Assalamu'alaikum
warahmatullahi wabarakatuh Sahabat saudaraku fillah...
Kisah Siti Hajar
memberi tauladan yang amat mengagumkan bagi seorang muslimah tentang
iman yang mendalam dan keyakinan yang tulus kepada Allah. Nabi Ibrahim, suaminya meninggalkannya di padang yang tandus.Tak ada
seorang pun yang menemaninya kecuali bayinya Ismail.
Siti Hajar
bertanya kepada suaminya dengan lembut " Duhai suamiku apakah Allah yang
memerintahkan kamu untuk melakukan ini? Ibrahim menjawab ,"Ya."
Saudaraku, ini adalah situasi yang sulit.Seorang suami meninggalkan
istri beserta putranya di suatu tempat yang tandus, dimana tak ada
tumbuhan, air,orang dan jauh dari kota asalnya Palestina. Nabi Ibrahim
hanya meninggalkan sebuah kantong berisi biji-bijian dan sebuah kulit
untuk air.
Kalau bukan karena keimanan kepada Allah, yakin bahwa ini
adalah perintah Allah tentu dia tak akan mampu menghadapi ujian seberat
itu. Saudaraku, kekuatan dan kedalaman iman yang dimiliki oleh seorang
muslimah berbuah mengagumkan. Iman mampu membangun kekuatan nurani,
memahami hikmah di balik peristiwa dan merasakan bahwa Allah selalu
bersama kita di mana saja. Seorang muslimah yang memiliki keteguhan
iman akan berusaha untuk lurus dalam sikap, kata dan perbuatan karena
yakin bahwa Allah bersamanya, mampu melihat dan mendengar segalanya.
Buah dari keimanan akan mengangkat kita pada derajat ihsan. " Ihsan
adalah engkau hendaklah beribadah kepada Allah seolah-olah engkau
melihat-Nya, sekiranya engkau tidak melihat-Nya maka ketahuilah bahwa
Dia senantiasa memperhatikanmu. " ( HR. Muslim)
Keyakinan muslimah
yang lurus tidak akan mudah goyah oleh gemerlapnya nafsu sesaat.
Kebeningan nuraninya tak kan mudah keruh oleh bujuk rayu yang akan
melemahkan iman dan keelokan pribadinya tak kan padam oleh derasnya
ujian. Ini adalah buah dari keimanan yang teguh kepada Allah Sang
Pemilik Kehidupan.
Salam santun erat
silaturrahim dan ukhuwah fillah.Moga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar