untukku,

Maka,
Berikanlah aku kekuatan padaku untuk pasrah,
Dalam mengharungi ujian yang Kau berikan kepadaku..

Sesungguhnya Allah..
Ku harapkan cinta sesama insan ini,
Bersandarkan kepada tautan redha & kasihMu ya Tuhan...

Kerna apalah adanya pada cinta yang bertaut tanpa redhaMu.
Kaku, kosong, hambar & lesu seiring pudarnya rasa cinta palsu.
Cinta yang penuh beralasan..

Bahkan cinta yang bersatu kerana ada diriMu,
sebagai pengantaranya,
Itulah sebaik-baik pilihan,
Kerana Engkaulah sebaik-baik tempat bersandar,
Tempat memohon pertolongan,
Dalam meniti titian yang rapuh,
& penuh beronak duri ini.

Tanpa iman, takwa & mahabatullah,
Akan tersungkurlah cinta itu..
Sebelum sempat dipersembahkan kepadaMu..

Sesungguhnya ku harapkan cinta yang halal ini.
Semata-mata kerana ingin menyempurnakan keimanan & ketakwaan. 
Juga ku harapkan cinta yang berkah ini..
Untukku bawa dalam perjalanan menemuiMu wahai Tuhan..

Namun,
siapalah aku untuk menafsir ketentuan..
Sedangkan aku beriman padaMu,
& sangat yakin..
KetentuanMu adalah yang terbaik..

Menyentuh Hati












Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Sahabat saudaraku fillah....Betapa senang apabila kita memiliki banyak teman yang baik, seia sekata, senasib sepenanggungan, suka dan duka selalu bersama walau terpisah oleh jarak dan waktu.Dengan apa kita mampu mengikat hatinya ? Ternyata kuncinya ada pada suasana qalbu kita.

Dalam hal ini Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam mengingatkan kita akan pentingnya menjaga hati yang bersih. Beliau bersabda :

" Ketahuilah bahwa sesungguhnya dalam jasad itu terdapat segumpal daging, apabila ia baik maka baiklah seluruh tubuhnya dan apabila ia rusak maka rusaklah seluruh tubuhnya, ketahuilah bahwa ia adalah hati/qalbu ( HR. Bukhari dan Muslim )."

Sungguh beruntung apabila kita mampu menata, memelihara dan merawat hati menjadi baik, bening, jernih, bersih dan selamat.

Orang yang hatinya tertata dengan baik wajahnya akan jauh lebih jernih, sebening embun yang bergelayut di ujung dedaunan di pagi hari ketika disinari oleh cerahnya cahaya fajar dan hangatnya mentari pagi....jernih, bersinar, sejuk dan menyegarkan...

Tidak berlebihan apabila setiap orang akan merasa nikmat menatap pemilik wajah yang cerah, ceria dan penuh sungging senyum yang tulus. Begitu pula bila berkata karena kata- katanya akan bersih dari melukai, jauh dari sombong dan riya, sarat dengan hikmah dan bermakna. Inilah buah dari keinginan untuk senantiasa membahagiakan orang lain. Hati yang bersih merupakan buah dari amal yang diperbuat seseorang.

Banyak manfaat bila hati kita bersih ; mampu menyelesaikan tugas dan tanggung jawab dengan baik, kesehatan lahir dan batin terpelihara karena jauh dari ketegangan/stress. Hati yang bersih ibarat magnet yang dapat menarik benda-benda di sekitarnya. Akan terpancar darinya akhlaq yang mempesona dan penuh kesantunan. Siapapun yang berjumpa dengannya akan merasakan kesan yang mendalam bahkan ketika berpisah pun akan menjadi kenangan yang tak mudah dilupakan.Lebih dari itu semua, hati yang bersih akan membuat hubungan kita dengan Allah lebih dekat.Demikianlah sahabat saudaraku fillah, semoga hari - hari kita diliputi oleh kebahagiaan buah dari kesungguhan kita menata hati dan akhlaq menuju ridha-Nya.

~SaLaM SantuN Erat SiLatuRahmi dan UkhuWaH FillaH~

Pembuka Pintu Kesulitan













Setiap insan di dunia ini tak luput dari berbagai persoalan walau dalam tingkat yang berbeda. Sesungguhnya jika kita menyadari bahwa segala kesulitan itu adalah salah satu bentuk kasih sayang Allah untuk membentuk pribadi kita agar lebih kuat dan menjadi umat yang lebih baik. Menyikapi hal ini janganlah tenggelam dalam kesedihan dan keputus asaan . Karena nikmat-Nya, kasih sayang dan cinta-Nya lebih luas dibandingkan penderitaan yang kita rasakan. Yakinlah Dia akan memberikan jalan kemudahan atas setiap kesulitan asalkan kita bertaqwa, bersedia mendekatkan diri kepada-Nya.

Saudaraku..amalan apa kiranya yang bisa membuka pintu pertolongan Allah atas kesulitan yang mendera ?

Salah satu amalan yang bisa membuka pintu pertolongan Allah adalah istighfar atau memohon ampun kepada Allah. Karena mungkin saja kesulitan yang dialami adalah akibat dari kesalahan dan dosa yang diperbuat namun kita belum bertaubat. Dengan istighfar, memohon ampun kepada Allah dan bertekad untuk tidak mengulangi perbuatan dosa diharapkan Allah mengampuni dosa kita.

Dalam hal ini Allah Subhanahu Wa Taala berfirman:

“ Dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Rabb-mu dan bertaubat kepada-Nya.( Jika kamu mengerjakan yang demikian ), niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik ( terus-menerus ) kepadamu sampai kepada waktu yang telah ditentukan dan Dia akan memberi kepada tiap-tiap orang yang mempunyai keutamaan ( balasan ) keutamaannya. Jika kamu berpaling, maka sesungguhnya aku takut kamu akan ditimpa siksa di hari kiamat.” (QS. Hud : 3 )

Demikian juga dalam sabda Rasulullah Shallallahu alaihi Wa Sallam berikut ini :
“ Barang siapa yang menekuni istighfar niscaya Allah jadikan jalan keluar dari setiap kesulitan, Dia jadikan kelapangan dari setiap kesusahan dan Dia berikan rizki yang tidak diperkirakan.” ( HR. Abu Daud dan Nasa’i dari Ibnu Abbas ).

Oleh karena itu Rasulullah menganjurkan agar umatnya banyak beristighfar memohon ampunan Kepada Allah. Dalam riwayat, Rasulullah beristighfar setiap hari tidak kurang dari 100 kali sehari. “.....sungguh aku ( Rasulullah ) beristighfar setiap hari seratus kali”. ( HR. Ibnu Majah dan Ibnu Sunni ). Ibnu Malik berpendapat bahwa bukan berarti kita harus beristighfar seratus kali tapi ini menunjukkan banyaknya beliau beristighfar.

Sahabat saudaraku fillah...Demikianlah bagi siapapun yang saat ini ditimpa berbagai persoalan hidup, yakinlah dengan banyak istighfar dan amalan lain yang mendekatkan diri kepada-Nya semoga Allah membukakan pintu kesulitan yang mendera,aamiin.

Cinta dan Benci secara Sederhana












Sahabat saudaraku fillah...Rasulullah Shalallahu Alaihi Wa sallam bersabda:

“ Cintailah sesuatu itu dengan biasa-biasa saja karena boleh jadi suatu saat nanti dia akan menjadi sesuatu yang kamu benci, dan bencilah sesuatu yang tidak kamu ketahui dengan biasa-biasa saja, karena boleh jadi suatu saat nanti dia akan menjadi sesuatu yang kamu cintai.” ( HR. Bukhari , Abu Daud, Tirmidzi, dan Ibnu Majah, dari Abu Hurairah ).

Duhai sahabat saudaraku fillah...pernahkah begitu dekat dengan seseorang dan kita mencintainya secara berlebihan?

Di mata kita dia adalah seorang yang begitu sempurna tanpa cela sedikitpun. Jika ada orang lain yang mencela atau menyakiti dirinya kita habis-habisan membelanya. Sedemikian cintanya sampai-sampai kita tak menyadari bahwa setiap orang bisa berubah kapanpun dan tak luput dari kesalahan.

Begitu juga mungkin kita pernah membenci seseorang secara berlebihan, seolah tak ada kebaikan sedikitpun . Walaupun dia sudah berbuat baik di mata kita tetaplah salah. Sedemikian bencinya sampai menutup hati kita dari kebenaran.

Cinta dan benci yang berlebihan tidaklah baik. Sikap yang terbaik bagi sesama insan adalah sewajarnya, sederhana saja. Islam mengajarkan kepada kita untuk tak berlebihan dalam segala hal. Termasuk dalam mencintai dan membenci seseorang atau sesuatu.

Mengapa kita tak boleh mencintai dan membenci seseorang secara berlebihan ?

Agar kita bisa bersikap adil.
Orang yang cinta dan benci secara berlebihan sulit bersikap adil. Jika orang yang dicintainya secara berlebihan berbuat salah kita menganggapnya tetap benar. Sebaliknya jika orang yang dibencinya berlebihan berbuat kebaikan kita tetap menganggapnya sebuah kesalahan. Padahal Allah Subhanahu Wa Ta’ala telah mengingatkan kita untuk bersikap adil dalam menilai seseorang.

“ Wahai orang-orang yang beriman ! Jadilah kamu sebagai penegak keadilan karena Allah, ( ketika ) menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap suatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena ( adil ) itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sungguh Allah Mahateliti apa yang kamu kerjakan. “( QS. Al- Maidah : 8 ).

Karena kita tidak pernah tahu akan perubahan seseorang.
Bisa jadi orang yang kita cinta, kita puja, kita kagumi dan kita anggap separuh jiwa itu berbalik kita benci karena sikap dan perbuatannya yang membuat kita kecewa. Begitupun seorang musuh bisa berubah menjadi sahabat sejati, teman bicara yang menyenangkan dan bisa mendukung kita dalam banyak hal.

Jadi, cintailah dan bencilah seseorang atau sesuatu secara wajar dan sederhana saja, jangan berlebihan. Karena sesungguhnya hanya Allah dan Rasul- Nya yang pantas kita cintai sepenuh hati dan sepenuh jiwa mengalahkan segala yang ada di dunia ini.

“ Ada tiga perkara yang jika terdapat pada diri seseorang maka ia akan merasakan manisnya iman yakni ; menjadikan Allah dan rasul-Nya lebih dicintai dari apa yang selain keduanya, mencintai seseorang dan tidak mencintainya kecuali karena Allah, dan membenci kembali kepada kekufuran sebagaimana ia benci dilemparkan ke dalam neraka. “ ( HR. Bukhari ).

Menjadi Wanita Istimewa















Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Sahabat saudaraku fillah....
Nafsu mengatakan wanita cantik atas dasar rupanya...
Akal mengatakan wanita cantik atas dasar ilmu dan kepandaiannya...
Dan hati mengatakan wanita cantik atas dasar akhlaqnya....

Sedangkan wanita yang istimewa adalah bukan hanya cantik rupa dan pandai dalam ilmu tapi juga beriman dan berakhlaq mulia ...

Wanita istimewa adalah wanita yang bertaqwa, memiliki kepribadian Islami, mencintai Allah dan Rasul-Nya.

Wanita yang istimewa adalah yang selalu bersyukur atas segala potensi yang dimiliki dan diinvestasikan untuk beribadah kepada Allah .

Wanita yang istimewa adalah wanita yang sabar atas kekurangan yang dimiliki dan berusaha secara maksimal untuk memperbaikinya.

Wanita yang istimewa lebih senang berkumpul di lingkungan yang memberikan pencerahan dan penyegaran bagi kondisi keimanan, sehingga kualitas kepribadian terjaga.

Wanita yang istimewa bukan berarti wanita yang kuper dan menjadi sosok yang eksklusif, yang tidak mau bergaul dengan lingkungan yang lain, tapi dia akan berusaha menjadi teladan yang baik bagi sesama untuk meraih ridha Allah semata.

Wanita istimewa bukan berarti wanita yang suci dari dosa, yang sempurna tanpa berbuat salah...tapi wanita yang mau mengakui dan menyadari setiap kesalahan ataupun dosa yang diperbuat dan segera memperbaiki kesalahannya dengan bertaubat.

Saudaraku ....Setiap wanita memiliki potensi kecantikan yang melekat pada dirinya. Ibarat bunga ia memiliki nilai keindahan walau beragam warna, cara dan waktu mekar yang berbeda. Demikian pula wanita masing - masing memiliki potensi daya tarik tersendiri, hanya saja perlu kita gali potensi itu karena ada diantara kita yang belum menyadari keunikan dan kekhasan yang ada pada diri.

" Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya."(QS. At-Tin: 4)

" Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah adalah orang yang paling bertaqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal." ( QS. Al - Hujurat : 13 ).

Duhai alangkah senangnya apabila kita bisa bersahabat dengan orang yang memiliki kepribadian yang istimewa . Lebih bahagia lagi apabila kita bisa seperti itu, bisa ikut berperan mempersembahkan secercah cahaya bagi kehidupan manusia dari yang terdekat sampai ke belahan dunia lainnya.Apakah ini sekedar khayalan? Bukan... Ini bukan khayalan. Ajaran Islam sudah ada di tangan, tinggal diri kita yang menentukan ke arah mana kehidupan ini akan kita jalankan. Apakah kita memilih menjadi wanita cantik, pintar namun minim warna iman atau menjadi wanita istimewa yang berkepribadian mulia. Maka sejak sekarang tentukan pilihan kita jangan sampai kita menyia-nyiakan waktu yang tersisa.

Hati adalah Raja












Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Sahabat saudaraku fillah...Peran dan kedudukan hati atas anggota tubuh lainnya amatlah penting. Ia ibarat raja yang berkuasa penuh mengatur rakyatnya. Kalau sang raja baik maka ia akan memerintah rakyat dan anak buahnya untuk bergerak ke arah yang baik, demikian pula sebaliknya. Pantaslah kalau Rasulullah bersabda : "Ingatlah, dalam tubuh manusia ada segumpal daging. Bila ia baik, akan baiklah seluruh tubuh. Akan tetapi, bila ia rusak, maka akan rusak pula tubuh itu seluruhnya.Segumpal daging itu adalah hati.( HR.Bukhari-Muslim).

Islam membagi hati menjadi tiga bagian yaitu: hati yang sehat( bersih), hati yang sakit dan hati yang mati.

♥ Hati yang Sehat( bersih ), hati yang baik yang selalu mengingat Allah, seperti yang sudah dijelaskan pada catatan kami sebelumnya.

♥ Hati yang sakit yakni senantiasa gundah, resah, gelisah, waswas, takut dan bingung. Dalam beribadah kadang semangat kadang pula malas.

♥ Hati yang mati,yakni hati yang keras laksana batu granit, jauh dari hidayah dan sulit menerima nasehat kebenaran dari siapapun dan ia gemar berbuat zhalim terhadap sesama. Ia sering merasa diri paling benar. Allah menggambarkan" mereka tuli, bisu, buta, maka tidaklah mereka kembali ke jalan yang benar ( QS. Al-Baqarah : 18)

Apakah gerangan yang menyebabkan hati menjadi tidak sehat ?

('1'). Lemahnya akhlak, sering meremehkan dosa kecil sehingga lambat laun tidak menyesal melakukan dosa besar.

('2'). Tidak adanya kehati-hatian, selalu memandang remeh perkara subhat.

('3'). Terlena dengan kehidupan dunia, ia lupa akan kehidupan akhirat sehingga lalai dari mempersiapkan bekal amal ibadah menuju ke sana.

('4'). Takut sengsara, sehingga dalam kehidupan menghalalkan segala cara.

('5'). Kepekaan yang berlebihan, sehingga mudah marah, tersinggung dan buruk sangka.

('6'). Menyia-nyiakan waktu, ia sering menunda-nunda kebaikan karena merasa masih banyak waktu yang tersisa.

Lalu bagaimanakah mengobati hati yang sakit ?

Hati yang mati sulit untuk disembuhkan kecuali atas izin Allah. Adapun hati yang sakit bisa disembuhkan jika kita berusaha mencari obatnya, yakni:

1. Qiyamul lail ( shalat malam)
Allah akan memberi kemudahan jalan keluar dalam segala urusan jika rajin mendirikan Qiyamul lail.

2. Membaca Al-Qur'an
Membaca Al-Qur'an, menghayati dan mengamalkan isinya, sehingga ketentraman jiwa akan kita dapat. Al-Qur'an merupakan obat bagi segala penyakit hati.

3. Dzikrullah( selalu mengingat Allah)
Dzikir mencakup lisan dan perbuatan. Dengan lisan yaitu senantiasa melafalkan kalimat toyibah atau kata-kata yang baik seperti subhanallah, alhamdulillah, astaghfirullah dan lain-lain. Dengan perbuatan misalnya selalu terdorong untuk menolong orang lain, menyingkirkan duri di jalan, menjaga kebersihan dan perbuatan baik lainnya.

4.Memperbanyak amalan sunnah setelah amalan wajib.
 Ini akan memberi nilai tambah terhadap upaya kita mendekatkan diri kepada Allah.

5. Sabar
Makna sabar bukanlah diam berpangku tangan menyerah pada nasib, tapi berusaha berjuang keras tanpa henti dan tanpa putus asa sambil tetap bertawakkal pada Allah. Seseorang yang sabar tetap hidup sejahtera walau krisis mendera karena ketekunan orang yang sabar akan menghantarkannya pada kehidupan yang layak.

6. Taubat
 Bertaubat yang sesungguhnya dari segala dosa dengan bertekad tidak akan mengulangi lagi kesalahan atau dosa yang sama.
Sahabat saudaraku fillah..Semoga Allah senantiasa melindungi kita dari berbagai penyakit hati, sesungguhnya hanya kepada-Nya kita bertawakkal dan hanya kepada-Nya kita kembali.

Ibu ,Ajari Aku untuk Memilih Pendamping Hidup


















Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Suatu hari seorang anak lelaki bertanya kepada sang ibu....Ibu, jika kelak anakmu ini akan menikah, istri seperti apa yang mesti kupilih?"

Sang Ibu yang bijak pun menjawab,"Nak, seorang istri yang baik adalah dia yang saat kau pandang hilanglah resahmu, saat kau pamit menjemput rizki ia lambaikan tangannya sambil mendoakanmu....

Tak lupa sang Ibu bersyair lirih...

Mencipta rumahnya seindah syurga,menjaga anaknya sebening mata,qonaah adalah selendangnya , sejuk di kalbunya dan tunduk pandangannya.

Tapi Ibu... Aku kan belum tahu sifatnya, bagaimana aku dapat mengenalnya? sang anak menyela. Sang Ibu pun menjawab: "Nak... jika kau ingin melihat kasih sayangnya padamu, lihatlah bagaimana ia memuliakan ayah bundanya . Jika kau ingin tau apakah ia kasih terhadap anak-anakmu kelak , lihatlah perlakuannya terhadap adik kakaknya."

"Nak... Jodohmu sudah ada di tangan Allah, jangan pernah kau khawatirkan. Khawatirlah jika kau belum bisa memperbaiki diri.. khawatirlah bila kau belum pantas menjadi seorang suami bagi pendampingmu. ..khawatirlah jika ibadahmu hanya untuk dilihat olehnya...

Nak, perbaikilah akhlaqmu, maka kau kan dapatkan gadis pujaan hatimu. Luruskan niatmu, maka kau kan dapatkan bidadari dunia akhiratmu, sempurnakan ikhtiarmu, maka jodohmu kan mendekat padamu..

Sang anak pun mulai mengerti, ia membalas syair sang Ibu...

Apabila telah tiba masaku,untuk segera mengakhiri lajangku
Dengan segenap kemampuan yang Allah berikan kepadaku

Insya Allah segera kutunaikan janjiku
Tapi... bila kuraba hati ini
Terbersit pertanyaan silih berganti ..apakah semua ini kulakukan terlalu dini?
Berdegup jantung di dada kendalikan diri

Namun pernikahan begitu indah kudengar
Membuatku ingin segera melaksanakan
Namun bila kulihat aral melintang
Hatiku selalu maju mundur dibuatnya

Akhirnya aku segera tersadar
Hanya kepada Allah lah tempat ku bersandar yang akan menguatkan hatiku yang terkapar
Insya Allah azzamku akan terwujud lancar
Sang Ibu tersenyum dan mendoakan anak tercintanya dengan penuh sabar.

Menghadirkan Keberkahan Rumah Kita
















Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh..

Sahabat saudaraku fillah..sesungguhnya rumahku surgaku itu tak hanya dilihat dari ukuran besar kecilnya,megah atau tidaknya serta lengkapnya fasilitas yang ada, namun dari barakahnya. Rumah yang barakah akan membuat nyaman dan damai bagi penghuninya.
Oleh karena itu agar mendapatkan rahmat dari Allah hendaklah rumah kita dijadikan sebagai rumah taqwa yang mana didalamnya hidup amal masjid,yaitu da’wah Ilallah,majelis ta’lim,ibadah dan dzikir serta pelayanan terhadap anggota keluarga.Lantas bagaimana menghadirkan keberkahan rumah kita?

1.Menghiasi dengan shalat.
“..Jadikanlah rumah-rumahmu itu tempat shalat dan dirikanlah shalat serta gembirakanlah orang-orang yang beriman,”(QS. Yunus : 87).Dengan shalat kita akan lebih dekat dengan Allah sehingga kitapun akan diberi limpahan karunia-Nya.

2.Menjalankan ibadah qiyamullail( tahajud).
Amalan shalat tahajud akan mendatangkan curahan rahmat dari Allah.Sungguh betapa indahnya jika kehidupan kita dilingkupi oleh rahmat-Nya yang menyejukkan jika suasana panas dan yang menghangatkan jika kita kedinginan.

3.Memperbanyak tadarus Al-Qur’an.
Hiasilah rumah kita dengan alunan bacaan Al-Qur’an karena dengan suara
kalam-Nya hati orang beriman akan tergerak dan bergetar mendekati Allah.

4.Membudayakan salam.
Salah satu penyebab Allah memuliakan kita adalah membudayakan menebar salam terutama kepada keluarga kita sehingga jalinan kasih sayang terasa erat.

5.Menyantuni anak yatim yang kurang mampu.

“Sesungguhnya rumah yang dicintai Allah adalah rumah yang di dalamnya ada anak yatim yang dimuliakan.”(HR.At-Thabrani). Kita tak harus mengambil anak yatim untuk tinggal di rumah kita, namun dengan menyisihkan dana atau membimbing mereka juga termasuk amal yang baik.

Saudaraku.. mari hiasi rumah kita dengan sesuatu yang dapat mengingatkan dan mendekatkan kita kepada Allah. Insya Allah semua itu akan mendatangkan ketenteraman dan
keberkahan.

Di Balik Seraut Wajah














Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Sahabat saudaraku fillah...Manusia memang memiliki beragam bentuk wajah. Namun di balik seraut wajah, Ibnul Qayyim membagi menjadi empat jenis yaitu :

1. Wajah yang berpadu dua keindahan yakni keindahan lahiriah dan keindahan batiniah ( lahiriah rupawan dan batiniah memiliki perangai dan perilaku yang baik )

2. Wajah yang terkumpul di dalamnya keburukan lahiriah dan keburukan batiniah

3. Wajah yang memiliki keindahan lahiriah namun tidak memiliki keindahan batiniah

4. Wajah yang memiliki keindahan batiniah namun tidak memiliki keindahan lahiriah

Pada seraut wajah tampak tanda yang tak dapat direkayasa. Salah satunya adalah cahaya wajah. Cahaya wajah pada masing-masing raut muka berbeda-beda. Hal ini dipengaruhi oleh ketaqwaan dan kesolehan seseorang. Semakin ia bertaqwa dan sholeh, maka semakin terang cahaya wajahnya. Demikian pula semakin banyak kemaksiatan yang dilakukan semakin redup pula cahaya wajahnya. Keadaan batiniah seseorang akan berpengaruh terhadap fisik seseorang. Sekalipun bentuknya tidak berubah namun ekspresi wajah dapat berubah.

Ibnu Abbas berkata : " Sesungguhnya amal kebaikan itu akan memancarkan cahaya di dalam hati, memancarkan sinar pada wajah, kekuatan pada tubuh, kelimpahan rezeki dan menumbuhkan rasa cinta di hati manusia kepadanya. Sesungguhnya amal kejahatan itu akan menggelapkan hati, menyuramkan wajah, melemahkan badan, mengurangi rezeki dan menimbulkan rasa benci di hati manusia kepadanya."

Utsman bin Affan berkata: " Tidaklah seseorang menyembunyikan sesuatu dalam dirinya , maka Allah akan menampakkannya pada raut wajah dan tutur katanya."

Demikian juga dalam firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang artinya :

" Bagi orang-orang yang berbuat baik, ada pahala yang terbaik dan ada tambahannya. Dan wajah mereka tidak ditutupi debu hitam dan tidak pula kehinaan. Mereka itulah penghuni surga, mereka kekal di dalamnya. Dan orang-orang yang mengerjakan kejahatan memperoleh balasan yang setimpal dan mereka diliputi kehinaan. Tidak ada bagi mereka seorang pelindung pun dari azab Allah, seakan-akan muka mereka ditutupi kepingan-kepingan malam yang gelap gulita. Mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya. " ( QS. Yunus : 26-27).

Duhai sahabat saudaraku fillah...
♥ Andaikan kita memiliki keindahan rupa jangan di kotori oleh keburukan akhlaq
♥ Andaikan kita tidak memiliki keindahan rupa perbaguslah akhlaq/ budi pekerti kita
♥ Jangan himpun dua keburukan dalam diri kita, keburukan rupa&keburukan akhlaq

♥ ♥ Sesungguhnya keindahan akhlaq akan membuat orang yang tidak rupawan pun akan terlihat menawan.. Dan ini bisa kita peroleh asalkan kita mau berusaha dengan sungguh-sungguh..♥♥

Jumat, 09 Maret 2012

Menjadi Pribadi











Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Sahabat saudaraku fillah..berikut kami sajikan sebuah catatan yang semoga memotivasi kita untuk optimis menghadapi segala problema kehidupan.

Ibnu Mas’ud berkata, "Sesungguhnya jiwa manusia itu mempunyai saat di mana ia ingin beribadah dan ada saat di mana enggan beribadah." Di antara dua keadaan itulah manusia menjalani kehidupan ini. Dan di antara dua keadaan itu pula nasib manusia ditentukan.

Pribadi pantang menyerah (tangguh) adalah sebutan bagi pribadi yang tidak merasa lemah terhadap sesuatu yang terjadi dan menimpanya. Pribadinya menganggap sesuatu yang terjadi itu dari segi positifnya. Ia yakin betul bahwa skenario Allah itu tidak akan meleset sedikit pun.

Pribadi tangguh ini, tidak lain merupakan pribadi yang memiliki kemampuan untuk bersyukur apabila ia mendapat sesuatu yang berkaitan dengan kebahagiaan, kesuksesan, medapat rezeki, dan lain-lain. Sebaliknya, jika ia mendapati sesuatu yang tidak diharapkannya, entah itu berupa kesedihan, kegagalan, mendapat bala bencana, dan lain-lain, maka ia memiliki ketahanan untuk selalu bersabar. Dan pribadi seperti ini memposisikan setiap kejadian yang menimpanya adalah atas ijin dan kehendak Allah. Ia pasrah dan selalu berusaha untuk bangkit dengan cara mengambil pelajaran dari setiap kejadian tersebut.

Pribadi pantang menyerah ini bukan saja semata-mata secara fisik. Tapi lebih penting justru adanya sifat positif dalam jiwanya yang begitu tangguh dan kuat. Seseorang menjadi kuat, pada dasarnya karena mentalnya kuat. Seseorang menjadi lemah, karena mentalnya lemah. Begitu juga, seseorang sukses, karena ia memiliki keinginan untuk sukses. Dan seseorang gagal, karena ia berbuat gagal.
"Orang mukmin yang kuat lebih disukai dan lebih baik daripada mukmin yang lemah." Jadi, manusia tangguh dan kuat itu, sudah seharusnya menjadi cita-cita kita dalam rangka mengabdi kepada Allah.

Dalam konteks ini, dapat disebutkan bahwa kesuksesan menurut pandangan Al-Qur'an itu memiliki dua syarat pokok, yakni iman dan ilmu (QS. 58 : 11). Kedua hal ini, kalau kita kaji secara rinci, jelas-jelas memiliki pengaruh sangat besar dalam kehidupan manusia. Dengan kuatnya iman seseorang, maka ia akan sangat berpengaruh terhadap kualitas kehidupan manusia. Menurut M. Ridwan IR Lubis (1985), ada tiga pengaruh iman, yaitu berupa kekuatan berpikir (quwatul idraak), kekuatan fisik (quwatul jismi), dan kekuatan ruh (quwatur ruuh).

Untuk mencapai kekuatan iman itu, kuncinya terletak pada pribadi masing-masing. Kalau kita cermati, sebenarnya pembentukan sifat pribadi tangguh ini adalah berawal dari sifat optimisme yang menyelimuti pola pikir orang tersebut. Setelah kita mampu bersikap optimis, lalu pola pikir kita pun harus dibiasakan berpikir secara positif dan percaya diri.

Mungkin ada yang bertanya, berpikir positif kepada siapa? Paling tidak ada empat taktik berpikir positif yang perlu dibangun dalam kehidupan sehari-hari agar menjadi pribadi tangguh.

★• Berpikir positif kepada Allah.
Setiap kejadian, peristiwa, dan fenomena kehidupan ini pasti ada sebab musababnya. Tugas kita hanya berpikir dan membaca. Ada apa di balik semua itu? Lalu, kita mengambil pelajaran dari kejadian itu selanjutnya mengamalkan dalam kehidupan.

★• Berpikir positif terhadap diri sendiri.
Setiap manusia, dilahirkan sebagai pribadi yang unik. Walaupun terkadang wajah dan sifat kita mirip dengan orang lain, tapi, yang jelas ada saja perbedaan antara keduanya. Sifat dan pribadi unik inilah yang harus dijaga. Itu adalah potensi positif, modal dasar untuk mencapai keleluasaan langkah kita menuju ridha-Nya. Bagaimana orang lain akan menghargai kita, kalau diri kita sendiri meremehkan dan tidak menghargainya..

★• Berpikir positif pada orang lain.
Orang lain itu, manusia biasa sama dengan kita. Dia mempunyai kesalahan dan kekhilafan.Pandanglah, orang lain itu dari sisi positifnya saja dan menerima sisi negatifnya sebagai pelajaran bagi kita.

Belajarlah dari seekor burung Garuda. Ia mengajarkan anaknya untuk terbang dari tempat yang tinggi dan menjatuhkannya. Lalu jatuh, diangkat lagi, dan seterusnya sampai ia bisa terbang sendiri. Hati Garuda juga bersih, tidak mendendam. Ia kalau waktunya bermain ‘cakar-cakaran’. Tapi, kalau di luar itu ia akur, damai kembali.

★• Berpikir positif pada waktu.
Setiap manusia diberi waktu yang sama, di mana pun dia berada. Sebanyak 24 jam sehari atau 86.400 detik sehari. Waktu itu, ingin kita apakan? Kita gunakan untuk tidur seharian, kerja keras, mengeluh, berdemontrasi, bergunjing, santai, menuntut ilmu, menolong orang lain, melamun, ibadah, dan lainnya. Waktu itu tidak akan protes.

Yang jelas, setiap detik hidup kita akan diminta pertanggungjawabannya kelak di hadapan Allah. Bagi mereka yang biasa mengisi waktunya dengan amal shaleh dan berada dalam keimanan, maka ia akan memperoleh kehidupan yang lebih baik. Allah berfirman, "Barangsiapa mengerjakan amal shaleh, baik laki-laki ataupun perempuan dalam keadaan beriman, niscaya Kami hidupkan dia dengan kehidupan yang baik dan Kami balasi mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan." (QS. An-Nahl : 97).

Sumber : kotasantri.com diedit dan disunting kembali oleh admin 

SALAM UKHUWAH












Sesungguhnya ukhuwah ( persaudaran ) itu bukan hanya terletak pada pertemuan, bukan pada manisnya ucapan , bukan yang selalu di depan mata dan bukan pula yang selalu berada di sisi kita, tetapi dia yang setia di hati dan mengingat kita pada setiap bisikan do’anya. Bukankah salah satu do’a yang diijabah adalah do’a yang kita panjatkan untuk seseorang tetapi orang yang kita do’akan tidak mengetahui kita mendo’akannya?

Ukhuwah itu ibarat satu janji yang dibuat di dalam hati, tak dapat ditulis dan dibaca , namun tak kan terpisahkan oleh jarak dan tak kan berubah oleh waktu. Sedetik di mata akan selamanya di dalam hati. Ingatlah dalam suka dan duka, rindulah bila berjauhan, pahami jika keliru, saling menasehati bila khilaf dan saling memaafkan jika terluka.

 Saudaraku ,marilah sejenak kita renungkan..

“ Sesungguhnya orang – orang mukmin adalah bersaudara, oleh karena itu damaikanlah antara kedua saudara kalian dan bertakwalah kepada Allah supaya kalian mendapat rahmat “ ( QS. Al – Hujurat : 10 )

“ Janganlah kalian saling mendengki, saling curang, saling membenci, saling membelakangi dan janganlah sebagian kalian menjual atas penjualan sebagian yang lainnya. Jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara . Seorang muslim adalah bersaudara , janganlah mendhaliminya, merendahkannya dan janganlah mengejeknya. Takwa itu ada di sini. Beliau menunjuk ke dadanya sebanyak tiga kali. Cukup dikatakan jelek seorang muslim jika ia menghina saudaranya. Setiap muslim atas muslim lainnya haram darahnya, hartanya, dan kehormatannya “( HR. Muslim ).

Seringkali kita berdo’a supaya Allah memberi kebaikan kepada kita. Lalu Allah memberikan pertolongan melalui pesan atau nasehat dari teman kita. Tetapi terkadang kita mengabaikan nasehat tersebut karena mungkin dikemas dan disampaikan oleh orang yang kurang kita sukai. Akibatnya nasehat tersebut berlalu begitu saja dan kita tidak mendapatkan apa – apa. Seperti sebuah pepatah, jangan lihat sebuah buku hanya dari sampulnya saja. Tapi coba buka lalu kita baca dan pahami barangkali ada manfaatnya untuk diamalkan dalam dunia nyata.

Kamis, 08 Maret 2012

Jangan Berkecil Hati











Suatu ketika, ada sebuah pohon yang rindang. Di bawahnya tampak dua orang yang sedang beristirahat.Rupanya ada seorang pedagang bersama anaknya yang berteduh di sana. Tampaknya mereka kelelahan sehabis berdagang di kota. Dengan menggelar sehelai tikar, duduklah mereka di bawah pohon yang besar itu.

Angin semilir membuat sang pedagang mengantuk. Namun, tidak demikian dengan anaknya yang masih belia. "Ayah, aku ingin bertanya...."terdengar suara yang mengusik ambang sadar si pedagang. "Kapan aku besar, Ayah? Kapan aku bisa kuat seperti Ayah dan bisa membawa dagangan kita ke kota? " Sepertinya, lanjut sang bocah," aku tak akan bisa besar. Tubuhku ramping seperti Ibu, berbeda dengan Ayah yang tegap dan berbadan besar. Kepikir, aku tak akan sanggup memikul dagangan kita jika aku tetap seperti ini. "Jari tangannya tampak menggores-gores sesuatu di atas tanah. Lalu, ia kembali melanjutkan," Bilakah aku bisa punya tubuh besar sepertimu, Ayah?

Sang Ayah yang awalnya mengantuk kini tampak siaga. Diambilnya sebuah benih di atas tanah yang sebelumnya dikais-kais oleh anaknya. Diangkatnya benih itu dengan ujung jari telunjuk. Benda itu terlihat seperti kacang yang kecil, dengan ukuran yang tak sebanding dengan tangan pedagang yang besar. Kemudian ia pun mulai berbicara. "Nak, jangan pernah malu dengan tubuhmu yang kecil. Pandanglah pohon besar tempat kita berteduh ini. Tahukah kamu, batangnya yang kokoh ini dulu berasal dari benih yang yang sekecil ini. Dahan, ranting dan daunnya juga berasal dari benih yang Ayah pegang ini. Akar-akarnya yang tampak menonjol juga dari benih ini. Dan kalau kamu menggali tanah ini, ketahuilah sulur-sulur akarnya yang menerobos tanah juga berasal dari tempat yang sama.

