Kamis, 08 Maret 2012

Jangan Berkecil Hati











Suatu ketika, ada sebuah pohon yang rindang. Di bawahnya tampak dua orang yang sedang beristirahat.Rupanya ada seorang pedagang bersama anaknya yang berteduh di sana. Tampaknya mereka kelelahan sehabis berdagang di kota. Dengan menggelar sehelai tikar, duduklah mereka di bawah pohon yang besar itu.

Angin semilir membuat sang pedagang mengantuk. Namun, tidak demikian dengan anaknya yang masih belia. "Ayah, aku ingin bertanya...."terdengar suara yang mengusik ambang sadar si pedagang. "Kapan aku besar, Ayah? Kapan aku bisa kuat seperti Ayah dan bisa membawa dagangan kita ke kota? " Sepertinya, lanjut sang bocah," aku tak akan bisa besar. Tubuhku ramping seperti Ibu, berbeda dengan Ayah yang tegap dan berbadan besar. Kepikir, aku tak akan sanggup memikul dagangan kita jika aku tetap seperti ini. "Jari tangannya tampak menggores-gores sesuatu di atas tanah. Lalu, ia kembali melanjutkan," Bilakah aku bisa punya tubuh besar sepertimu, Ayah?

Sang Ayah yang awalnya mengantuk kini tampak siaga. Diambilnya sebuah benih di atas tanah yang sebelumnya dikais-kais oleh anaknya. Diangkatnya benih itu dengan ujung jari telunjuk. Benda itu terlihat seperti kacang yang kecil, dengan ukuran yang tak sebanding dengan tangan pedagang yang besar. Kemudian ia pun mulai berbicara. "Nak, jangan pernah malu dengan tubuhmu yang kecil. Pandanglah pohon besar tempat kita berteduh ini. Tahukah kamu, batangnya yang kokoh ini dulu berasal dari benih yang yang sekecil ini. Dahan, ranting dan daunnya juga berasal dari benih yang Ayah pegang ini. Akar-akarnya yang tampak menonjol juga dari benih ini. Dan kalau kamu menggali tanah ini, ketahuilah sulur-sulur akarnya yang menerobos tanah juga berasal dari tempat yang sama.

Diperhatikannya wajah sang anak yang tampak tertegun. “ Ketahuilah Nak, benih ini menyimpan segalanya. Benih ini menyimpan batang yang kokoh, dahan yang rindang, daun yang lebar, juga akar- akar yang kuat. Dan untuk menjadi sebesar pohon ini, ia hanya membutuhkan angin, air, dan cahaya matahari yang cukup. Namun jangan lupakan waktu yang membuatnya terus bertumbuh. Pada mereka semualah benih ini berterima kasih, karena telah melatihnya menjadi makhluk yang sabar. “ Suatu saat nanti kamu akan besar Nak. Jangan pernah takut untuk berharap menjadi besar, karena bisa jadi itu hanya butuh ketekunan dan kesabaran.”Terlihat senyuman di wajah mereka. Lalu keduanya merebahkan diri meluruskan pandangan ke langit lepas, membayangkan berjuta harapan dan impian dalam benak mereka. Tak lama berselang, keduanya pun terlelap dalam tidur, melepaskan lelah setelah seharian bekerja.

Sahabat saudaraku fillah..Jangan pernah merasa malu dengan segala keterbatasan. Jangan merasa sedih dengan ketidaksempurnaan. Karena kesempurnaan hanyalah milik Allah. Allah menciptakan kita penuh dengan keistimewaan. Dan Allah telah menyiapkan kita menjadi makhluk dengan berbagai kelebihan di samping kekurangan yang ada.

Mungkin suatu ketika kita pernah merasa kecil,tak mampu, tak berdaya dengan segala persoalan hidup. Kita mungkin sering bertanya, kapan kita menjadi besar, mampu menggapai semua impian, harapan dan keinginan yang ada di dalam dada. Kita juga mungkin sering membayangkan bilakah saatnya berhasil? Kapankah saat itu akan datang?

Saudaraku …Kita adalah seperti benih itu. Benih yang menyimpan semua kekuatan dari batang yang kokoh, dahan yang kuat, serta daun-daun yang lebar. Dalam benih pula akar-akar yang keras dan menghujam itu berasal. Namun akankah Allah membiarkan benih itu tumbuh besar tanpa bantuan tiupan angin, derasnya air hujan dan teriknya sinar matahari? Begitupun kita, akankah Allah membiarkan kita besar,berhasil dan sukses tanpa pernah merasakan ujian dan cobaan? Akankah Allah lupa mengingatkan kita dengan hembusan angin “masalah”, derasnya air “ujian”, serta teriknya matahari “persoalan”? Tidak sahabat… karena Allah Maha Tahu bahwa setiap hamba-Nya yang akan menemukan jalan keberhasilan maka Allah akan menguji dengan berbagai persoalan hidup supaya kita sabar,tegar dan kuat.

Jangan pernah berkecil hati saudaraku….. karena semua keberhasilan itu ada waktunya, yang terpenting jangan lupa berdo’a, berusaha dengan optimal dan bertawakkal pada Allah.



Judul asli inspirasi BENIH di edit dan disunting kembali oleh admin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar