Jumat, 14 September 2012

~※~Memaknai Sakit Sebagai Karunia~※~



Bismillahirrahmanirrahiim..

Assallamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Sahabat saudaraku fillah..yang di Rahmati Allah Subhanahu wa Ta’ala.Dalam hidup di dunia ini sering kita menjumpai beragam keadaan,yang datang silih berganti,ada suka dan duka,senyum dan air mata,bahagia dan derita,serta sehat dan sakit.

Namun demikian janganlah kita bersedih, ketika sakit menghampiri dalam hidup kita,janganlah kita berputus asa ketika merasakan kesusahan dan derita yang disebabkan oleh penyakit.Karena demikianlah kehidupan di dunia ini,Allah Subhanahu wa Ta’ala memberikan berbagai ujian untuk meningkatkan derajat kwalitas kepada hamba-hamba-Nya.

Sahabat saudaraku fillah,setiap manusia yang mendiami muka bumi ini,pastilah pernah merasakan sakit,baik sakit ringan maupun sakit berat,meski demikian tentulah setiap orang berbeda-beda dalam memaknai dan menyikapinya.

Sejalan dengan ini Ibnu Qayyim Al Jawziyyah mengatakan’kalau manusia itu tidak pernah mendapatkan cobaan dengan sakit dan pedih,ia akan menjadi manusia yang ujub dan takabur,hatinya menjadi kasar dan jiwanya beku.

Oleh karena itu musibah dalam bentuk apapun adalah merupakan Rahmat dan Karunia Allah Subhanahu wa Ta’ala, yang diberikan kepada hamba-hamba-Nya,untuk membersihkan karatan jiwanya dan mensucikan ibadahnya.

Dengan sakit akan menjadi jalan yang diberikan Allah Subhanahu wa Ta’ala,kepada orang-orang yang beriman untuk membersihkan penyakit bathin,sekaligus menggugurkan dosa-dosanya.Karena penyakit yang diderita seorang hamba akan menjadi sebab di Ampuninya dosa-dosa yang telah dilakukan,termasuk dosa-dosa setiap anggota tubuh.

Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Bersabda:

“Tidaklah seorang Muslim tertimpa suatu penyakit dan sejenisnya,melainkan ALLAH akan menggugurkan dosa-dosanya,seperti pohon yang menggugurkan daun-daunnya”.(HR.Bukhari dan Muslim).

Sakit akan menjadi Karunia,manakalah seorang Muslim menerimanya dengan sabar dan ikhlas,karena seorang mukmin belum mencapai hakikat Iman sebelum ia meyakini,bahwa apa yang menimpanya sudah tertulis dalam taqdir-Nya,dan apa yang bukan taqdir-Nya tak akan menimpanya.

Keyakinan tersebut akan menjadikan hidupnya tenang,ridha dan ikhlas menerima kenyataan hidup,dan senantiasa menunggu pertolongan Allah Subhanahu wa Ta’ala,menerima segala musibah dengan ikhlas,hal ini merupakan manifestasi dari keimanan seorang Muslim kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Bahwa segala sesuatu Allah Subhanahu wa Ta’ala yang menetapkan,apa yang dikehendaki-Nya akan terjadi,seluruh kehendak adalah kehendak-Nya,dan segala sesuatunya sudah digariskan oleh-Nya sebagai Yang Maha Kuasa.

Allah Subhanahu wa Ta’ala Berfirman :

“Tidak ada suatu musibah yang menimpa (seseorang),kecuali dengan izin ALLAH,dan barang siapa beriman kepada ALLAH,Niscaya ALLAH akan memberi petunjuk kepada hatinya.Dan ALLAH Maha Mengetahui segala sesuatu”.(QS. At Tagabun : 11).

Sakit yang diderita seorang Muslim akan menjadi Karunia,manakalah penyakit yang menimpanya,diterimanya dengan sabar,karena pada hakikatnya orang yang sakit,akan mendapatkan pahala,dan ditulis untuknya bermacam-macam kebaikan, serta ditinggikan derajatanya.

Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Bersabda:

“Tiadalah tertusuk duri atau benda yang kecil dari itu pada seorang Muslim,kecuali akan ditetapkan untuknya satu derajat dan dihapuskan untuknya satu kesalahan .”(HR.Muslim).

Sabar saat sakit akan menjadikan Karunia,karena pada dasarnya penyakit yang menimpa seorang Muslim adalah merupakan ujian yang diberikan Allah Subhanahu wa Ta’ala, kepada suatu kaum dan hamba-hamba-Nya,sebagai salah satu cara untuk mengetahui kadar keimanannya.

Karena tidaklah terbukti beriman jika ia tidak tahan terhadap ujian yang menimpanya,selain itu ujian merupakan salah satu wujud kecintaan Allah Subhanahu wa Ta’ala terhadap suatu kaum dan hamba-hamba-Nya.

Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Bersabda:

“Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’ala jika mencintai suatu kaum,ALLAH akan memberikan cobaan kepada mereka,barang siapa yang sabar,Maka dia berhak mendapatkan (pahala) kesabaran,dan barang siapa marah,maka ia pun mendapatkan (dosa) kemarahannya.”(HR. Ahmad).

Oleh karena itu sejatinya seorang Muslim,tentulah ikhlas menerima apapun yang diberikan Allah Subhanahu wa Ta’ala,saat diuji dengan musibah dengan adanya derita sakit,saat diuji dengan musibah mohonlah agar dilapangkan dada dan diberi jiwa muthmainnah (tenang),ridha dalam menjalaninya.

Karena Allah Subhanahu wa Ta’ala akan selalu melindungi orang-orang beriman,Rahmat dan Karunia-Nya selalu sampai kepada hamba-hamba-Nya,meski kadangkala Rahman dan Rahim-Nya tersebut tersembunyi dalam sebuah musibah.

※Sahabat saudaraku fillah yang di Rahmati Allah Subhanahu wa Ta’ala, . Mudah-mudahan untaian sederhana diatas manfaat buat kita semua,yang benar haq semua datang-Nya dari Allah Subhanahu wa Ta’ala,Yang kurang dan khilaf mohon sangat dimaafkan ’’Akhirul qalam “Wa tawasau bi al-haq Watawa saubil shabr “.

※Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala . Senantiasa Menunjukkan kita pada sesuatu yang di Ridhai dan di Cintai-Nya..Aamiin Allahuma AAmiin.


~※~SaLam Santun Erat SiLaturrahim & Ukhuwah Fillah~※~


Tidak ada komentar:

Posting Komentar