Diperhatikannya wajah sang anak yang tampak tertegun. “ Ketahuilah Nak, benih ini menyimpan segalanya. Benih ini menyimpan batang yang kokoh, dahan yang rindang, daun yang lebar, juga akar- akar yang kuat. Dan untuk menjadi sebesar pohon ini, ia hanya membutuhkan angin, air, dan cahaya matahari yang cukup. Namun jangan lupakan waktu yang membuatnya terus bertumbuh. Pada mereka semualah benih ini berterima kasih, karena telah melatihnya menjadi makhluk yang sabar. “ Suatu saat nanti kamu akan besar Nak. Jangan pernah takut untuk berharap menjadi besar, karena bisa jadi itu hanya butuh ketekunan dan kesabaran.”Terlihat senyuman di wajah mereka. Lalu keduanya merebahkan diri meluruskan pandangan ke langit lepas, membayangkan berjuta harapan dan impian dalam benak mereka. Tak lama berselang, keduanya pun terlelap dalam tidur, melepaskan lelah setelah seharian bekerja.

Sahabat saudaraku fillah..Jangan pernah merasa malu dengan segala keterbatasan. Jangan merasa sedih dengan ketidaksempurnaan. Karena kesempurnaan hanyalah milik Allah. Allah menciptakan kita penuh dengan keistimewaan. Dan Allah telah menyiapkan kita menjadi makhluk dengan berbagai kelebihan di samping kekurangan yang ada.

Mungkin suatu ketika kita pernah merasa kecil,tak mampu, tak berdaya dengan segala persoalan hidup. Kita mungkin sering bertanya, kapan kita menjadi besar, mampu menggapai semua impian, harapan dan keinginan yang ada di dalam dada. Kita juga mungkin sering membayangkan bilakah saatnya berhasil? Kapankah saat itu akan datang?

Saudaraku …Kita adalah seperti benih itu. Benih yang menyimpan semua kekuatan dari batang yang kokoh, dahan yang kuat, serta daun-daun yang lebar. Dalam benih pula akar-akar yang keras dan menghujam itu berasal. Namun akankah Allah membiarkan benih itu tumbuh besar tanpa bantuan tiupan angin, derasnya air hujan dan teriknya sinar matahari? Begitupun kita, akankah Allah membiarkan kita besar,berhasil dan sukses tanpa pernah merasakan ujian dan cobaan? Akankah Allah lupa mengingatkan kita dengan hembusan angin “masalah”, derasnya air “ujian”, serta teriknya matahari “persoalan”? Tidak sahabat… karena Allah Maha Tahu bahwa setiap hamba-Nya yang akan menemukan jalan keberhasilan maka Allah akan menguji dengan berbagai persoalan hidup supaya kita sabar,tegar dan kuat.

Jangan pernah berkecil hati saudaraku….. karena semua keberhasilan itu ada waktunya, yang terpenting jangan lupa berdo’a, berusaha dengan optimal dan bertawakkal pada Allah.



Judul asli inspirasi BENIH di edit dan disunting kembali oleh admin.

MENJAGA & MENINGKATKAN IMAN












Iman dalam bahasa Arab yang artinya percaya. Sedangkan menurut istilah, pengertian iman adalah membenarkan dengan hati, diucapkan dengan lisan, dan diamalkan dengan tindakan (perbuatan). Dengan demikian, pengertian iman kepada Allah adalah membenarkan dengan hati bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala itu benar-benar ada dengan segala sifat keagungan dan kesempurnaan-Nya, kemudian pengakuan itu diikrarkan dengan lisan, serta dibuktikan dengan amal perbuatan secara nyata.

Seseorang dapat dikatakan sebagai mukmin (orang yang beriman) sempurna apabila memenuhi ketiga unsur keimanan di atas. Apabila seseorang mengakui dalam hatinya tentang keberadaan Allah Subhanahu wa Ta’ala, tetapi tidak diikrarkan dengan lisan dan dibuktikan dengan amal perbuatan, maka orang tersebut tidak dapat dikategorikan sebagai mukmin yang sempurna. Sebab, ketiga unsur keimanan tersebut merupakan satu kesatuan yang utuh dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain.

Beriman kepada Allah adalah kebutuhan yang sangat mendasar bagi seseorang. Allah memerintahkan agar ummat manusia beriman kepada-Nya, sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala :

“Wahai orang-orang yang beriman. Tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya (Muhammad) dan kepada Kitab (Al Qur’an) yang diturunkan kepada Rasul-Nya, serta kitab yang diturunkan sebelumnya. Barangsiapa ingkar kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, Kitab-kitab-Nya, Rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sungguh orang itu telah tersesat sangat jauh.” (Q.S. An Nisa : 136)

Setelah kita mengetahui dan mengakui dalam hati tentang keberadaan Allah Subhanahu wa Ta’ala, dan diikrarkan dengan lisan dan dibuktikan dengan amal perbuatan, maka dapat dikatakan kita sebagai mukmin yang sempurna,Namun demikian iman kita terkadang turun,awalnya semangat ibadah mengebu-gebu tiba-tiba menjadi menurun,tentu semua ini harus cepat diatasi agar tidak berlarut, dan menumpuk menjadi sebuah beban dan membuat kita jatuh terperosok kedalam lubang yang jauh.

Sebelum kita mencari solusinya tentu terlebih dahulu kita harus mencari apa sebab-sebab kenapa hal itu terjadi, kembali kepada diri kita masing-masing karena semua manusia punya persoalan yang berbeda-beda dan berbagai problem kehidupan yang beragam. Iman kita selalu turun dan naik setiap saat, untuk menjaga iman kita tetap stabil, ada beberapa ikhtiar dengan sikap istiqamah untuk memelihara iman agar terus meningkat yaitu :

1.Kata terakhir dan kata pertama. Pastikan bahwa ” ALLAH ” adalah kata
terakhir yang terucap sebelum kita terlelap tidur, begitu juga kata yang pertama
terucap saat kita terbangun. Mudah-mudahan cara ini akan mendorong
untuk mengisi waktu diantara kedua saat itu dengan sebanyak mungkin
mengingat ALLAH.

2.Bangun malam hari. hal pertama berwudhulah, dan tunaikan shalat qiyamul lail
sendirian. ” Umar bin Khathab Radhiyallahu Anhu selalu minta
disediakan secawan air di sebelah tempat tidurnya. Begitu terbangun,
tangannya di basahinya dan di usapkannya kewajahnya, langsung bangkit
berwudhu dan shalat.

3.Bukalah Al-Quran di tengah malam,bacalah pelan-pelan di malam hari
sendirian, baca terjemahannya, resapi maknanya.

4.Bangunkan orang lain,sebelum subuh, bangunkan anggota keluarga yang lain dengan lemah lembut untuk melakukan hal yang sama dengan kita.

5.Tunaikan shalat subuh berjama’ah,bagi laki-laki shalat subuh sempatkan di masjid,bagi wanita shalat berjama’ah di rumah pun baik.

6.Bacakan ayat dan hadist,pilihlah satu ayat Al-Quran dan satu hadist
Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam,kepada orang-orang di rumah kita sebagai hadiah di pagi hari, jadikan ayat dan hadist itu bahan obrolan pertama sebelum berbincang tentang hal lain.

7.Baca sirah Nabi,diusahakan membaca satu atau dua halaman sirah Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam, di pagi hari untuk menambah kecintaan dan keshidiqan kita kepada Muhammad Nabiyullah yang namanya kita sebut dalam syahadat ke Islaman kita.

8.Sebelum keluar rumah. Jangan lewati pintu rumah untuk berangkat bekerja
atau menuntut ilmu, urusan lainnya, sebelum menyatakan tawwakal kita hanya
kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam segala urusan. Ucapakan Bismillahi’ttawakaltu’ala llahi Laa Hawla wa laa quwwata illa billahi… “Dengan nama Allah aku bertawakal“menggantungkan semua urusannku” hanya kepada Allah, tidak ada kemampuan kecuali dengan izin Allah Subhanahu wa Ta’ala.

9.Mendengar Al-Quran, diusahakan tetap mendengar lantunan Al-Quran
kemanapun kita pergi , baik dari alat elektronik yang bisa kita
setel, atau dari hafalan sendiri.

10.Berusaha mengucapkan berbagai macam doa sehari - hari (mulai dari doa masuk kamar kecil sampai doa berkendaraan) yang di ajarkan Rasulullah,dengan niat hanya kepada Allah. Semakin kita tergantung hanya kepada Allah dalam segala urusan, semakin independen kita dari pengaruh manusia lain, siapapun dia, stinggi apapun jabatannya tehadap kita, sebanyak apapun hartanya di bandingkan dengan diri kita. Begitu Allah melihat bukti bahwa kita hanya bergantung kepada-Nya, Pasti Allah Subhanahu wa Ta’ala akan mengangkat derajat kita di hadapan manusia lain, dan memudahkan semua urusan kita.

11.Kegiatan utama shalat,aturlah agenda harian kita ,berdasarkan rotasi
lima waktu shalat,rancanglah semua agenda kerja dan kegiatan sedemikian
rupa, yang membuat kita sudah berada di tempat menunaikan shalat dalam
keadaan berwudhu minimal 15 menit sebelum adzan berkumandang. InsyahAllah berkah demi berkah akan di limpahkan kepada kita.

12.Wudhu sempurna,peliharalah wudhu kita selama mungkin. Berwudhulah
dengan sempurna.perhatikanlah air yang menetes dari kulit wajah dan bagian - bagian tubuh, saksikan dosa-dosa bercucuran besama air itu.

