Assallamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Sahabat saudaraku fillah..yang di Rahmati Allah Subhanahu wa
Ta’ala.Dalam hidup di dunia ini sering kita menjumpai beragam
keadaan,yang datang silih berganti,ada suka dan duka,senyum dan air
mata,bahagia dan derita,serta sehat dan sakit.
Namun demikian
janganlah kita bersedih, ketika sakit menghampiri dalam hidup
kita,janganlah kita berputus asa ketika merasakan kesusahan dan derita
yang disebabkan oleh penyakit.Karena demikianlah kehidupan di dunia
ini,Allah Subhanahu wa Ta’ala memberikan berbagai ujian untuk
meningkatkan derajat kwalitas kepada hamba-hamba-Nya.
Sahabat saudaraku fillah,setiap manusia yang mendiami muka bumi
ini,pastilah pernah merasakan sakit,baik sakit ringan maupun sakit
berat,meski demikian tentulah setiap orang berbeda-beda dalam memaknai
dan menyikapinya.
Sejalan dengan ini Ibnu Qayyim Al Jawziyyah
mengatakan’kalau manusia itu tidak pernah mendapatkan cobaan dengan
sakit dan pedih,ia akan menjadi manusia yang ujub dan takabur,hatinya
menjadi kasar dan jiwanya beku.
Oleh karena itu musibah dalam
bentuk apapun adalah merupakan Rahmat dan Karunia Allah Subhanahu wa
Ta’ala, yang diberikan kepada hamba-hamba-Nya,untuk membersihkan karatan
jiwanya dan mensucikan ibadahnya.
Dengan sakit akan menjadi
jalan yang diberikan Allah Subhanahu wa Ta’ala,kepada orang-orang yang
beriman untuk membersihkan penyakit bathin,sekaligus menggugurkan
dosa-dosanya.Karena penyakit yang diderita seorang hamba akan menjadi
sebab di Ampuninya dosa-dosa yang telah dilakukan,termasuk dosa-dosa
setiap anggota tubuh.
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Bersabda:
“Tidaklah seorang Muslim tertimpa suatu penyakit dan
sejenisnya,melainkan ALLAH akan menggugurkan dosa-dosanya,seperti pohon
yang menggugurkan daun-daunnya”.(HR.Bukhari dan Muslim).
Sakit
akan menjadi Karunia,manakalah seorang Muslim menerimanya dengan sabar
dan ikhlas,karena seorang mukmin belum mencapai hakikat Iman sebelum ia
meyakini,bahwa apa yang menimpanya sudah tertulis dalam taqdir-Nya,dan
apa yang bukan taqdir-Nya tak akan menimpanya.
Keyakinan
tersebut akan menjadikan hidupnya tenang,ridha dan ikhlas menerima
kenyataan hidup,dan senantiasa menunggu pertolongan Allah Subhanahu wa
Ta’ala,menerima segala musibah dengan ikhlas,hal ini merupakan
manifestasi dari keimanan seorang Muslim kepada Allah Subhanahu wa
Ta’ala.
Bahwa segala sesuatu Allah Subhanahu wa Ta’ala yang
menetapkan,apa yang dikehendaki-Nya akan terjadi,seluruh kehendak adalah
kehendak-Nya,dan segala sesuatunya sudah digariskan oleh-Nya sebagai
Yang Maha Kuasa.
Allah Subhanahu wa Ta’ala Berfirman :
“Tidak ada suatu musibah yang menimpa (seseorang),kecuali dengan izin
ALLAH,dan barang siapa beriman kepada ALLAH,Niscaya ALLAH akan memberi
petunjuk kepada hatinya.Dan ALLAH Maha Mengetahui segala sesuatu”.(QS.
At Tagabun : 11).
Sakit yang diderita seorang Muslim akan
menjadi Karunia,manakalah penyakit yang menimpanya,diterimanya dengan
sabar,karena pada hakikatnya orang yang sakit,akan mendapatkan
pahala,dan ditulis untuknya bermacam-macam kebaikan, serta ditinggikan
derajatanya.
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Bersabda:
“Tiadalah tertusuk duri atau benda yang kecil dari itu pada seorang
Muslim,kecuali akan ditetapkan untuknya satu derajat dan dihapuskan
untuknya satu kesalahan .”(HR.Muslim).
Sabar saat sakit akan
menjadikan Karunia,karena pada dasarnya penyakit yang menimpa seorang
Muslim adalah merupakan ujian yang diberikan Allah Subhanahu wa Ta’ala,
kepada suatu kaum dan hamba-hamba-Nya,sebagai salah satu cara untuk
mengetahui kadar keimanannya.
Karena tidaklah terbukti beriman
jika ia tidak tahan terhadap ujian yang menimpanya,selain itu ujian
merupakan salah satu wujud kecintaan Allah Subhanahu wa Ta’ala terhadap
suatu kaum dan hamba-hamba-Nya.
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Bersabda:
“Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’ala jika mencintai suatu kaum,ALLAH
akan memberikan cobaan kepada mereka,barang siapa yang sabar,Maka dia
berhak mendapatkan (pahala) kesabaran,dan barang siapa marah,maka ia pun
mendapatkan (dosa) kemarahannya.”(HR. Ahmad).
Oleh karena itu
sejatinya seorang Muslim,tentulah ikhlas menerima apapun yang diberikan
Allah Subhanahu wa Ta’ala,saat diuji dengan musibah dengan adanya derita
sakit,saat diuji dengan musibah mohonlah agar dilapangkan dada dan
diberi jiwa muthmainnah (tenang),ridha dalam menjalaninya.
Karena Allah Subhanahu wa Ta’ala akan selalu melindungi orang-orang
beriman,Rahmat dan Karunia-Nya selalu sampai kepada
hamba-hamba-Nya,meski kadangkala Rahman dan Rahim-Nya tersebut
tersembunyi dalam sebuah musibah.
※Sahabat saudaraku fillah
yang di Rahmati Allah Subhanahu wa Ta’ala, . Mudah-mudahan untaian
sederhana diatas manfaat buat kita semua,yang benar haq semua datang-Nya
dari Allah Subhanahu wa Ta’ala,Yang kurang dan khilaf mohon sangat
dimaafkan ’’Akhirul qalam “Wa tawasau bi al-haq Watawa saubil shabr “.
※Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala . Senantiasa Menunjukkan kita pada
sesuatu yang di Ridhai dan di Cintai-Nya..Aamiin Allahuma AAmiin.
~※~SaLam Santun Erat SiLaturrahim & Ukhuwah Fillah~※~