Minggu, 26 Februari 2012

DIKALA ROH TERPISAH DARI JASAD


Ku Merintih 
Aku Menangis 
Ku Meratap 
Aku mengharap 

Ku meminta dihidupkan semula 
Agar dapat kembali ke dunia nyata 

Perjalanan ruhku 
Melengkapi sebuah kembara 
Singgah di rahim bonda sebelum menjejak ke dunia 

Menanti di barzakh sebelum berangkat ke mahsyar 
Diperhitung amalan 
Penentu syurga atau sebaliknya 

Tanah yang basah berwarna merah 
Semerah mawar dan juga rindu 

7 langkah pun baru berlalu 
Seusai talqin bernada syahdu 
Tenang dan damai di pusaraku 
Nisan batu menjadi tugu 
Namun tak siapapun tahu Resah penantianku 

Terbangkitnya aku dari sebuah kematianku 
Seakan kudengari tangis mereka yg kutinggalkan 
Kehidupanku di sini bukan suatu khayalan 
Tetapi ia sebenar kejadian 

Kembali Ruh kembali 
Kembalilah ke dalam diri 
Sendirian sendiri 
Sendiri bertemankan sepi 

Hanya kain putih yang membaluti tubuhku 
Kewujudan kaku jasad di dalam keranda kayu 
Ajal yang datang di muka pintu 
Tiada siapa yang memberi tahu 
Tiada siapapun dapat hindari 
Tiada siapapun yang terkecuali 

Lemah jemari nafas terhenti 
Tidak tergambar sakitnya mati 
Cukup sekali tak sanggup untuk ku mengulangi 

Jantung berdegup kencang menantikan malaikat datang 
Menggigil ketakutan kelam pekat di pandangan 
Selama ini diceritakan kini aku merasakan 
Di alam barzakh jasad dikebumikan 

Ku merintih 
Aku menangis 
Ku meratap 
Aku mengharap 
Ku meminta 
Dihidupkan semula 
Agar dapat kembali ke dunia nyata

Tidak ada komentar:

Posting Komentar