13.Shalat terakhir tunaikan shalat seakan - akan itu shalat kita yang terakhir. Hadapkan tubuh lurus-lurus ke arah Ka’bah Baitullah. tundukkan jiwa hadapan Allah Pencipta dan Pemelihara Hidup. ejalah satu demi satu bacaan shalat dengan kerendahan hati di hadapan Allah Subhanahu wa Ta’ala.

14.Berpuasa/shaum, lakukanlah shaum sunnat sebanyak mungkin, karena orang yang bershaum doanya di ijabah Allah Subhanahu wa Ta’ala. Sedangkan doa adalah senjata utama orang Mu’min.

15.Berinfaq dan bershadaqah,apapun bentuk harta yang kita miliki semampunya, itu
sepenuhnya hak Allah. Gunakan harta itu sesuai kehendak pemilik-Nya yang
sejati. Dengan memperbanyak shadaqah dan berinfaq untuk menunjukkan kepada Allah, bahwa harta yang ada pada kita sama sekali tidak mengganggu kesadaran kita, ” Bahwa ini semua milik Engkau ya Allah “.

16.Bersahabat. bergaul dan bersahabatlah sebanyak dan sesering mungkin
dengan sesama orang yang memiliki iman, dahulukan iman, ibadah, ilmu dan
amal shaleh, bila bergaul dengan orang yang masih lemah iman, perlakukan lemah lembut dengannya dengan tujuan kita membagi kelezatan iman yang sudah kita rasakan. kita akan di hidupkan bersama dengan teman kita semasa hidup.

Selain uraian diatas ada beberapa ikhtiar dengan sikap istiqamah untuk memelihara iman agar terus meningkat diantaranya yaitu :

a.Niat yang kuat untuk senantiasa istiqamah menjaga iman kita kepada Allah Subanahu wa Ta’ala

b.Banyak berdzikir dan sering – sering mengikuti pengajian atau majlis ta’lim langsung atau melalui media-media massa dan elektronik.

c.Memperbanyak istighfar, mohon ampunan kepada Allah,mengingat-ingat kematian dan perbanyak silaturrahmi

d.Hindari kegiatan-kegiatan yang tidak mendatangkan manfaat dan Jauhi tempat-tempat maksiat

e.Banyak mengambil ibrah atau pelajaran hidup dari orang lain dan Senantiasa melakukan Muhasabah / Intropeksi diri setiap saat

f.Hindari berdua-duaan dengan lawan jenis yang bukan muhrim, karena syaithan senang dan akan menggelincirkan.

g.Berdoalah yang banyak kepada Allah , agar tetap bisa istiqamah, terjaga iman kita bahkan semakin bertambah.

Sahabat-sahabat yang di Rahmati Allah Subhanahu wa Ta’ala , ibarat sebuah pohon semakin tinggi pohon tersebut maka semakin tinggi pula terpaan angin yang menghadangnya, begitu juga dengan kita, kalau tidak pandai-pandai menjaga iman, kita akan tergelincir oleh bujuk rayu syaithan yang senantiasa menggoda keimanan kita.

Semoga manfaat buat kita semua, Yang benar haq semua dari Allah Subhanahu wa Ta’ala,yang kurang dan khilaf mohon sangat dimaafkan ’’akhirul qalam “Wa tawasau bi al-haq Watawa saubil shabr “.Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala . senantiasa menunjukkan kita pada sesuatu yang di Ridhai dan di Cintai-Nya..Aamiin Allahuma AAmiin.

Menata Akhlaq Dalam Masa Khitbah














Sahabat saudaraku fillah.
Jika telah merasa cocok saat ta’aruf langkah selanjutnya adalah melamar (khitbah), yang berarti meminta seorang wanita untuk dijadikan sebagai istri kepada orang tua atau wali pihak wanita. Khitbah dipandang sebagai janji untuk menikah jika telah disetujui oleh calon istri dan orang tua ...atau wali dari wanita yang dilamar. Walau demikian wanita yang sudah dikhitbah tetap sebagai wanita asing yang belum halal untuk diperlakukan sebagaimana istri.

Saudaraku..sebagian dari kita menganggap bahwa setelah dikhitbah berarti sudah setengah halal.Mereka bersandar kepada ungkapan; “kuah akan tertuang juga pada nasinya” yang berarti mau melakukan apa saja pada akhirrnya toh akan menikah juga. Pendapat demikian tidaklah dibenarkan karena kita tidak tahu apa yang akan terjadi pada esok hari. Yang sudah menikah pun banyak yang bercerai apalagi masih dalam tahap dikhitbah yang keduanya belum terikat dalam pernikahan yang sah.Jika terjadi apa-apa kita belum memiliki dasar hukum yang kuat untuk meminta pertanggung jawaban. Maka dalam masa khitbahpun batas-batas pergaulan mesti harus dijaga. Berdua-duaan di tempat sepi dan perbuatan yang mengarah kepada zina mestilah kita jauhkan. Kalaupun harus bersama dengan wanita yang telah dilamar karena berbagai kepentingan hendaklah ditemani mahramnya yang telah dewasa. Dalam hal ini Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam mengingatkan;”Janganlah sekali-kali seorang laki-laki berdua-duaan dengan seorang perempuan yang tidak halal baginya, karena orang ketiganya nanti adalah syaithan, kecuali kalau ada mahramnya.”(HR.Ahmad).


Namun demikian para ulama sepakat bahwa bagi wanita yang dilamar boleh dilihat wajah dan telapak tangannya.Seorang pria yang melamar diperkenankan melihat wanita agar timbul kesesuaian dan ketertarikan. Demikian juga bagi wanita sebaiknya melihat dulu kepada pria yang meminangnya guna mengetahui hal-hal yang bisa membuatnya tertarik.Adapun untuk mengetahui kualitas akhlaqnya bisa kita tanyakan kepada saudara, tetangga atau teman yang bisa dipercaya.Jika kita ketahui ternyata akhlaq dan beberapa hal tidak baik lamaran boleh dibatalkan baik dari pihak wanita maupun pria namun tentu saja dengan cara yang baik dan menghindari permusuhan.

Untuk itu selama masa khitbah agar selamat menuju pernikahan dibutuhkan akhlaq dan budi pekerti yang terpuji, kesetiaan pada janji, keikhlasan serta kejujuran.Jadikanlah masa penantian itu indah dengan menjaga hati untuk tidak saling menyakiti dan menjaga kehormatan diri sehingga cinta dua hati berlabuh dalam bahtera rumah tangga yang bahagia.

Rabu, 07 Maret 2012

Perhatikan Penampilan Namun Jangan Berlebihan

















Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
 
Sahabat saudaraku fillah..pada umumnya ketika berjumpa dengan orang lain yang dilihat pertama kali adalah penampilan. Oleh karena itu seorang muslim yang baik hendaklah memperhatikan penampilan sebagai bentuk penjagaan terhadap harga diri kita sekaligus sebagai penghormatan terhadap orang lain . Sesungguh...nya Islam menginginkan umatnya baik laki-laki maupun wanita mempunyai penampilan yang rapi dan enak dipandang, bukan berpenampilan acak-acakan yang tidak enak dipandang dan menyesakkan dada. Ketika kita berpenampilan yang tidak rapi janganlah menjadikan zuhud dan tawadhu’ sebagai pembelaan. Rasululllah adalah figur yang paling tawadhu’ tapi beliau memakai pakaian yang baik, selalu berdandan untuk keluarga dan sahabat-sanabatnya. Bahkan beliau menganggap penampilan yang rapi dan menawan adalah bukti syukur terhadap nikmat Allah.” Sesungguhnya Allah senang melihat pengaruh nikmat-Nya yang diberikan kepada hamba-hamba-Nya.”(HR.Tirmidzi-Hakim).

Saudaraku..selama memperindah diri tidak melampaui batas maka hal itu tidak dilarang oleh Allah.” Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) masjid, makan dan minumlah dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.” (QS.Al-A’raf:31). Salah seorang sahabat Rasulullah bernama Abu Hanifah ketika berjumpa sahabatnya yang mengenakan pakaian yang sudah rusak beliau mengingatkan;” Sesungguhnya Allah senang melihat nikmat-Nya yang diberikan kepada hamba-Nya. Oleh karena itu kamu harus mengubah penampilanmu sehingga kamu tidak direndahkan oleh rekanmu.”Subhanallah...

Bagi para muslimah memperindah diri dengan penampilan bukan berarti memamerkan wajah dan tubuh kepada sembarang orang dan kepada pria yang bukan mahramnya. Bukan seperti itu saudaraku. Namun tetaplah berpakaian yang rapi, menutup aurat dan tidak berhias secara berlebihan cukuplah sesuai keperluan dan tetap memperhatikan keserasian.Saudaraku... Sesungguhnya keindahan wajah dan tubuh wanita bagaikan berlian. Sudah tentu berlian mahal harganya, selalu dijaga,dirawat oleh pemiliknya dan tidak dipertontonkan kepada sembarang orang. Karena sudah fitrah manusia menyukai sesuatu yang baru dan belum tersentuh. Sudah tabiat manusia menyukai sesuatu yang tersembunyi. Maka jagalah keindahan diri kita agar kelak hanya pendamping kita yang berhak atasnya. Dengan begitu kita telah menunjukkan citra sebagai muslimah yang pandai menjaga kesopanan dan kehormatan diri untuk kebahagiaan hakiki.

Sahabat saudaraku fillah ..silahkan di Tag/Share.Semua untuk umat dan syiar Islam, silahkan saling bantu tag sahabat-sahabat yang lain.

~ Salam santun erat silaturahmi dan ukhuwah fillah~

KIAT MENGGAPAI DERAJAT TAQWA











Bismillahirrahmanirrahiim..

Allah Subhanahu wa Ta’ala Berfirman :

“ Sesungguhnya orang yang paling Mulia diantara kalian disisi ALLAH,ialah orang yang paling Bertaqwa,Sesungguhnya ALLAH Maha Mengetahui,Maha Teliti”. (QS. Al Hujurat : 13).

Ayat diatas terselip diantara ayat, yang menjelaskan tentang taqwa,tiada lain mengandung suatu maksud dan makna, sekaligus memotivasi kita, agar berlomba-lomba meraih derajat yang paling mulia di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala, yaitu Bertaqwa.

Taqwa merupakan kata yang ringkas,simple ucapannya, meski demikian sarat pengertian dan mengandung banyak makna di dalamnya. Kata yang sederhana untuk mengartikan kata taqwa, adalah mengandung suruhan untuk taat dan patuh, melaksanakan segala perintah dan menjauhi segala larangan Allah Subhanahu wa Ta’ala dan Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam,yang tertuang dalam Al Quran dan Al Hadits.

Mengurai masalah larangan dan perintah Allah Subhanhu wa Ta’ala, banyak sekali macam ragamnya, dan meliputi semua unsur kebaikan dalam kehidupan manusia itu sendiri. Anjuran bertaqwa ini sendiri wajib dilaksanakan oleh setiap pribadi muslim, dimanapun tempat dan masa, karena Allah Subhanahu wa Ta’ala, selalu menyertai hamba-hamba-Nya dimanapun berada.

Allah Subhanahu wa Ta’ala Maha Mengetahui, dan Maha Teliti terhadap apa saja yang dilakukan dan dikerjakan oleh hamba-hamba-Nya,baik niat,ucapan,perbuatan,tingkah laku,dan segala akatifitas manusia, tidak ada satu pun yang luput dari pengawasan-Nya. Allah Subhanahu wa Ta’ala Maha Adil,tidak satupun manusia akan di dzalimi-Nya, dan semua manusia akan diberi imbalan dan sanksi sesuai dengan apa yang dilakukan dan dikerjakan masing-masing.

Allah Subhanahu wa Ta’ala Berfirman :

“ Barangsiapa yang Mengerjakan KEBAIKAN seberat zarrah,Niscaya dia akan melihat Balasannya.Dan Barangsiapa yang Mengerjakan KEJAHATAN seberat zarrah,Niscaya dia akan melihat Balasannya.” (QS. Al Zalzalah :7-8).

Berdasarkan uraian ayat diatas dapat kita pahami,bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala, akan memberi balasan terhadap apa saja, yang dikerjakan oleh manusia selama hidup di dunia. Zarrah dalam ayat diatas para ahli tafsir,ada yang memberi pengertian bahwa “zarrah” adalah sejenis atom yang paling terkecil.

Wujud taqwa yang hakiki sebagai cerminan nyata,dari keimanan setiap muslim terhadap Allah Subhanahu wa Ta’ala, sebagai pencipta dan pengatur kehidupan, adalah dengan menerapkan tuntunan-tuntunan dan ajaran Islam, yang berpedoman kepada Al Quran dan As Sunnah dalam setiap lini kehidupannya,untuk melaksanakan seluruh perintah dan menjauhi hal-hal yang dilarang oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Oleh karena itu sebagai muslim tentunya menyadari, bahwa segala amal perbuatan kita itu senantiasa dicatat oleh Malaikat. Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menugaskan Malaikat Raqib sebagai pencatat Amal Baik, dan Malaikat Atid sebagai pencatat Amal Buruk,sekecil apapun amal kita senantiasa dicatat tanpa terlewatkan.

Allah Subhanahu wa Ta’ala Berfirman :

“ Tidak ada suatu Kata yang diucapkannya, Melainkan ada didekatnya Malaikat Pengawas yang selalu siap Mencatat..(Raqiibun’Atid).” (QS. Qaf : 18).

Tidak ada satupun manusia yang dapat mengelak,dari kitab catatan amalnya tentang apa saja yang dilakukan dan dikerjakannya,selama hidup didunia,karena Malaikat Raqib dan Malaikat Atid senantiasa mencatat, sekecil apapun amal perbuatan manusia tanpa terlewatkan, dan kelak semua manusia akan dihisab serta mempertanggungjawabkan,dihadapan Yang Maha Adil.

Ada beberapa kiat dan hal yang perlu diperhatikan, agar setiap muslim bisa menggapai derajat taqwa , diataranya yaitu :’Pertama berusaha menjaga dan memelihara shalat, baik shalat fardhu maupun shalat-shalat sunnat lainnya.

Karena Allah Subhanahu wa Ta’ala dan Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, menempatkan Ibadah Shalat mempunyai kedudukan yang paling tinggi, diantara ibadah-ibadah lainnya, dan shalat adalah amal ibadah yang pertama kali dihisab kelak,disamping itu shalat berfungsi mencegah perbuatan yang keji dan mungkar.

Kiat yang kedua agar setiap muslim bisa menggapai derajat taqwa,yaitu berusaha menunaikan rukun-rukun iman,dan rukun-rukun islam dengan baik dan benar, termasuk mengeluarkan zakat,infaq,sedekah kepada yang berhak menerimanya,melaksanakan shaum fardhu bila ramadhan tiba,dan menggiatkan shaum-shaum sunnat lainnya,sebagaimana yang telah di contohkan oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam.

Berdasarkan uraian sederhana diatas,jadi jelaslah taqwa adalah merupakan satu-satunya, yang menjembatani manusia untuk menuju Kebaikan, karena siapapun yang bertaqwa, akan selamat menempuh perjalanan hidupnya, baik di dunia terlebih di negeri akhirat kelak.

Sahabat-saudaraku fillah yang di Rahmati Allah Subhanahu wa Ta’ala,demikian semoga manfaat buat kita semua,’ Yang benar haq semua datang-Nya dari Allah Subhanahu wa Ta’ala,yang kurang dan khilaf mohon sangat dimaafkan ’’Akhirul qalam “Wa tawasau bi al-haq Watawa saubil shabr “.Semoga Allah Subhanahu wa ta’ala . senantiasa menunjukkan kita pada sesuatu yang di Ridhai dan di Cintai-Nya..Aamiin Allahum Aamiin.



❀.•❤•Walhamdulillah Rabbil’alamin •❤•.❀

Indahnya Saling Memaafkan














Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Sahabatku saudaraku fillah..dalam kehidupan sehari-hari sering kita jumpai orang yang begitu mudah memaafkan kesalahan orang lain sehingga tidak menimbulkan konflik yang berkepanjangan. Dengan demikian hubungan persaudaraan atau persahabatan akrab kembali. Begitulah ciri pribadi yang terpuji. Namun di sisi lain tak jarang pula kita dapati orang yang begitu sulit untuk saling memaafkan walaupun kesalahan itu tak seberapa.

Seandainya kita didzalimi lalu membalas dengan yang setimpal memang tidak terlarang, namun jauh lebih indah bila kita memaafkan. Memang bersikap demikian tidaklah semudah kita membalikkan telapak tangan, segalanya perlu kebesaran hati dan lapang dada untuk menerima kenyataan dari pada menyimpan bara di hati. Sebenarnya kalau kita renungkan tak ada gunanya menyimpan kebencian. Rasa benci itu memabakar hati dan membuat kita tak nyaman. Untuk itu mari kita belajar sabar, ikhlas dan menjadi pribadi yang pemaaf itu akan lebih indah dan membuat nyaman di hati.

Saudaraku ...Ada tiga hal yang jika dimiliki dalam diri seseorang, maka ia akan mendapat pemeliharaan dari Allah, akan dipenuhi rahmat-Nya dan Allah akan memasukkannya ke dalam lingkungan hamba yang mendapat cinta-Nya, yakni:

♥ Orang yang selalu bersyukur ketika mendapatkan nikmat

♥ Orang yang mampu meluapkan amarahnya tapi mampu memberi maaf atas kesalahan orang

♥ Seseorang yang apabila sedang marah dia menghentikan marahnya.( HR. Hakim ).

Pada suatu hari Rasulullah bertanya kepada para sahabat; “Maukah aku ceritakan kepadamu tentang sesuatu yang menyebabkan Allah memuliakan bangunan dan meninggikan derajatmu? Para sahabat menjawab, tentu ya Rasulullah:

"Kamu bersikap sabar kepada orang yang membencimu, memaafkan orang yang berbuat zhalim kepadamu, memberi kepada orang yang memusuhimu dan menghubungi orang yang telah memutuskan silaturrahim denganmu" ( HR. Thabrani ).

 Subhanallah..andaikan kita bisa seperti ini mungkin tak ada pertumpahan darah karena dendam yang berkepanjangan. Semoga atas rahmat Allah kita memiliki sifat pemaaf agar tercipta hubungan antar sesama yang harmonis.

