Sabtu, 17 Maret 2012

Ucapan Mencerminkan Kepribadian











Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Sahabat saudaraku fillah..Sesungguhnya setiap saat dan setiap tempat ada yang senantiasa memperhatikan dan mencatat segala ucapan kita. “.. Seorang duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah kiri. Tiada suatu ucapan pun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir.” ( QS. Qaaf : 17-18 ). Oleh karena itu berbicaralah yang pantas dan cukuplah sesuai dengan maksud pembicaraan. Jadikanlah ucapan kita selalu condong kepada kebaikan, jika tidak maka diam itu lebih baik. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam bersabda: “ Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir , maka berkatalah yang baik atau ( kalau tidak bisa ) diamlah.” ( HR. Bukhari dan Muslim ).

Saudaraku..pandailah memilih kata sebelum ke luar dari lisan kita. Jagalah perkataan agar tetap sopan dan tidak menimbulkan kemurkaan Allah. Orang yang berbicara baik dan senantiasa menjaga lidahnya agar selalu dalam kebaikan maka Allah akan memberi balasan surga. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam bersabda : “ Barangsiapa yang menjamin untukku apa yang ada di antara dua janggutnya ( mulut ) dan dua kakinya ( kemaluan ), aku menjamin untuknya surga.” ( HR. Bukhari ).

Sesungguhnya ucapan adalah cermin kepribadian. Orang yang berucap dengan baik dan santun terkesan memiliki kepribadian yang baik, demikian pula sebaliknya. Betapa banyak dari kata yang diucapkan menyebabkan saudara menjadi musuh atau malah mengubah lawan menjadi kawan yang menyenangkan.Lisan yang tak terkendali akan mengakibatkan kita berucap apa saja tanpa pertimbangan baik dan buruk. Jika hal ini terjadi akan rusaklah citra diri dan semakin terlihat kekurangan kita padahal sebelumnya orang lain tidak tahu. Maka lebih bijak jika kita mampu berucap dengan baik yang dapat memberi manfaat untuk diri dan sesama.

Nikmat Sehat Dan Waktu Luang












Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh..
Sahabat saudaraku filah.. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam bersabda: ”Ada dua kenikmatan yang membuat kebanyakan orang menjadi lalai,yakni kesehatan dan waktu luang”.(HR. Bukhari ).Sesungguhnya kesehatan dan waktu luang adalah nikmat maka manfaatkan keduanya untuk ibadah dan hal yang bermanfaat.Barangsiap...
a yang memanfaatkan waktu luang dan nikmat sehat dalam rangka melakukan ketaatan, maka dialah orang yang akan berbahagia.Namun sebaliknya barangsiapa memanfaatkan keduanya dalam maksiat, dialah orang yang tertipu.

Sesungguhnya sesudah waktu luang akan datang waktu kesibukan. Begitu pula sesudah sehat akan datang kondisi sakit yang tidak menyenangkan..Kita dapat merasakan nikmat sehat ketika sakit maka gunakan sehatnya badan untuk beraktifitas yang bermanfaat, sehat hati untuk memahami ayat-ayat Allah, sehat mata untuk melihat kekuasaan-Nya serta sehat telinga untuk mendengarkan ayat –ayat-Nya.Demikian pula kita dapat merasakan nikmatnya waktu luang jika kita dalam kesibukan. Maka ketika waktu luang jangan dihamburkan dengan perbuatan yang sia-sia.

Saudaraku..sudah tabiat kita tak mampu berdiam diri tanpa kegiatan.Jika kita tidak disibukkan diri dengan kebaikan niscaya kekejian yang akan menguasai perilaku kita.Maka arahkan diri untuk memiliki kegiatan yang bermanfaat agar berbuah kebaikan.Perlu kita ketahui bahwa ketika kita mampu memanfaatkan waktu sehat dan luang dalam rangka ketaatan maka pahala akan tetap mengalir ketika kita merasakan sakit dan kesibukan yang tak terhindarkan. “Apabila seorang hamba sakit atau bepergian,akan dituliskan baginya pahala seperti ketika ia sehat dan sedang bermukim.”(HR.Bukhari). Lantas bagaimana agar kita tidak lalai oleh nikmat sehat dan waktu luang ?

 ♥Bandingkan nikmat sehat ketika sakit.
 ♥Bandingkan nikmat waktu luang ketika sibuk.
 ♥Mengatur waktu sebaik baiknya.
 ♥Memilih yang terpenting diantara yang penting.

Jumat, 16 Maret 2012

Bekal Menjemput Jodoh


















Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


Sahabat saudaraku fillah..jika seorang pria atau wanita sudah siap menikah ada beberapa hal yang harus kita perhatikan sebagai bekal menjemput jodoh;


1.Niat yang lurus.


“Siapa yang menikahi wanita dengan niat menjaga pandangan mata,memelihara kemaluan,dan menjalin tali persaudaraan maka Allah akan memberkati pasangan suami istri tersebut.”(HR.At-Thabrani).Pernikahan hendaklah diniatkan untuk beribadah kepada Allah,mengikuti sunnah Rasul-Nya dan hanya mengharap ridha-Nya semata, maka mintalah kepada Allah agar diberi jalan yang terbaik.


2.Taqwa dan tawakal.


Taqwa yakni menjalankan segala perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya. Sedangkan tawakal berarti berserah diri kepada Allah setelah melakukan usaha yang maksimal.


3.Tidak berputus asa.


”janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah.Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah melainkan kaum yang kafir.”(QS.Yusuf:87).Saudaraku..janganlah berputusa asa dari rahmat-Nya manakala jodoh tak kunjung datang karena bisa jadi Dia sangat mencintai kita dan ingin memberikan jodoh yang terbaik tinggal menunggu waktu yang tepat yang akan menjadikan segalanya lebih indah dan barakah.Atau bisa jadi Dia akan memulikan kita dengan pasangan yang terbaik di akhirat kelak andaikan di dunia tak dikaruniai jodoh.Sesungguhnya Allah Maha Tahu apa yang terbaik untuk kita.


4.Berbaik sangka kepada Allah.


“Aku(akan memperlakukan hamba-Ku) sesuai dengan persangkaannya kepada-Ku.”(HR.Bukhari dan Muslim).Maka berprasangka baiklah kepada Allah agar Allah pun mewujudkan prasangka baik kita.Tak mungkin Allah menyalahi janji sepanjang kita berada dalam ketaatan kepada-Nya.


5.Minta kepada Allah dengan sabar dan shalat.


“Dan mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat.Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat,kecuali bagi orang-orang yang khusyuk,yaitu mereka yang yakin bahwa mereka akan menemui Rabb-nya,dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya.”(QS.Al-Baqarah:45-46).Dengan shalat kita lebih dekat dengan Allah sehingga Dia akan memberi karunia yang terbaik.Sedangkan dengan memiliki jiwa yang sabar kita akan tekun memperbaiki diri, memaksimalkan ikhtiar dan tak kenal putus asa.


6.Puasa untuk menahan godaan.


Dari Abdullah bin Mas'ud menceritakan, kami pernah bepergian bersama Rasulullah yang pada saat itu kami masih muda dan belum mempunyai kemampuan apapun. Maka beliau bersabda: Wahai generasi muda,barang siapa di antara kalian telah mampu serta berkeinginan untuk menikah, maka hendaklah ia menikah. Karena sesungguhnya pernikahan itu dapat menundukkan pandangan mata dan memelihara kemaluan. Dan barangsiapa di antara kalian yang belum mampu, maka hendaklah berpuasa. Karena puasa itu dapat menjadi penghalang umtuk melawan gejolak nafsu. (HR.Bukhari,Muslim,Ibnu Majah dan At-Tirmidzi).Arti puasa sangatlah luas bukan hanya sekedar tidak makan dan minum,namun juga puasa dari perbuatan tercela,zina,perkataan sia-sia dan segala perbuatan yang tidak disukai Allah.


7.Menuntut ilmu dan beramal.


Tuntutlah ilmu dan beramal yang ikhlas.Pernikahan bukan sekedar menghalalkan yang haram, namun lebih dari itu tersimpan amanah besar yang harus dipertanggungjawabkan di hadapan Allah,pasangan,keluarga besar dan masyarakat. Mendidik istri,mendidik anak,mencari nafkah,mengelola keuangan,berinteraksi yang harmonis antara suami istri dan masyarakat serta membina rumah tangga perlu ilmu. Maka persiapkan sedini mungkin agar tercipta rumah tangga yang bahagia.


8.Kematangan.


Kematangan bukan hanya ditentukan oleh faktor usia tapi lebih ditentukan oleh kesiapan mental dan kedewasaan dalam menghadapi berbagai tantangan kehidupan. Kemampuan ini diperoleh dari berbagai pengalaman dan tempaan hidup hingga kedewasaan terbentuk yang mana akan sangat berpengaruh dalam mengambil setiap keputusan termasuk keputusan untuk membangun maghligai rumah tangga,bertanggungjawab,mampu saling membahagiakan,serta kemauan dan kemampuan mencari sumber penghasilan keluarga.






Kamis, 15 Maret 2012

BBM BUAT MUSLIMAH












Sahabat saudaraku fillah..Yang dirahmati Allah Subhanahu wa Ta’ala, tidak bisa dipungkiri, masyarakat saat ini mengarahkan perhatiannya kepada masalah BBM. Bahkan saking serunya sampai-sampai elit bangsa ini, dibuat sorotannya tertuju hanya kepada BBM, baik dampak yang ditimbulkannya maupun segala apresiasi dari semua lapisan anak bangsa ini.Meskipun demikian terlepas dari semua masalah BBM,disini yang kami coba paparkan bukanlah masalah BBM yang diatas,melainkan BBM = “(Berakhlaq Baik Muslimah)”.

Sebagaimana kita maklumi bersama, bahwa wanita sholehah karena kemuliaan akhlaqnya, sehingga menyandang predikat perhiasan dunia yang paling indah, dan sejak awal kejadianya wanita diciptakan, oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, dari bagian tulang rusuk laki-laki yang bengkok (Nabi Adam Alaihi Salam), bengkok bukanlah menunjukkan kelemahan,bengkok juga tidaklah menunjukkan bahwa wanita bengkok (jelek),hanya menunjukkan masalah fungsi ,karena laki-laki dan wanita memiliki fungsi yang berbeda.

Dalam bahasa Arab bengkok juga dapat diartikan dan bermakna Perasaan, kata hanaa’ artinya bengkok juga mengandung makna sayang,kata athfun artinya berlenggag-lenggok saat berjalan, mengandung makna pengasih dan penyayang.

Islam menaruh perhatian khusus kepada wanita,yaitu harus di perlakukan dengan baik, agar jiwanya terbangun dengan kasih sayang dan kesabaran. Kasih dan sayang sepanjang waktu ,dalam mendampingi anak-anaknya dan keluarganya, dengan demikian sesuai dengan fitrahnya, wanita dari tulang rusuk laki-laki yang bengkok, karena dekat dengan tangan perlu perlindungan dan bimbingan, sehingga tidak tejatuh dan tergelincir ke lembah dosa.

Wanita adalah incaran utama godaan syaithan,sehingga perlu ditunjukkan neraka, agar terhindar dari siksaan-Nya . ’ Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, menganjurkan kita khususnya kaum adam untuk selalu memperlakukan wanita dengan baik,dan saling berpesan berkenan dengan wanita.

Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Bersabda :

“Dari Abi Hurairah Radhiyallahu Anhu’Bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Bersabda : Saling berpesanlah kalian untuk memperlakukan wanita dengan baik, karena sesungguhnya wanita itu diciptakan dari tulang rusuk, dan sesungguhnya yang paling bengkok dari tulang rusuk itu adalah bagian atasnya.Jika engkau bersikeras untuk meluruskannya, niscaya engkau akan mematahkannya. Dan jika engkau biarkan, ia akan tetap bengkok,karenanya saling berpesanlah berkenan dengan wanita.”(HR. Bukhari dan Muslim).

Sahabat saudaraku fillah dari sekian banyak, akhlaq mulia wanita sholehah, ada satu BBM (Berakhlaq Baik Muslimah), yang pelu mendapat perhatian yaitu kewajiban menutup Aurat. Dalam ajaran Islam menutup aurat adalah hukumnya wajib, sejajar dengan ibadah wajib lainya yaitu shalat,shaum pada bulan ramadhan,dll.Kewajiban menutup aurat bagi muslimah tercantum dalam kitab suci Al Qur’an yaitu :

Allah Subhanahu wa Ta’ala Berfirman :

“Dan Katakanlah kepada para Wanita yang Beriman,agar mereka menjaga pandangannya,dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali yang biasa terlihat.Dan hendaklah menutup kain kerudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasan (auratnya),Kecuali kepada suami mereka,ayah mereka,putra-putra mereka,putra-putra suami mereka,saudara laki-laki mereka,putra-putra saudara laki-laki mereka,putra-putra saudara wanita mereka,para wanita (sesama Islam) mereka,hamba sahaya yang mereka miliki,para pelayan laki-laki (tua) yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita),anak-anak yang belum mengerti aurat wanita,Dan janganlah mereka menghentakkan kakinya agar diketahui perhiasan yang disembunyikan, dan Bertaubatlah kalian orang-orang yang beriman agar kalian Beruntung.”(QS. An Nur : 31).

Ayat yang terkandung dalam Al Quran diatas,memberi gambaran yang jelas,bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala’ menganjurkan dan memerintahkan agar wanita beriman,menjaga pandangannya,tidak memperlihatkan auratnya kecuali, kepada mahramnya,dan juga diperintahkan agar memakai kerudung agar menutupi dadanya.Kewajiban menutup aurat dan memakai kerudung juga terdapat dalam ayat lain yaitu :

Allah Subhanahu wa Ta’ala Berfirman :

“Wahai Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu,anak-anak perempuanmu,dan istri-istri orang mukmin’Hendaklah mereka menutupkan jilbanya keseluruh tubuh mereka’Yang demikian itu agar mereka lebih mudah untuk dikenali,sehingga mereka tidak diganggu.Dan ALLAH Maha Pengampun,Maha Penyayang”.(QS. Al Ahzab : 59).

Ayat diatas merupakan penegasan, bahwa setiap muslimah wajib menutup auratnya,dengan menutup aurat juga merupakan wujud BBM (Berakhlaq Baik Muslimah), kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, disamping itu juga memberikan rasa aman, karena ada hikmah positif yang dapat diraih,dengan tidak diganggu dengan hal-hal yang bermuara kepada negatif.

Saudariku Muslimah yang di Rahmati Allah Subhanahu wa Ta’ala,dimanapun berada Bismillah yang belum sempat menutup aurat,mulai sekarang ikhtiar memulai,dan hendaklah berpegang teguh pada ajaran Islam,yang telah disediakan untuk membentengi aqidah kita dari kesesatan,dan hendaklah kita menyadari bahwa kesempatan nikmat hidup adalah amanat Allah Subhanahu wa Ta’ala,yang harus kita pelihara dan tunaikan,agar bisa mencapai kebahagiaan di dunia maupun di ahirat kelak.

Sahabat-saudaraku fillah yang di Rahmati Allah Subhanahu wa Ta’ala,demikian untai an sederhana ini, semoga manfaat buat kita semua,’ Yang benar haq semua datang-Nya dari Allah Subhanahu wa Ta’ala,yang kurang dan khilaf mohon sangat dimaafkan ’’Akhirul qalam “Wa tawasau bi al-haq Watawa saubil shabr “.Semoga Allah Subhanahu wa ta’ala . Senantiasa menunjukkan kita pada sesuatu yang di Ridhai dan di Cintai-Nya..Aamiin Allahum Aamiin.

❀.•❤•Walhamdulillah Rabbil’alamin •❤•.❀

BERSYUKUR DENGAN YANG SEDIKIT











Setiap saat kita telah mendapatkan nikmat yang banyak dari Allah, namun kadang ini terus merasa kurang, merasa sedikit nikmat yang Allah beri.

Allah beri kesehatan yang jika dibayar amatlah mahal. Allah beri umur panjang, yang kalau dibeli dengan seluruh harta kita pun tak akan sanggup membayarnya. Namun demikianlah diri ini hanya menggap harta saja sebagai nikmat, harta saja yang dianggap sebagai rizki. Padahal kesehatan, umur panjang, lebih dari itu adalah keimanan, semua adalah nikmat dari Allah yang luar biasa.

♥ Syukuri yang Sedikit

Dari An Nu’man bin Basyir, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ لَمْ يَشْكُرِ الْقَلِيلَ لَمْ يَشْكُرِ الْكَثِيرَ

“Barang siapa yang tidak mensyukuri yang sedikit, maka ia tidak akan mampu mensyukuri sesuatu yang banyak.” (HR. Ahmad, 4/278. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan sebagaimana dalam As Silsilah Ash Shohihah no. 667).

Hadits ini benar sekali. Bagaimana mungkin seseorang dapat mensyukuri rizki yang banyak, rizki yang sedikit dan tetap terus Allah beri sulit untuk disyukuri? Bagaimana mau disyukuri? Sadar akan nikmat tersebut saja mungkin tidak terbetik dalam hati.

♥ Kita Selalu Lalai dari 3 Nikmat

Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan bahwa nikmat itu ada 3 macam:
Pertama, adalah nikmat yang nampak di mata hamba.
Kedua, adalah nikmat yang diharapkan kehadirannya.
Ketiga, adalah nikmat yang tidak dirasakan.
---------------------------------------------------------------------------------
Ibnul Qoyyim menceritakan bahwa ada seorang Arab
menemui Amirul Mukminin Ar Rosyid. Orang itu berkata,

“Wahai Amirul Mukminin. Semoga Allah senantiasa memberikanmu nikmat dan mengokohkanmu untuk mensyukurinya. Semoga Allah juga memberikan nikmat yang engkau harap-harap dengan engkau berprasangka baik pada-Nya dan kontinu dalam melakukan ketaatan pada-Nya. Semoga Allah juga menampakkan nikmat yang ada padamu namun tidak engkau rasakan, semoga juga engkau mensyukurinya.”

Ar Rosyid terkagum-kagum dengan ucapan orang ini. Lantas beliau berkata, “Sungguh bagus pembagian nikmat menurutmu tadi.”

(Al Fawa’id, Ibnul Qayyim, terbitan, Darul ‘Aqidah, hal. 165-166).
---------------------------------------------------------------------------------
Itulah nikmat yang sering kita lupakan. Kita mungkin hanya tahu berbagai nikmat yang ada di hadapan kita, semisal rumah yang mewah, motor yang bagus, gaji yang wah, dsb. Begitu juga kita senantiasa mengharapkan nikmat lainnya semacam berharap agar tetap istiqomah dalam agama ini, bahagia di masa mendatang, hidup berkecukupan nantinya, dsb. Namun, ada pula nikmat yang mungkin tidak kita rasakan, padahal itu juga nikmat.

♥ Kesehatan Juga Nikmat

Bayangan kita barangkali, nikmat hanyalah uang, makanan dan harta mewah. Padahal kondisi sehat yang Allah beri dan waktu luang pun nikmat. Bahkan untuk sehat jika kita bayar butuh biaya yang teramat mahal. Namun demikianlah nikmat yang satu ini sering kita lalaikan.

Dua nikmat ini seringkali dilalaikan oleh manusia –termasuk pula hamba yang faqir ini-. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنَ النَّاسِ ، الصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ

”Ada dua kenikmatan yang banyak manusia tertipu, yaitu nikmat sehat dan waktu senggang”. (HR. Bukhari no. 6412, dari Ibnu ‘Abbas)

Ibnu Baththol rahimahullah mengatakan,
”Seseorang tidaklah dikatakan memiliki waktu luang hingga badannya juga sehat. Barangsiapa yang memiliki dua nikmat ini (yaitu waktu senggang dan nikmat sehat), hendaklah ia bersemangat, jangan sampai ia tertipu dengan meninggalkan syukur pada Allah atas nikmat yang diberikan. Bersyukur adalah dengan melaksanakan setiap perintah dan menjauhi setiap larangan Allah. Barangsiapa yang luput dari syukur semacam ini, maka dialah yang tertipu.” (Dinukil dari Fathul Bari, 11/230)

♥ Rizki Tidak Hanya Identik dengan Uang

Andai kita dan seluruh manusia bersatu padu membuat daftar nikmat Allah, niscaya kita akan mendapati kesulitan. Allah Ta’ala berfirman,

وَآتَاكُم مِّن كُلِّ مَا سَأَلْتُمُوهُ وَإِن تَعُدُّواْ نِعْمَتَ اللّهِ لاَ تُحْصُوهَا إِنَّ الإِنسَانَ لَظَلُومٌ كَفَّارٌ( إبراهيم

“Dan Dia telah memberimu (keperluanmu) dari segala apa yang kamu mohonkan kepadanya. Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kamu menghitungnya. Sesungguhnya manusia itu sangat lalim dan banyak mengingkari (nikmat Allah).” (QS. Ibrahim: 34).

Bila semua yang ada pada kita, baik yang kita sadari atau tidak, adalah rizki Allah tentu semuanya harus kita syukuri. Namun bagaimana mungkin kita dapat mensyukurinya bila ternyata mengakuinya sebagai nikmat atau rejeki saja tidak?

Saudaraku! kita pasti telah membaca dan memahami bahwa kunci utama langgengnya kenikmatan pada diri anda ialah sikap syukur nikmat. Dalam ayat suci Al Qur’an yang barangkali kita pernah mendengarnya disebutkan,

وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِن شَكَرْتُمْ لأَزِيدَنَّكُمْ

"Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan: "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu.” (QS. Ibrahim: 7). Alih-alih mensyukuri nikmat, menyadarinya saja tidak. Bahkan dalam banyak kesempatan bukan hanya tidak menyadarinya, akan tetapi malah mengingkari dan mencelanya. Betapa sering kita mencela angin, panas matahari, hujan dan berbagai nikmat Allah lainnya?

Ibnu Abi Hatim meriwayatkan bahwa Al Fudhail bin ‘Iyadh mengisahkan: “Pada suatu hari Nabi Dawud ‘alaihissalam berdoa kepada Allah: Ya Allah, bagaimana mungkin aku dapat mensyukuri nikmat-Mu, bila ternyata sikap syukur itu juga merupakan kenikmatan dari-Mu? Allah menjawab doa Nabi Dawud ‘alaihissalam dengan berfirman: “Sekarang engkau benar-benar telah mensyukuri nikmat-Mu, yaitu ketika engkau telah menyadari bahwa segala nikmat adalah milikku.” (Dinukil dari Tafsir Ibnu Katsir)

Imam As Syafii berkata,
“Segala puji hanya milik Allah yang satu saja dari nikmat-Nya tidak dapat disyukuri kecuali dengan menggunakan nikmat baru dari-Nya. Dengan demikian nikmat baru tersebutpun harus disyukuri kembali, dan demikianlah seterusnya.” (Ar Risalah oleh Imam As Syafii 2)

Wajar bila Allah Ta’ala menjuluki manusia dengan sebutan sangat lalim dan banyak mengingkari nikmat, sebagaimana disebutkan pada ayat di atas dan juga pada ayat berikut,

وَهُوَ الَّذِي أَحْيَاكُمْ ثُمَّ يُمِيتُكُمْ ثُمَّ يُحْيِيكُمْ إِنَّ الْإِنسَانَ لَكَفُورٌ

“Dan Dialah Allah yang telah menghidupkanmu, kemudian mematikanmu, kemudian menghidupkanmu (lagi), sesungguhnya manusia itu, benar-benar sering mengingkari nikmat.” (QS. Al Hajj: 66)

Artinya di sini, rizki Allah amatlah banyak dan tidak selamanya identik dengan uang. Hujan itu pun rizki, anak pun rizki dan kesehatan pun rizki dari Allah.

♥ Surga dan Neraka pun Rizki yang Kita Minta

Sebagian kita menyangka bahwa rizki hanyalah berputar pada harta dan makanan. Setiap meminta dalam do’a mungkin saja kita berpikiran seperti itu. Perlu kita ketahui bahwa rizki yang paling besar yang Allah berikan pada hamba-Nya adalah surga (jannah). Inilah yang Allah janjikan pada hamba-hamba-Nya yang sholeh.

Surga adalah nikmat dan rizki yang tidak pernah disaksikan oleh mata, tidak pernah didengar oleh telinga, dan tidak pernah tergambarkan dalam benak pikiran.

Setiap rizki yang Allah sebutkan bagi hamba-hamba-Nya, maka umumnya yang dimaksudkan adalah surga itu sendiri. Hal ini sebagaimana maksud dari firman Allah Ta’ala,

لِيَجْزِيَ الَّذِينَ آَمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ أُولَئِكَ لَهُمْ مَغْفِرَةٌ وَرِزْقٌ كَرِيمٌ

“Supaya Allah memberi Balasan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh. mereka itu adalah orang-orang yang baginya ampunan dan rezki yang mulia.” (QS. Saba’: 4)

وَمَنْ يُؤْمِنْ بِاللهِ وَيَعْمَلْ صَالِحًا يُدْخِلْهُ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا قَدْ أَحْسَنَ اللهُ لَهُ رِزْقًا

“Dan barangsiapa beriman kepada Allah dan mengerjakan amal yang saleh niscaya Allah akan memasukkannya ke dalam surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Sesungguhnya Allah memberikan rezki yang baik kepadanya.” (QS. Ath Tholaq: 11)
---------------------------------------------------------------------------------
Teruslah bersyukur atas nikmat dan rizki yang Allah beri, apa pun itu meskipun sedikit. Yang namanya bersyukur adalah dengan meninggalkan maksiat dan selalu taat pada Allah.

Abu Hazim mengatakan,
“Setiap nikmat yang tidak digunakan untuk mendekatkan diri pada Allah, itu hanyalah musibah.” Mukhollad bin Al Husain mengatakan, “Syukur adalah dengan meninggalkan maksiat.” (‘Iddatush Shobirin, hal. 49, Mawqi’ Al Waroq)

Wanita yang disayang












Wanita yang di sayangi
Adalah pecinta Robbnya
Yang mengalir cinta, takut dan harap
Yang menguasai perjalanan penghidupan
Dari waktu ke waktu
Dari hari ke hari
Sehingga perjalanan di antara
Jasad dan nyawanya berakhir

Wanita yang di rindu
Adalah wanita yang di mata dan di wajahnya
Terpancar sinar nur Illahi
lidahnya basah dengan dzikrullah
di sudut hati kecilnya
senantiasa membesarkan Allah

wanita yang di cinta
adalah wanita yang menutup auratnya
dari pandangan para lelaki
kehormatan dirinya menjadi mahal nilainya
di sanjung tinggi
oleh penududuk langit dan bumi

Adab ke kamar mandi












Assallamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh

Sahabat Saudaraku Fillah..Kebersihan adalah merupakan hal yang sangat penting dalam ajaran Islam. Allah Subhanahu wa Ta’ala adalah Dzat yang Maha Suci dan mencintai kesucian. Karena kebersihan dalam islam tidak terpisahkan dengan Iman. Demikian juga dalam ajaran islam banyak dibahas masalah kebersihan, dan kesucian antara lain wudhu,tayamum,mandi dan cara-cara menghilangkan hadast dan najis.

Allah Subhanahu wa Ta’ala, sangat mencintai orang-orang yang senantiasa menjaga kebersihan, dan kesucian, baik lahir maupun bathin,sebagaimana yang terdapat dalam kandungan Al Quran dan Hadits yaitu :

Allah Subhanahu wa Ta’ala Berfirman :

”Sesungguhnya ALLAH menyukai orang-orang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri.” (QS. Al-Baqarah : 222).

Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Bersabada :

”Kebersihan adalah sebagian dari iman.” (H.R. Ahmad)

”Islam itu bersih, maka jagalah kebersihan dirimu, sesungguhnya yang akan masuk surga hanyalah orang-orang yang bersih.” (H.R. Al Baihaqi)

Dengan demikian untuk menjaga kebersihan, dan kesucian itu perlu memperhatikan Segala sesuatu tata cara, atau adab-adab, yang dicontohkan oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam,sehingga apa yang kita lakukan itu akan menjadi ibadah dan mendapat ganjaran pahala oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, dan mendatangkan berkah.

Demikian halnya masuk ke kamar mandi akan menjadi nilai ibadah, dan tentunya akan mendapatkan pahala dari Allah Subhanahu wa Ta’ala’. Sebelum masuk ke kamar mandi ada beberapa adab-adab, atau tata cara yang perlu diperhatikan sesuai Syar’i yaitu :


ADAB-ADAB MASUK KAMAR MANDI (WC)

 1.Membaca Doa.

Dalam kitab Shahih Bukhari Muslim dari Anas Radhiyallahu Anhu’Bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam’disaat memasuki kamar mandi (WC), Maka Rasulullah mengucapkan Doa berikut :


اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْخُبُثِ وَالْخَبَائِثِ.
“Allahumma Innii a’uudzubika minal khubutsi wal khabaaits”

“Ya ALLAH, Sesungguhnya aku berlindung kepada-MU dari godaan syaithan laki-laki dan syaithan perempuan”. (HR. Bukhari dan Muslim).

2. Memasuki kamar mandi dengan mendahulukan kaki kiri

3. Dianjurkan memakai alas kaki ketika memasuki WC/kamar mandi.

4. Dianjurkan memakai tutup kepala ketika mandi di dalam WC/kamar mandi, supaya syetan tidak mengotori kita dengan najis.

5. Jangan berbicara ketika berada di WC/kamar mandi

Dari Jabir bin Abdillah Radhiyallahu Anhu’ Bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam’ Bersabda,”Bila dua orang diantara kamu buang air, hendaklah saling membelakangi dan jangan berbicara. Karena sesunguhnya Allah murka akan hal itu.”

6. Disunnahkan berdehem sebanyak tiga kali setelah buang air kecil,agar semua kotoran keluar.

7. Tidak boleh menghadap atau membelakangi kiblat, ketika buang air kecil dan besar

“Dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu’ Bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam’ Bersabda “Bila kamu mendatangi tempat buang air, janganlah menghadap kiblat atau membelakanginya. “(HR. Bukhari dan Muslim)

8. Tidak boleh menjawab salam ketika berada di dalam WC/kamar mandi

9. Tidak boleh membawa atau membaca lafadz Allah dan Muhammad atau ayat-ayat Al Quran atau hadits ke dalam WC/kamar mandi

10. Tidak boleh mandi berduaan di dalam kamar mandi terkecuali suami isteri

11. Tidak boleh makan dan minum ketika berada di dalam kamar mandi

12. Berhati-hatilah dengan percikan najis, dalam salah satu hadits “Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Bersabada :”

“Bahwa kebanyakan siksa kubur disebabkan karena tidak berhati-hati ketika beristinja”.

13. Memakai tabir penghalang agar tidak terlihat orang lain

Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Bersabada :

“Bila kamu buang air hendaklah beristitar (menutup tabir). Bila tidak ada tabir maka menghadaplah ke belakang.”(HR. Abu Dawud dan Ibnu Majah)

14.Keluar dari WC/kamar mandi dengan mendahulukan kaki kanan.

15. Membaca Doa setelah keluar kamar mandi (WC):

Dalam Hadits shahih dalam kitab Abu Dawud dan Imam At Tirmidzi’Bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam’mengucapkan Doa berikut ini saat Rasulullah keluar dari kamar mandi (WC) :

غُفْرَانَكَ.

“Ghufraanaka”

“ Ya ALLAH”..Aku memohon Pengampunan-MU.”

Sahabat-saudaraku fillah yang di Rahmati Allah Subhanahu wa Ta’ala, Demikian Semoga manfaat buat kita semua. Yang benar haq semua datang-Nya dari Allah Subhanahu wa Ta’ala,yang kurang dan khilaf mohon sangat dimaafkan ’’Akhirul qalam “Wa tawasau bi al-haq Watawa saubil shabr “.Semoga Allah Subhanahu wa ta’ala . senantiasa menunjukkan kita pada sesuatu yang di Ridhai dan di Cintai-Nya..Aamiin Allahum Aamiin.

Selasa, 13 Maret 2012

Ilmu Adalah Cahaya












Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh..

Sahabat saudaraku fillah.. Setiap insan di dunia ini memiliki potensi kecerdasan sesuai dengan bidang keahliaannya. Memiliki kecerdasan memang sebuah kebanggaan bagi diri, keluarga maupun masyarakat di sekitar kita. Kecerdasan karena ilmu yang dimiliki sesungguhnya adalah karunia Ilahi maka tak layak sekiranya kita...
menyombongkan diri .Jangan sampai kebanggaan itu menjadikan kita lupa kepada Allah yang telah memberikan kemampuan kepada kita hingga seperti sekarang ini.

Selagi masih ada kesempatan mari perbaiki niat kita dalam menuntut ilmu yakni mencari ridha Allah.Sehingga jika niat kita telah benar maka akan selalu terjaga dari sesuatu yang mendatangkan murka-Nya. Kecerdasan akan menjadi hampa dan tak bernilai apa-apa jika hanya untuk kepuasan diri semata. Oleh karenanya seberapapun ilmu yang kita miliki hendaklah bisa memberi nilai manfaat baik bagi diri dan sesama.Ibnu Mas’ud Radhiallahu Anhu berkata bahwasannya Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam bersabda :”Tidak boleh ada cita-cita untuk mendapatkan nikmat seperti orang lain kecuali dalam dua hal yaitu terhadap orang yang dikararuniai harta oleh Allah kemudian dia pergunakan untuk membela kebenaran dan terhadap seseorang yang dikaruniai ilmu pengetahuan kemudian dia mengamalkan dan mengajarkannya.”(HR.Bukhari dan Muslim).

Subahanallah..sesungguhnya hidup ini akan terasa indah manakala kita bisa menjadi cahaya bagi orang lain yang berada dalam kegelapan serta menjadi jarum kompas bagi orang yang sedang berada dalam kebingungan. Begitu pula hidup akan terasa indah manakala kita memiliki ilmu lantas mengamalkan dan mengajarkan kepada yang membutuhkan. Ilmu yang diamalkan dan diajarkan laksana lampu yang terus hidup yang akan menerangi seluruh sisi dan penjuru. Sejatinya ketika kita membimbing orang lain berjalan menuju terang kebaikan itupun akan kembali kepada diri kita.“ Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat, maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri...”(QS. Al – Isra : 7).Ilmu adalah cahaya mari kita raih cahaya itu untuk menerangi kehidupan kita.

