Jumat, 14 September 2012

AKU ADALAH AKU ( Nurshalieana )

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Sahabat saudaraku fillah.. Sha bukanlah arsitek ulung, bukan pakar perangkai kata, bukan penulis ideal, dan bukan pula pemikir hebat.Sha ini bukan siapa-siapa….hanya manusia biasa cermin wanita akhir zaman yang mungkin tak sesabar Khadijah, tak secerdas Aisyah, tak selembut Fatimah dan tak seberani Khaulah. Namun diri Sha kan selalu berusaha belaja
r untuk memperbaiki diri atas segala kekurangan yang ada. 
Cukuplah kalian mengenalku seperti itu, agar dirimu mampu menghargaiku dengan segala kelebihan dan kekuranganku. Jika kalian ada di ujung Utara, mungkin Sha ada di ujung Selatan, dan kita akan saling menunjukkan dimana Barat dan Timur agar bisa saling menebarkan senyum ketulusan, senyum kedamaian dan senyum kebahagiaan dari segala arah.
Bukankah disitu letak indahnya persahabatan ?

Namun Sha sadari…mungkin diri Sha pernah menggoreskan sedikit atau banyak luka di sana, mungkin diri Sha pernah meninggalkan kotoran yang belum sempat dibersihkan, barangkali diri Sha sempat meremehkan jalinan indah yang diberikan, atau mungkin membuat kalian tak nyaman dengan segala polah kacauku.

Kali ini,…. lagi-lagi, Sha ingin meraih mutiara itu di samudera kalian. Sha tahu kalian tak akan pernah keberatan mengangkatnya untuk Sha. Maafkan diri Sha, karena sekian waktu adalah cukup untuk menunjukkan retaknya dindingk Sha, pudarnya warna Sha, rapuhnya atap Sha, dan lusuhnya perabot milik Sha. Dan kemaafan, yang membuat bangunan ini mampu utuh kembali… seperti semula.

Sekian waktu telah berlalu. Terimakasih sahabatku fillah… jalinan ini kan slalu kuingat..


♥.•Salam santun erat silaturrahim dan ukhuwah fillah•.♥

♥ Buah Keimanan ♥


Photo: ♥ Buah Keimanan ♥


Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Sahabat saudaraku fillah... Kisah Siti Hajar memberi tauladan yang amat mengagumkan bagi seorang muslimah tentang iman yang mendalam dan keyakinan yang tulus kepada Allah. Nabi Ibrahim, suaminya meninggalkannya di padang yang tandus. Tak ada seorang pun yang menemaninya kecuali bayinya Islmail. Siti Hajar bertanya kepada suaminya dengan lembut " Duhai suamiku apakah Allah yang memerintahkan kamu untuk melakukan ini? Ibrahim menjawab ,"Ya."


Saudaraku, ini adalah situasi yang sulit. Seorang suami meninggalkan istri beserta putranya di suatu tempat yang tandus, dimana tak ada tumbuhan, air,orang dan jauh dari kota asalnya Palestina. Nabi Ibrahim hanya meninggalkan sebuah kantong berisi biji-bijian dan sebuah kulit untuk air.


Kalau bukan karena keimanan kepada Allah, yakin bahwa ini adalah perintah Allah tentu dia tak akan mampu menghadapi ujian seberat itu.


Saudaraku, kekuatan dan kedalaman iman yang dimiliki oleh seorang muslimah berbuah mengagumkan. Iman mampu membangun kekuatan nurani, memahami hikmah di balik peristiwa dan merasakan bahwa Allah selalu bersama kita di mana saja.



Seorang muslimah yang memiliki keteguhan iman akan berusaha untuk lurus dalam sikap, kata dan perbuatan karena yakin bahwa Allah bersamanya, mampu melihat dan mendengar segalanya. Buah dari keimanan akan mengangkat kita pada derajat ihsan. " Ihsan adalah engkau hendaklah beribadah kepada Allah seolah-olah engkau melihat-Nya, sekiranya engkau tidak melihat-Nya maka ketahuilah bahwa Dia senantiasa memperhatikanmu. " ( HR. Muslim) 



Keyakinan muslimah yang lurus tidak akan mudah goyah oleh gemerlapnya nafsu sesaat. Kebeningan nuraninya tak kan mudah keruh oleh bujuk rayu yang akan melemahkan iman dan keelokan pribadinya tak kan padam oleh derasnya ujian. Ini adalah buah dari keimanan yang teguh kepada Allah Sang Pemilik Kehidupan. 


Silahkan ditag/share. Salam santun erat silaturrahim dan ukhuwah fillah.

 Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh Sahabat saudaraku fillah... 

Kisah Siti Hajar memberi tauladan yang amat mengagumkan bagi seorang muslimah tentang iman yang mendalam dan keyakinan yang tulus kepada Allah. Nabi Ibrahim, suaminya meninggalkannya di padang yang tandus.Tak ada seorang pun yang menemaninya kecuali bayinya Ismail.

Siti Hajar bertanya kepada suaminya dengan lembut " Duhai suamiku apakah Allah yang memerintahkan kamu untuk melakukan ini? Ibrahim menjawab ,"Ya." Saudaraku, ini adalah situasi yang sulit.Seorang suami meninggalkan istri beserta putranya di suatu tempat yang tandus, dimana tak ada tumbuhan, air,orang dan jauh dari kota asalnya Palestina. Nabi Ibrahim hanya meninggalkan sebuah kantong berisi biji-bijian dan sebuah kulit untuk air. 
 
Kalau bukan karena keimanan kepada Allah, yakin bahwa ini adalah perintah Allah tentu dia tak akan mampu menghadapi ujian seberat itu. Saudaraku, kekuatan dan kedalaman iman yang dimiliki oleh seorang muslimah berbuah mengagumkan. Iman mampu membangun kekuatan nurani, memahami hikmah di balik peristiwa dan merasakan bahwa Allah selalu bersama kita di mana saja. Seorang muslimah yang memiliki keteguhan iman akan berusaha untuk lurus dalam sikap, kata dan perbuatan karena yakin bahwa Allah bersamanya, mampu melihat dan mendengar segalanya. 

Buah dari keimanan akan mengangkat kita pada derajat ihsan. " Ihsan adalah engkau hendaklah beribadah kepada Allah seolah-olah engkau melihat-Nya, sekiranya engkau tidak melihat-Nya maka ketahuilah bahwa Dia senantiasa memperhatikanmu. " ( HR. Muslim) 

 Keyakinan muslimah yang lurus tidak akan mudah goyah oleh gemerlapnya nafsu sesaat. Kebeningan nuraninya tak kan mudah keruh oleh bujuk rayu yang akan melemahkan iman dan keelokan pribadinya tak kan padam oleh derasnya ujian. Ini adalah buah dari keimanan yang teguh kepada Allah Sang Pemilik Kehidupan. 

Salam santun erat silaturrahim dan ukhuwah fillah.Moga bermanfaat.

~※~Memaknai Sakit Sebagai Karunia~※~



Bismillahirrahmanirrahiim..

Assallamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Sahabat saudaraku fillah..yang di Rahmati Allah Subhanahu wa Ta’ala.Dalam hidup di dunia ini sering kita menjumpai beragam keadaan,yang datang silih berganti,ada suka dan duka,senyum dan air mata,bahagia dan derita,serta sehat dan sakit.

Namun demikian janganlah kita bersedih, ketika sakit menghampiri dalam hidup kita,janganlah kita berputus asa ketika merasakan kesusahan dan derita yang disebabkan oleh penyakit.Karena demikianlah kehidupan di dunia ini,Allah Subhanahu wa Ta’ala memberikan berbagai ujian untuk meningkatkan derajat kwalitas kepada hamba-hamba-Nya.

Sahabat saudaraku fillah,setiap manusia yang mendiami muka bumi ini,pastilah pernah merasakan sakit,baik sakit ringan maupun sakit berat,meski demikian tentulah setiap orang berbeda-beda dalam memaknai dan menyikapinya.

Sejalan dengan ini Ibnu Qayyim Al Jawziyyah mengatakan’kalau manusia itu tidak pernah mendapatkan cobaan dengan sakit dan pedih,ia akan menjadi manusia yang ujub dan takabur,hatinya menjadi kasar dan jiwanya beku.

Oleh karena itu musibah dalam bentuk apapun adalah merupakan Rahmat dan Karunia Allah Subhanahu wa Ta’ala, yang diberikan kepada hamba-hamba-Nya,untuk membersihkan karatan jiwanya dan mensucikan ibadahnya.

Dengan sakit akan menjadi jalan yang diberikan Allah Subhanahu wa Ta’ala,kepada orang-orang yang beriman untuk membersihkan penyakit bathin,sekaligus menggugurkan dosa-dosanya.Karena penyakit yang diderita seorang hamba akan menjadi sebab di Ampuninya dosa-dosa yang telah dilakukan,termasuk dosa-dosa setiap anggota tubuh.

Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Bersabda:

“Tidaklah seorang Muslim tertimpa suatu penyakit dan sejenisnya,melainkan ALLAH akan menggugurkan dosa-dosanya,seperti pohon yang menggugurkan daun-daunnya”.(HR.Bukhari dan Muslim).

Sakit akan menjadi Karunia,manakalah seorang Muslim menerimanya dengan sabar dan ikhlas,karena seorang mukmin belum mencapai hakikat Iman sebelum ia meyakini,bahwa apa yang menimpanya sudah tertulis dalam taqdir-Nya,dan apa yang bukan taqdir-Nya tak akan menimpanya.

Keyakinan tersebut akan menjadikan hidupnya tenang,ridha dan ikhlas menerima kenyataan hidup,dan senantiasa menunggu pertolongan Allah Subhanahu wa Ta’ala,menerima segala musibah dengan ikhlas,hal ini merupakan manifestasi dari keimanan seorang Muslim kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Bahwa segala sesuatu Allah Subhanahu wa Ta’ala yang menetapkan,apa yang dikehendaki-Nya akan terjadi,seluruh kehendak adalah kehendak-Nya,dan segala sesuatunya sudah digariskan oleh-Nya sebagai Yang Maha Kuasa.

Allah Subhanahu wa Ta’ala Berfirman :

“Tidak ada suatu musibah yang menimpa (seseorang),kecuali dengan izin ALLAH,dan barang siapa beriman kepada ALLAH,Niscaya ALLAH akan memberi petunjuk kepada hatinya.Dan ALLAH Maha Mengetahui segala sesuatu”.(QS. At Tagabun : 11).

Sakit yang diderita seorang Muslim akan menjadi Karunia,manakalah penyakit yang menimpanya,diterimanya dengan sabar,karena pada hakikatnya orang yang sakit,akan mendapatkan pahala,dan ditulis untuknya bermacam-macam kebaikan, serta ditinggikan derajatanya.

Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Bersabda:

“Tiadalah tertusuk duri atau benda yang kecil dari itu pada seorang Muslim,kecuali akan ditetapkan untuknya satu derajat dan dihapuskan untuknya satu kesalahan .”(HR.Muslim).

Sabar saat sakit akan menjadikan Karunia,karena pada dasarnya penyakit yang menimpa seorang Muslim adalah merupakan ujian yang diberikan Allah Subhanahu wa Ta’ala, kepada suatu kaum dan hamba-hamba-Nya,sebagai salah satu cara untuk mengetahui kadar keimanannya.

Karena tidaklah terbukti beriman jika ia tidak tahan terhadap ujian yang menimpanya,selain itu ujian merupakan salah satu wujud kecintaan Allah Subhanahu wa Ta’ala terhadap suatu kaum dan hamba-hamba-Nya.

Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Bersabda:

“Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’ala jika mencintai suatu kaum,ALLAH akan memberikan cobaan kepada mereka,barang siapa yang sabar,Maka dia berhak mendapatkan (pahala) kesabaran,dan barang siapa marah,maka ia pun mendapatkan (dosa) kemarahannya.”(HR. Ahmad).

Oleh karena itu sejatinya seorang Muslim,tentulah ikhlas menerima apapun yang diberikan Allah Subhanahu wa Ta’ala,saat diuji dengan musibah dengan adanya derita sakit,saat diuji dengan musibah mohonlah agar dilapangkan dada dan diberi jiwa muthmainnah (tenang),ridha dalam menjalaninya.

Karena Allah Subhanahu wa Ta’ala akan selalu melindungi orang-orang beriman,Rahmat dan Karunia-Nya selalu sampai kepada hamba-hamba-Nya,meski kadangkala Rahman dan Rahim-Nya tersebut tersembunyi dalam sebuah musibah.

※Sahabat saudaraku fillah yang di Rahmati Allah Subhanahu wa Ta’ala, . Mudah-mudahan untaian sederhana diatas manfaat buat kita semua,yang benar haq semua datang-Nya dari Allah Subhanahu wa Ta’ala,Yang kurang dan khilaf mohon sangat dimaafkan ’’Akhirul qalam “Wa tawasau bi al-haq Watawa saubil shabr “.

※Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala . Senantiasa Menunjukkan kita pada sesuatu yang di Ridhai dan di Cintai-Nya..Aamiin Allahuma AAmiin.


~※~SaLam Santun Erat SiLaturrahim & Ukhuwah Fillah~※~