Minggu, 04 Maret 2012

Jangan Berhenti Belajar














Sahabat saudaraku fillah..dalam diri manusia terdapat tiga potensi yang harus dipenuhi kebutuhannya. Jasmani kebutuhan utamanya makan dan minum yang halal, akal kebutuhan utamanya adalah ilmu, dan rohani kebutuhan utamanya berdzikir, bersyukur, dan beribadah wajib maupun sunnah. Akal manusia membutuhkan ilmu sebagai kekuatan berpikir yang baik dan mampu menghasilkan pemikiran yang baik. Belajarlah ilmu tentang kesehatan tubuh, ketentraman hati, kemantapan iman dan kelembutan jiwa niscaya hidup kita akan damai. Oleh karena itu menuntut ilmu wajib bagi setiap insan dan Allah akan mengangkat derajatnya.

“ Alllah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.” ( QS. Al-Mujaadilah : 11)

“ Menuntut ilmu wajib bagi setiap muslim” ( HR. Muslim ).

Saudaraku.. kecerdasan adalah sebaik-baik perhiasan, ilmu adalah sebagus-bagus pakaian dan agama adalah sebaik-baik simpanan. Kelebihan manusia bukan hanya terletak pada rupa yang elok nan menawan melainkan pada perangai yang terpuji. Sejak dini hiasilah diri dengan ilmu dan ucapan yang santun yang bila dipupuk akan tampak lebih indah daripada untaian mutiara. Sehingga ilmu yang dimiliki akan menjadi pembimbing diri nan setia. Menuntut ilmu adalah aktifitas belajar sejak dari buaian hingga ke liang lahat. Diawali belajar mempertahankan hidup hingga belajar mengembangkan potensi yang kita miliki. Pada akhirnya hanya kematianlah yang akan menghentikan kegiatan belajar. Mengenai keutamaan ilmu Imam Ali karamallahu wajhah berkata : “ ilmu lebih baik daripada harta. Harta membuat kita sibuk menjaganya, sementara ilmu menjaga kita.”

Sungguh..belajar itu amat penting. Namun sayangnya sebagaian dari kita malas untuk belajar karena lebih suka melihat hasil akhir daripada proses. Langkah awal untuk menumbuhkan kesadaran belajar adalah menyadari bahwa kita membutuhkan ilmu dan ingin mengetahuinya. Belajar atau menuntut ilmu tak harus di bangku sekolah yang harus mengeluarkan biaya yang besar. Kita dapat belajar dari pengalaman sendiri atau pengalaman orang lain dan berbagai ilmu yang ada di sekitar kita. Bersikaplah rendah hati dan hormat kepada orang yang telah mengajarkan kita berbagai ilmu agar bisa mendatangkan berbagai manfaat. Ilmu disebut bermanfaat jika memiliki nilai kebaikan bagi diri sendiri, sesama dan alam semesta. Yang tak kalah penting dengan ilmu yang kita miliki mampu membuat kita semakin dekat dengan Allah dan menjauhkan diri dari kesombongan karena memiliki kelebihan.

MENDEKATKAN PERTOLONGAN ALLAH
















Bismillahirrahmanirrahiim..
Kesulitan yang beragam dan terpaan musibah yang bertubi-tubi dari beraneka bencana alam,masalah akhlaq kian menurun, kesehatan, ekonomi,keamanan,kelaparan dan lain sebagainya mewarnai perjalanan hidup, terkadang bermuara pada pesisimis,dan putus asa yang pada akhiranya mengganggu kenyamanan hidup. 

Saat merasa lemah,sedih,dan gundah,ingatlah kebesaran Allah Subhanahu wa Ta’ala’,,kekuatan dan kekuasaan-Nya,ingatlah tiada satupun yang bisa menandingi-Nya dan tiada yang mampu melemahkan-Nya.DIA Maha kaya,semua butuh pada-Nya,Dia Maha Mulia,seluruh mahluk rendah dihadapan-Nya.Dia Yang pertama tanpa berawal,Dia Pamungkas tanpa pernah diakhiri,Janganlah enggan mendekat pada-Nya,Dialah Pemilik sebesar-besar kekuatan, pemilik seluruh kerajaan dan kekuasaan.

“Diriwayatkan dalam kitab Shahih Bukhari dan juga dalam kitab Shahih Muslim dari Abi Musa Al Asy’ari Radhiyallahu Anhu,dimana ia berkata “Bahwa Rasulullah Shallallahu Alahi wa Sallam telah berkata kepadaku :”Maukah Aku tunjukkan kepadamu salah satu harta karun dari harta-harta karun Surga?”Aku menjawab”Ya ‘wahai Rasulullah “Lalu beliau Rasulullah Shallallahu Alahi wa Sallam berkata : Ucapkanlah olehmu dzikir berikut ini : 

LAA HAULA WA LAA QUWWATA ILLAA BILLAAH

“Tiada daya dan kekuatan melainkan dari ALLAH” 

Jangan jenuh untuk meminta-Nya,jangan ragu pintalah hajat kepada-Nya yang terkecil hingga terbesar,kekayaan-Nya tak akan berkurang,Rahmat-Nya luas meliputi seluruh alam semesta.Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak menuntut apapun , kecuali kita mau menyembah-Nya dengan sebenar-benar menyembah,mengingat-Nya,menyerahkan seluruh urusan pada-Nya,dan yakin bersama-Nya tak akan celaka sesuatu pun di langit dan bumi.

Perbanyaklah dengan bacaan 

LAA HAULA WA LAA QUWWATA ILLAA BILLAAH
“Tiada daya dan kekuatan melainkan dari ALLAH”

Serahkan seluruhnya urusan sembari mempersembahkan Doa ini pada-Nya,bila saat tengah berada dalam suatu masalah maka DIA akan melepaskan dan akan ada jalan keluarnya. bila tengah ditimpa kefakiran DIA akan memudahkan rezeki, bila berada dalam kenikmatan DIA akan melanggengkanya dan membimbing untuk menggunakannya dengan baik.

Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda :

“Siapa yang Allah beri kenikmatan hendaklah ia bertahmid,siapa yang tersendat rezekinya hendaklah ia beristigfar, dan siapa yang terlilit suatu masalah hendaklah mengamalkan “LAA HAULA WA LAA QUWWATA ILLAA BILLAAH”Tiada daya dan kekuatan melainkan dari ALLAH.

Seorang Ulama Shaleh berkata ‘Siapa yang mengamalkan” LAA HAULA WA LAA QUWWATA ILLAA BILLAAH”Tiada daya dan kekuatan melainkan hanya dari Allah Subhanahu wa Ta’ala .Akan menjadi obat dari 99 penyakit baginya,dan dimudahkan segala masalahnya.

Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’ala.adalah satu-satunya Yang kuasa untuk mencegah dan memberi,memuliakan dan menghinakan,karena itu jangan takut selama bersama-Nya.Dunia dan seluruh isinya tak akan mampu mencegah rezeki atau menunda ajal,tak akan pula memberi manfaat atau pun bahaya kecuali apa yang telah Allah Subhanahu wa Ta’ala takdirkan.

Allah Subhanahu wa Ta’ala Yang kuasa memberi rezeki sebagaimana Firman-NYA :

“Atau siapakah dia yang memberi kamu rezeki jika Allah menahan rezeki-NYA”.(QS. Al Mulk : 21)

“Katakanlah’Terangkanlah kepada-KU jika sumber air kamu menjadi kering, maka siapakah yang akan mendatangkan air yang mengalir bagimu.”(QS. Al Mulk : 30).

Mendekatlah pada-Nya dengan Dzikir, mengagungkan Asma-Asma-Nya dan Sifat-Nya,tinggalkan kebiasaan mengadu pada hal-hal yang mendangkalkan Aqidah terlebih mengarah kepada kesyirikan,jadikan kemuliaan berada di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala, karena itu akan tetap dan abadi.

Ucapkanlah ” LAA HAULA WA LAA QUWWATA ILLAA BILLAAH”Tiada daya dan kekuatan melainkan dari ALLAH.

Niscaya terbuka pintu harapan di depan,semakin yakin bahwa tiada yang lebih besar dari-Nya,dengan terus mengucapkan kalimat ini bermanfaat untuk untuk memanggil solusi dari jalan keluar masalah;kesulitan menjadi kemudahan,himpitan akan berubah kelapangan.Tiada kekuatan apapapun hanya kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala ,meyerahkan diri memohon pertolongan-Nya.

Sahabat-sahabat yang di rahmati Allah Subhanahu wa Ta’ala sepenggal untaian tulisan ini, semoga kita semua bisa lebih memaknai segala macam problem kehidupan yang beragam’bahwa segala sesuatu yang kita hadapi semua karena kehendak-Nya,tiada kata pasrah dan terus menerus meratapi nasib’ apalagi berputus asa’Yakin bahwa pertolongan Allah Subhanahu wa Ta’ala selalu berpihak kepada kita semua.

Allah Subhanahu wa Ta’ala Berfirman :

“Allah kelak akan memberikan kelapangan sesudah kesempitan”(QS.Al Thalaq : 7).

Sahabat-sahabat yang di Rahmati Allah Subhanahu wa Ta’ala, . Mudah-mudahan manfaat buat kita semua,yang benar haq semua datang-Nya dari Allah Subhanahu wa Ta’ala,Yang kurang dan khilaf mohon sangat dimaafkan ’’Akhirul qalam “Wa tawasau bi al-haq Watawa saubil shabr “.Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala . senantiasa menunjukkan kita pada sesuatu yang di Ridhai dan di Cintai-Nya..Aamiin Allahuma AAmiin.

Walhamdulillah Rabbil’alamin