MAKNA KEBAHAGIAAN HAKIKI













Bismillahirrahmanirrahiim..
Assallamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh

Sejatinya seorang Muslim yang beriman dan bertaqwa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala,tidak hanya berfikir untuk meraih kebahagiaan di dunia, tetapi ia juga akan berfikir untuk meraih kebahagiaan yang abadi di akhirat kelak. Allah Subhanahu wa Ta’ala, mengutus Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, kepada umat manusia untuk memberi petunjuk kepada jalan yang haq lurus, agar mereka bahagia didunia dan akhirat.

Meski demikian manusia menempuh, Jalan dan caranya masing-masing ,untuk menggapai kebahagiaan, ada yang mengikuti petunjuk Allah Subhanahu wa Ta’ala, ada juga sekelompok manusia memilih jalan yang menyimpang dan dilarang, yaitu tunduk pada hawa nafsunya sendiri.

Walaupun hasilnya sama-sama mendapat kebahagiaan, namun maknanya berbeda. Mereka yang memilih jalan Allah Subhanahu wa Ta’ala akan mendapat kebahagiaan kekal abadi. Sementara yang memilih jalan yang dilarang dan menyimpang hanya mendapat kebahagiaan sesaat.


Setiap insan pasti menginginkan dan mendambakan kebahagiaan,sesungguhnya kebahagiaan itu tidaklah muncul dari luar diri kita, akan tetapi hadir dan datang dalam diri kita sendiri.Kebahagiaan akan terasa ketika kita memahami dan menyadari,bahwa semua yang kita terima sudah diatur oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala,

Dan kitapun qana’ah yaitu selalu merasa puas, dan menerima dengan senang hati dan lapang dada, apapun yang diberikan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, Apakah bentuk pemberian tersebut sesuai dengan keinginan kita ataupun tidak.

Dengan satu keyakinan, bahwa kenyataan tersebut itulah yang baik dan paling terbaik bagi kita, sebab hanya Allah Subhanhu wa Ta’ala Yang Maha mengetahui,Maha Bijaksana,Maha Pengasih dan Maha Penyanyang terhadap hamba-hamba-Nya, dan kewajiban kita dianjurkan untuk berupaya ikhtiar maksimal,Berdoa dan Bertawakal.

Dalam hal ini menurut pandangan islam, bahwa kebahagiaan hakiki itu tidak diukur, dengan memiliki harta yang berlimpah,status sosial yang tinggi di masyarakat, dan semua standar ukuran-ukuran keduniaan lainnya,akan tetapi kebahagiaan itu akan hadir ketika setiap insan, berusaha maksimal penuh keikhlasan serta kepasrahan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, untuk membersihkan hatinya (qalbu) dari hal-hal yang mengotorinya.

Allah Subhanahu wa Ta’ala Berfirman :

“ Sesungguhnya Berbahagialah orang-orang yang mensucikan jiwanya (Qalbu), Dan Sesungguhnya merugilah orang-orang yang mengotorinya”. (QS. Asy Syams : 9-10)
Setiap muslim mempunyai kesempatan, untuk mencapai kebahagiaan dan ketentraman dalam jiwanya.Untuk menggapainya tentunya harus diusahakan, melalui Riyadhah (latihan), dan Mujahadah (tekun) untuk mensucikan jiwa (tazkiyatun Nafs) bisa dilakukan dengan dzikir,karena ketika berdzikir qalbu seorang hamba selalu berhubungan dengan Allah Subhanahu wa Ta’ala, sehingga dengan demikian melahirkan ketentraman dan Kebahagiaan.Terlebih selalu merasakan diawasi dan mengalirkan Naungan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Allah Subhanahu wa Ta’ala Berfirman :
“ Maka ingatlah Kepada-KU,Niscaya AKU (ALLAH) akan ingat pula kepada kalian.Dan Bersyukurlah Kepada-KU,serta janganlah kalian mengikari Nikmat-KU”.(QS. Al Baqarah : 152).

Dari ayat tersebut diatas, mengisyaratkan adanya suatu anjuran untuk senantiasa ,berdzikir dan selalu mengingat kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, dan senantiasa bersyukur atas nikmat-Nya, karena dengan bersyukur atas karunia dan nikmat, yang Allah Subhanahu wa Ta’ala telah berikan, hati hambapun selalu merasa ada keberkahan dan bertambahnya nikmat tersebut.

Jadi jelaslah bahwa kebahagiaan akan hadir di qalbu, manakalah setiap muslim mampu menyikapi apa saja yang menimpanya, selalu berbaik sangka (husnudzan) kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala,baik disaat lapang maupun disaat dirundung kesempitan ,selalu diterima dengan sabar dalam segala hal. Karena dengan keimanan yang kokoh yakin bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala, menetapkan segala sesuatu yang terbaik kepada hamba-hamba-Nya.

Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Bersabda:

"Dan Tidaklah seseorang di berikan satu pemberian lebih Baik, dan lebih luas dari pada kesabaran”. (HR. Bukhari dan Muslim )

Sebagaimana kita maklumi bersama, bahwa pada dasarnya seorang mukmin, hidupnya selalu dikelilingi kebaikan, baik ketika mendapat kesenangan,kelapangan maupun disaat ditimpa ujian,musibah, ada manfaat yang dapat ia ambil dari keduanya,ketika ia ditimpah ujian dan musibah, ia akan merasakan kebahagiaan.

Karena ia yakin bahwa ujian dan musibah pada hakikatnya, untuk membersihkan jiwa setiap insan hingga benar-benar ikhlas karena Allah Subhanahu wa Ta’ala, dan membantunya meraih kebahagiaan dan kenikmatan-kenikmatan surga yang telah Allah Subhanahu wa Ta’ala, janjikan kepada hamba-hamba-Nya.

Allah Subhanahu wa Ta’ala Berfirman :

“ Wahai jiwa yang tenang, Kembalilah kepada Rabb-Mu dengan hati yang yang ridha dan diridhai-Nya.Masuklah kedalam hamba-hamba-KU,Dan masuklah ke dalam Surga-KU”.(QS. Al Fajr 27-30).

Demikian pula ketika ia mendapat kesenangan dan kelapangan, makin bertambah syukurnya,dan ia pun giat melakukan hal-hal yang di ridhai oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.Oleh karena itu semua urusan orang mukmin itu, adalah Kebaikan dan melahirkan kebahagiaan baik disaat senang maupun disaat diuji dengan musibah.Karena dengan keimanan yang terpatri dalam qalbu, yakin apapun yang terjadi pada dirinya adalah sudah menjadi ketentuan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Bersabda :

“Sungguh Luar biasa Urusan orang mukmin itu,Sesungguhnya semua urusannya itu baik dan itu semua tidak dimiliki kecuali orang mukmin. Jika ia mendapatkan Kebaikan ia Bersyukur, dan itu sangat baik baginya.Jika ia ditimpa Cobaan,ia Bersabar dan itu sangat baik baginya.”(HR. Bukhari).

Dalam keadaan inilah kemilau seorang mukmin memancar,karena semua urusanya adalah mendatangkan dan melahirkan kebahagiaan, dan menjadikannya makin bertaqwa, karena hudhur (kehadiran) Allah Subhanahu wa Ta’ala,selalu dirasakan setiap saat menaungi langkah-langkahnya, dalam Ma’iyatillah (Kebersamaan Allah Subhanhu wa Ta’ala) dalam semua urusannya.

Allah Subhanahu wa Ta’ala Berfirman :

“ Dan DIA (ALLAH) memberi Rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya.Dan Barangsiapa Bertawakkal kepada ALLAH, niscaya ALLAH akan mencukupkan (keperluanya).Sesungguhnya ALLAH melaksanakan Urusan-Nya,sungguh ALLAH telah mengadakan ketentuan bagi setiap sesuatu”.(QS. At Thalaq : 3).

Sahabat saudaraku fillah..kehidupan seorang mukmin yang beriman, kepada kehidupan negeri akhirat yang kekal abadi,Tidaklah sama dengan kehidupan orang kufur, yang menganggap umurnya merupakan kesempatan pertama, dan terakhir untuk menghabiskan kenikmatan sementara duniawi.

Oleh karena itu dalam menghadapi kehidupan di dunia,hendaklah kita berpegang teguh pada ajaran Islam, yang benar-benar telah disediakan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, untuk membentengi hati dan aqidah kita, agar selamat dan bisa menggapai kebahagiaan di dunia maupun kebahagiaa yang kekal di akhirat.

Sahabat-saudaraku fillah yang di Rahmati Allah Subhanahu wa Ta’ala,demikian semoga manfaat buat kita semua,’ Yang benar haq semua datang-Nya dari Allah Subhanahu wa Ta’ala,yang kurang dan khilaf mohon sangat dimaafkan ’’Akhirul qalam “Wa tawasau bi al-haq Watawa saubil shabr “.Semoga Allah Subhanahu wa ta’ala . senantiasa menunjukkan kita pada sesuatu yang di Ridhai dan di Cintai-Nya..Aamiin Allahum Aamiin.

Walhamdulillah Rabbil’alamin 

Mengendalikan Amarah














Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Sahabat saudaraku fillah...Sebagian orang berpendapat bahwa amarah itu lebih baik dilepaskan. Tapi menurut beberapa ahli justru akan memicu perangsangan otak emosional sehingga jauh lebih marah dan bukan berkurang. Oleh karena itu lebih baik dikendalikan dan diredam. Mengendalikan emosi butuh ketenangan dan kebijaksanaan itulah sebabnya tidak semua orang bisa melakukannya. Rasulullah menyebutkan bahwa orang yang mampu mengendalikan amarah adalah orang yang kuat.

" Bukanlah orang yang kuat yang menang bergulat, tapi orang yang kuat adalah yang bisa menahan dirinya ketika sedang marah. "( HR. Bukhari dan Muslim ).

Duhai sahabat saudaraku fillah... Mengapa kita harus mengendalikan amarah?

Karena amarah adalah kunci dari segala kejahatan dan bisa berkelanjutan menjadi tindak kejahatan lainnya. Marah adalah musuh keakraban. Ketika marah pada seseorang biasanya kita melupakan semua kebaikannya yang nampak adalah kejelekannya saja. Selain itu marah tidak baik untuk kesehatan. Menurut para ahli medis dan kejiwaan orang yang suka marah dan bermusuhan akan lebih mudah terkena serangan jantung dibandingkan mereka yang yang perangainya lebih tenang. Oleh karena itu kendalikan amarah.

Berikut beberapa tips untuk mengendalikan/ meredam amarah.

1. Meminta perlindungan kepada Allah dengan berta'awudz.

" Sesungguhnya aku akan mengajarkanmu satu kalimat yang jika engkau mengucapkannya, akan hilangkan amarah darinya, yakni jika ia berkata ' aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk'. " ( HR. Bukhari )

2. Mengubah posisi badan

" Jika salah seorang dari kamu marah sedangkan ia dalam keadaan berdiri, hendaklah ia duduk karena sesungguhnya amarah akan pergi. Jika tidak, hendaknya ia berbaring ." ( HR. Ahmad ).

Cara ini untuk meredakan ketegangan akibat kemarahan.

3. Redam amarah dengan air.

" Marah itu dari setan, dan setan diciptakan dari api, dan api padam oleh air. Jika seseorang marah, hendaknya ia berwudhu. " ( HR. Ahmad ).

4. Menahan diri untuk tidak berbicara
Ketika sedang marah biasanya pembicaraan tidak terkendali.

" Jika salah seorang di antaramu sedang marah, hendaklah ia diam( Rasulullah mengulanginya tiga kali) [ HR. Ahmad ]

5. Mengembangkan sikap pengertian dan pemaaf
Tak ada manusia yang sempurna tanpa kesalahan oleh karena itu utamakan sikap pengertian dan pemaaf.

Tetamu












Sahabat saudaraku fillah...tidaklah memuliakan tamu itu hanya sekedar jamuan tanpa diiringi sambutan hangat sebagai wujud persaudaraan..Sungguh manisnya kata dan mewahnya jamuan tak berarti tanpa diiringi raut muka yang berseri..
Saudaraku..tunjukkan budi pekerti yang tinggi dan sambutlah dengan sikap yang ramah manakala tamu bertandang ke rumah kita. .
Sesungguhnya salah satu ciri orang yang beriman adalah memuliakan tamu dan menemuinya dengan tersenyum,wajah berseri dan gembira..

" Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah memuliakan tamunya dan menjamunya."Para Sahabat Rasulullah bertanya,apa yan dimaksud dengan menjamunya wahai Rasulullah? Beliau menjawab “yaitu pada siang dan malam harinya,dan bertamu itu tiga hari,lebih dari itu sedekah bagi tamu tersebut.”(HR.Bukhari dan Muslim).

Saudaraku....hendaknya kita memuliakan tamu dalam jangka waktu tiga hari, artinya jika tamu terpaksa menginap di rumah kita maka siapkan keperluan mereka dengan sebaik- baiknya sesuai kemampuan dan disertai keikhlasan. Namun demikian tamu pun hendaknya menyadari agar tidak berlama- lama karena dikhawatirkan memberatkan atau mengganggu aktifitas tuan rumah.

" Kewajiban melayani tamu adalah tiga hari, hak tamu adalah sehari semalam, dan apa yang diberikan padanya setelah itu merupakan sedekah. Seorang tamu tidak boleh berlama- lama, sehingga memberatkan tuan rumah."(HR. Tirmidzi).

Sebagai wujud rasa syukur ketika pulang hendaklah tamu mengucapkan terima kasih kepada tuan rumah dan tidak mencela perlakuan dan pelayanannya.Demikianlah ajaran Islam yang luhur ini mengenai adab terhadap tamu.

Muslimah sejati















Assallamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh..

Wanita adalah pelengkap kepada kaum lelaki, sekaligus memelihara keseimbangan ciptaan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Islam memandang tinggi kedudukan wanita sebagai manusia yang memiliki kemuliaan, Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam dalam salah satu hadist memartabatkan kaum wanita sholehah dalam Islam sebagai perhiasan dunia yang paling indah.

Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda :

“Dunia ini penuh perhiasan dan perhiasan yang paling indah ialah wanita yang Sholehah.” (H.R Muslim)

Kisah-kisah wanita sholehah mengenai ketaatan kepada perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala dan Rasul-Nya tercantum dalam sabda Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam :

“Ada empat wanita mulia yang juga penghulu segala wanita di dunia; mereka itu ialah Asiah binti Muzahim, isteri Firaun; Maryam binti Imran, Ibunda Isa; Khadijah binti Khuwailid, Isteri Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam dan Fatimah binti Muhammad, puteri kesayangan Baginda.” (HR. Bukhari)

Asiah binti Muzahim adalah simbol teladan bagi wanita beriman yang tetap mempertahankan keimanannya kepada Allah, meskipun hidup bersama suaminya, Firaun yang tidak beriman kepada Allah. Subhanahu wa Ta’ala

Maryam binti Imran adalah simbol wanita dalam ibadahnya dan ketinggian derajat ketakwaannya kepada Allah serta mampu memelihara kesucian diri dan kehormatannya ketika mengabdikan dirinya kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala

Khadijah binti Khuwailid adalah simbol kepada isteri yang setia tanpa mengenal lelah mendampingi suaminya menegakkan panji-panji kebenaran Islam, berkorban jiwa raga dan segala harta bendanya serta rela menanggung berbagai resiko dan cobaan dalam menyebarkan risalah Islam yang diamanahkan pada Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam.

Fatimah binti Muhammad adalah simbol wanita yang sholehah,anak yang selalu taat di hadapan ayahandanya, isteri yang setia dan taat di hadapan suaminya serta ibu yang bijaksana di hadapan putera puterinya. Dialah pemuka segala wanita dan juga seorang wanita mithali yang setiap detik kehidupan yang dilaluinya, sepantasnyalah dijadikan tauladan Wanita Muslimah.

Muslimah sejati ialah wanita yang meyakini Allah Subhanahu wa Ta’ala ,sebagai Rabb-Nya dan Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam sebagai Nabinya,dan Islam sebagai Agamanya.Kriteria muslimah sejati diantaranya yaitu :

a. Muslimah sejati ialah wanita yang sangat mencintai Allah Subhanahu wa Ta’ala dan Rasul-Nya. Serta mentaati setiap perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala dan Rasul-Nya.Dia rela mengorbankan dirinya,hartanya dan anak-anaknya,serta apa saja yang dimiliki nya demi menolong agama Allah Subhanahu wa Ta’ala dan Rasul-Nya agar tegak di muka bumi ini.

b. Muslimah sejati ialah wanita yang memiliki ketaqwaan,kekhusyu'an,selalu beribadah,dan selalu menjaga kewajiban-kewajibannya.Selalu istiqamah dalam amal-amal shaleh nya. Menjauhi perkara yang di haramkan Nya,semata-mata takut kepada kemurkaan dan takut akan pedihnya azab Allah Subhanahu wa Ta’ala.
c. Muslimah sejati ialah wanita yang selalu mendidik anak-anaknya agar mentaati Allah Subhanahu wa Ta’ala dan Rasul-Nya, mengajarkan kepada mereka aqidah (keimanan) yang benar. Menanamkan ke dalam jiwa mereka kecintaan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dan Rasul-Nya, serta menjauhkan mereka dari perbuatan – perbuatan maksiat dan akhlak-akhlak tercela.

d. Muslimah sejati adalah wanita yang selalu bersemangat dalam menuntut ilmu,semangat dalam mengamalkan ilmu nya,dan semangat dalam mengajak orang lain agar mengamalkan ilmunya,sehingga kesan keimanan terlihat pada ucapan nya,amalan nya,dan sikap nya.

e. Muslimah sejati ialah wanita yang selalu teguh bagaikan gunung dalam menghadapi berbagai ujian dan kesusahan dalam kehidupan dunia.Tidak pernah goyah hatinya ketika menghadapi berbagai kesusahan dan kesulitan dunia, bersikap dan selalu bersikap zuhud terhadap dunia.Keimanan tertanam di dalam hatinya, sehinga dia selalu mengharapkan pahala dari Allah Subhanahu wa Ta’ala, atas setiap musibah yang menimpanya.

f. Muslimah sejati ialah wanita yang selalu mentaati suaminya. Dia selalu bersikap lembut dan kasih sayang kepada suami nya, mengajak kepada hal-hal yang baik, dan selalu melakukan hal-hal yan menyenangkan suaminya. Tidak berbicara kasar dihadapan suaminya dan tidak bersuara keras,ketika berbicara dihadapan suaminya.

SubhanALLAH, wanita sholehah karena kemuliaan akhlaqnya adalah sebagai perhiasan dunia yang paling indah. Demikian beberapa kriteria wanita muslimah sejati,, Mudahan-mudahan untaian sederhana diatas manfaat buat kita semua, yang benar haq semua datang-Nya dari Allah Subhanahu wa Ta’ala,yang kurang dan khilaf mohon sangat dimaafkan ’’Akhirul qalam “Wa tawasau bi al-haq Watawa saubil shabr “.Semoga pula Allah Subhanahu wa Ta’ala . senantiasa menunjukkan kepada kita semua pada sesuatu yang di Ridhai dan di Cintai-Nya..Aamiin Allahu ma’amiin. .

Senin, 12 Maret 2012

MEMURNIKAN KEIKHLASAN


















Sahabat Saudaraku fillah yang dirahmati Allah Subhanahu wa Ta’ala.. sesungguhnya salah satu unsur terpenting dan utama dalam beribadah kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala adalah Ikhlas. Ikhlas merupakan sikap yang mencerminkan dan menyertai amal perbuatan manusia karena nilai amal seseorang diberi ganjaran menurut kapasitas niatnya.


Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Bersabda :


“ALLAH tidak akan menerima amalan, melainkan amalan yang IKHLAS dan hanya mencari keridhaan Allah Subhanahu wa Ta’ala.” (HR. Ibnu Majah).
Ikhlas menurut Imam Abu Al Qashim Al Qusyairi”adalah memurnikan ketaatan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan menyengaja melakukan suatu ibadah kepada-NYA ditujukan untuk bertaqarrub (mendekatkan diri) kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala tanpa ada unsur lainnya.


Saudaraku..amal kebaikan yang kita kerjakan hendaklah hanya untuk mengharap keridhaan Allah Subhanahu wa Ta’ala dan memurnikan niat dalam qalbu kita ditujukan hanya untuk Allah Subhanahu wa Ta’ala terlepas dari seluruh faktor selain-NYA. 
Pada hakikatnya bila seorang muslim sepanjang hidupnya melakukan amal kebaikan dan menyerahkan dirinya secara total kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan niat Ikhlas dan hanya mengharap keridhaan-NYA, maka setiap gerak,diam,tidur dan terjaganya akan menunai pahala dan ia pun selalu menikmati kedamaian dan ketentraman karena ia merasa tidak sia-sia atas apapun yang ia lalukan.


Saudaraku..dengan memiliki jiwa yang ikhlas kita akan merasa ringan dalam melakukan berbagai aktifitas kebaikan karena hanya Allah yang menjadi tujuan.Ikhlas akan membuat jiwa kita merdeka karena tidak terbelenggu oleh pengharapan akan pujian dan penghargaan, serta tidak akan surut semangat karena celaan dan cemoohan.Semoga dengan jiwa ikhlas yang tertanam dalam diri kita akan membuat pribadi kita bertambah kuat dalam menghadapi berbagai romantika kehidupan.


Semoga bermanfaat sebagai renungan kita bersama,,selamat menunaikan aktfitas saudara-saudariku seiman..mudah-mudahan kita semua sehat walafiat,lapang rezeki,dimudahkan segala urusan,dan semoga pula senantiasa selalu di tunjukkan terhadap sesuatu yang di ridhai dan di cintai oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala..
AAmiin Allahuma AAmiin…


Minggu, 11 Maret 2012

Hapus Duka Lara di Hati












Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Sahabat saudaraku fillah.....Semangat hidup bisa padam karena kesedihan. Kesedihan ibarat demam yang akan melemahkan diri dari aktifitas kehidupan. Supaya terhindar dari hal itu kita perlu menanamkan prinsip bahwa kesedihan adalah PILIHAN bukan KEHARUSAN. Kita sendirilah yang memilih untuk sedih atau tidak....


Di saat seperti ini menghiasi diri dengan sikap SABAR merupakan sikap orang-orang yang mulia. Mereka menghadapi hidup dengan lapang dada, tidak mudah menyerah terhadap keadaan dan penuh percaya diri bahwa tak kan selamanya hidup dalam satu keadaan. Maka BERSABARLAH sebagaimana kesabaran orang yang optimis akan datangnya pertolongan Allah. BERSABARLAH meskipun berbagai persoalan membayangi kehidupan dan menghalangi jalan yang sedang kita tempuh. Sesungguhnya PERTOLONGAN Allah akan datang setelah KESABARAN , KELAPANGAN akan datang setelah KESEMPITAN dan KEMUDAHAN akan datang setelah KESULITAN , Insya Allah..

Saudaraku..di dunia ini memang tak ada yang dapat memberikan ketenangan dan ketentraman sejati selain dekat kepada Allah. Kebahagiaan bukan terletak pada waktu dan tempat, melainkan karena iman dan taat kepada Allah.Hanya Allah tempat berlindung orang yang ketakutan, tempat mengadu orang yang terdesak, tempat meminta pertolongan orang yang meminta tolong dan tempat berlindung bagi orang yang meminta perlindungan. Jika saat ini di antara kita sedang merasakan hidup terasa membosankan dan tak ada jalan keluar dari berbagai persoalan hidup, yakinlah bahwa kenyataan tidaklah demikian. Di hadapan kita terhampar jalan keluar yang jelas.. sesungguhnya pertolongan Allah sangatlah dekat.

Saudaraku..jangan menangisi sesuatu yang telah hilang dan lepas dari tangan. Namun menangislah jika iman telah hilang karena ia adalah sumber kebahagiaan. Apabila hati terluka begitu terasa sakit dan menumbangkan segala harapan.... jangan berputus asa karena DIA adalah sumber pengharapan.

“ ...janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya yang berputus asa dari rahmat Allah hanyalah orang-orang yang kafir. “ ( QS. Yusuf : 87 ). 

Apabila kesendirian dan kedukaan tiada penghujung.... serahkan diri pada DIA satu-satunya tempat bergantung harapan nyata. Yakinlah masih ada kesempatan , masih ada harapan yang cerah dan masa depan yang gemilang. Semangatlah saudaraku... tersenyumlah dan hapus segala duka lara di hati.Yakinlah bahwa kesulitan dan ujian akan ada titik puncaknya. Bukankah akhir dari kegelapan malam adalah munculnya sinar mentari pagi yang mencerahkan dan menghangatkan bumi?

~salam santun erat silaturahmi dan ukhuwah fillah~

Kuatkan Militansi













Allah memberikan ganjaran yang sebesar-besarnya dan derajat yang setinggi-tingginya bagi mereka yang sabar dan lulus dalam ujian kehidupan di jalan dakwah. Jika ujian, cobaan yang diberikan Allah hanya yang mudah-mudah saja tentu mereka tidak akan memperoleh ganjaran yang hebat. Di situlah letak hikmahnya yakni bahwa seorang da'i harus sungguh-sungguh dan sabar dalam meniti jalan dakwah ini. Perjuangan ini tidak bisa dijalani dengan ketidaksungguhan, azam yang lemah dan pengorbanan yang sedikit.
Ali sempat mengeluh ketika melihat semangat juang pasukannya mulai melemah, sementara para pemberontak sudah demikian destruktif, berbuat dan berlaku seenak-enaknya. Para pengikut Ali saat itu malah menjadi ragu-ragu dan gamang, sehingga Ali perlu mengingatkan mereka dengan kalimatnya yang terkenal tersebut.
Dakwah berkembang di tangan orang-orang yang memiliki militansi, semangat juang yang tak pernah pudar. Ajaran yang mereka bawa bertahan melebihi usia mereka. Boleh jadi usia para mujahid pembawa misi dakwah tersebut tidak panjang, tetapi cita-cita, semangat dan ajaran yang mereka bawa tetap hidup sepeninggal mereka.
Apa artinya usia panjang namun tanpa isi, sehingga boleh jadi biografi kita kelak hanya berupa 3 baris kata yang dipahatkan di nisan kita : “Si Fulan lahir tanggal sekian-sekian, wafat tanggal sekian-sekian”.
Hendaknya kita melihat bagaimana kisah kehidupan Rasulullah saw dan para sahabatnya. Usia mereka hanya sekitar 60-an tahun. Satu rentang usia yang tidak terlalu panjang, namun sejarah mereka seakan tidak pernah habis-habisnya dikaji dari berbagai segi dan sudut pandang. Misalnya dari segi strategi militernya, dari visi kenegarawanannya, dari segi sosok kebapakannya dan lain sebagainya.
Seharusnyalah kisah-kisah tersebut menjadi ibrah bagi kita dan semakin meneguhkan hati kita. Seperti digambarkan dalam QS. 11:120, orang-orang yang beristiqomah di jalan Allah akan mendapatkan buah yang pasti berupa keteguhan hati. Bila kita tidak kunjung dapat menarik ibrah dan tidak semakin bertambah teguh, besar kemungkinannya ada yang salah dalam diri kita. Seringkali kurangnya jiddiyah (kesungguh-sungguhan) dalam diri kita membuat kita mudah berkata hal-hal yang membatalkan keteladanan mereka atas diri kita.
Ayyuhal ikhwah rahimakumullah,
Di antara sekian jenis kemiskinan, yang paling memprihatinkan adalah kemiskinan azam, tekad dan bukannya kemiskinan harta.
Misalnya anak yang mendapatkan warisan berlimpah dari orangtuanya dan kemudian dihabiskannya untuk berfoya-foya karena merasa semua itu didapatkannya dengan mudah, bukan dari tetes keringatnya sendiri. Boleh jadi dengan kemiskinan azam yang ada padanya akan membawanya pula pada kebangkrutan dari segi harta. Sebaliknya anak yang lahir di keluarga sederhana, namun memiliki azam dan kemauan yang kuat kelak akan menjadi orang yang berilmu, kaya dan seterusnya.
Hendaknya jangan sampai kita seperti Bani Israil yang bukannya tsiqqah dan taat kepada Nabi-Nya, mereka dengan segala kedegilannya malah menyuruh Nabi Musa as untuk berjuang sendiri. “Pergilah engkau dengan Tuhanmu”. Hal itu sungguh merupakan kerendahan akhlak dan militansi, sehingga Allah mengharamkan bagi mereka untuk memasuki negri itu. Maka selama 40 tahun mereka berputar-putar tanpa pernah bisa memasuki negri itu.
Namun demikian, Allah yang Rahman dan Rahim tetap memberi mereka rizqi berupa ghomama, manna dan salwa, padahal mereka dalam kondisi sedang dihukum.
Tetapi tetap saja kedegilan mereka tampak dengan nyata ketika dengan tidak tahu dirinya mereka mengatakan kepada Nabi Musa tidak tahan bila hanya mendapat satu jenis makanan.
Kebodohan dalam meneladani Rasulullah juga bisa terjadi di kalangan para pemikul dakwah sebagai warasatul anbiya (pewaris nabi). Mereka mengambil keteladanan dari beliau secara tidak tepat. Banyak ulama atau kiai yang suka disambut, dielu-elukan dan dilayani padahal Rasulullah tidak suka dilayani, dielu-elukan apalagi didewakan. Sebaliknya mereka enggan untuk mewarisi kepahitan, pengorbanan dan perjuangan Rasulullah. Hal itu menunjukkan merosotnya militansi di kalangan ulama-ulama amilin.
Mengapa hal itu juga terjadi di kalangan ulama, orang-orang yang notabene sudah sangat faham. Hal itu kiranya lebih disebabkan adanya pergeseran dalam hal cinta dan loyalitas, cinta kepada Allah, Rasul dan jihad di jalan-Nya telah digantikan dengan cinta kepada dunia.
Kader yang tulus dan bersemangat tinggi pasti akan memiliki wawasan berfikir yang luas dan mulia. Misalnya, manusia yang memang memiliki akal akan bisa mengerti tentang berharganya cincin berlian, mereka mau berkelahi untuk memperebutkannya. Tetapi anjing yang ada di dekat cincin berlian tidak akan pernah bisa mengapresiasi cincin berlian. Ia baru akan berlari mengejar tulang, lalu mencari tempat untuk memuaskan kerakusannya. Sampailah anjing tersebut di tepi telaga yang bening dan ia serasa melihat musuh di permukaan telaga yang dianggapnya akan merebut tulang darinya. Karena kebodohannya ia tak tahu bahwa itu adalah bayangan dirinya. Ia menerkam bayangan dirinya tersebut di telaga, hingga ia tenggelam dan mati.
Ada satu hal lagi yang bisa kita petik dari kisah Nabi Yusuf as. Wanita-wanita yang mempergunjingkan Zulaikha diundang ke istana untuk melihat Nabi Yusuf. Mereka mengiris-iris jari-jari tangan mereka karena terpesona melihat Nabi Yusuf. “Demi Allah, ini pasti bukan manusia”. Kekaguman dan keterpesonaan mereka pada seraut wajah tampan milik Nabi Yusuf membuat mereka tidak merasakan sakitnya teriris-iris.
Hal yang demikian bisa pula terjadi pada orang-orang yang punya cita-cita mulia ingin bersama para nabi dan rasul, shidiqin, syuhada dan shalihin. Mereka tentunya akan sanggup melupakan sakitnya penderitaan dan kepahitan perjuangan karena keterpesonaan mereka pada surga dengan segala kenikmatannya yang dijanjikan.
Itulah ibrah yang harus dijadikan pusat perhatian para da'i. Apalagi berkurban di jalan Allah adalah sekedar mengembalikan sesuatu yang berasal dari Allah jua. Kadang kita berat berinfaq, padahal harta kita dari-Nya. Kita terlalu perhitungan dengan tenaga dan waktu untuk berbuat sesuatu di jalan Allah padahal semua yang kita miliki berupa ilmu dan kemuliaan keseluruhannya juga berasal dari Allah. Semoga kita terhindar dari penyimpangan-penyimpangan seperti itu dan tetap memiliki jiddiyah, militansi untuk senantiasa berjuang di jalan-Nya. Amin.


Wallahu a'lam bis shawab


CINTA



















Ya Aziz..........
Jika Cinta Adalah Ketertawanan
Tawanlah Aku Dengan Cinta Kepada-Mu
Agar Tidak Ada Lagi Yang Dapat
Menawanku Selain Engkau

Ya Rohim..........
Jika Cinta Adalah Pengorbanan
Tumbuhkan Niat Dari Semua Pengorbananku
Semata-mata Tulus Untuk-Mu
Agar Aku Ikhlas Menerima Apapun Keputusan-Mu

Ya Robbii..........
Jika Rindu Adalah Rasa Sakit
Yang Tidak Menemukan Muaranya
Penuhilah Rasa Sakitku
Dengan Rindu Kepada-Mu
Dan Jadikan Kematianku Sebagai
Muara Pertemuanku Dengan-Mu


Ya Robbii..........
Jika Sayang Adalah Sesuatu Yang Mempesona
Ikatlah Aku Dengan Pesona-Mu
Agar Damai Senantiasa Kurasakan
Saat Terucap Syukurku Atas Nikmat Dari-Mu

Ya Alloh..........
Jika Kasih Adalah Kebahagiaan
Yang Tiada Bertepi
Tumbuhkan Kebahagiaan Dalam Hidupku
Di saat Kupersembahkan Sesuatu Untuk-Mu

Ya Alloh..........
Hatiku Hanya Cukup Untuk Satu Cinta
Jika Aku Tak Dapat Mengisinya Dengan Cinta Kepada-Mu
Kemanakah Wajahku Hendak Kusembunyikan Dari-Mu

Ya Ar-Rahman.........
Dunia Yg Engkau Bentangkan Begitu Luas
Bagai Belantara Yg Tak Dapat Kutembus
Di Malam Yang Gelap Gulita
Agar Tidak Tersesat Dalam Menapakinya

Ya Ar-Rahhim…….
Berikan Alas Kaki Buat Hamba Agar Jalan Yg Kutapaki Terasa Nikmat
Meski Penuh Dengan Bebatuan Runcing & Duri Yang Tajam
Hamba Sadar Semua Ini Milikmu Dan Suatu Saat
Jika Kau Kehendaki Semuanya Akan Kembali Jua Kepada-Mu
 Hamba pasrahkan kehidupan hamba kepada-Mu...