Kamis, 08 Maret 2012

MENJAGA & MENINGKATKAN IMAN












Iman dalam bahasa Arab yang artinya percaya. Sedangkan menurut istilah, pengertian iman adalah membenarkan dengan hati, diucapkan dengan lisan, dan diamalkan dengan tindakan (perbuatan). Dengan demikian, pengertian iman kepada Allah adalah membenarkan dengan hati bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala itu benar-benar ada dengan segala sifat keagungan dan kesempurnaan-Nya, kemudian pengakuan itu diikrarkan dengan lisan, serta dibuktikan dengan amal perbuatan secara nyata.

Seseorang dapat dikatakan sebagai mukmin (orang yang beriman) sempurna apabila memenuhi ketiga unsur keimanan di atas. Apabila seseorang mengakui dalam hatinya tentang keberadaan Allah Subhanahu wa Ta’ala, tetapi tidak diikrarkan dengan lisan dan dibuktikan dengan amal perbuatan, maka orang tersebut tidak dapat dikategorikan sebagai mukmin yang sempurna. Sebab, ketiga unsur keimanan tersebut merupakan satu kesatuan yang utuh dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain.

Beriman kepada Allah adalah kebutuhan yang sangat mendasar bagi seseorang. Allah memerintahkan agar ummat manusia beriman kepada-Nya, sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala :

“Wahai orang-orang yang beriman. Tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya (Muhammad) dan kepada Kitab (Al Qur’an) yang diturunkan kepada Rasul-Nya, serta kitab yang diturunkan sebelumnya. Barangsiapa ingkar kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, Kitab-kitab-Nya, Rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sungguh orang itu telah tersesat sangat jauh.” (Q.S. An Nisa : 136)

Setelah kita mengetahui dan mengakui dalam hati tentang keberadaan Allah Subhanahu wa Ta’ala, dan diikrarkan dengan lisan dan dibuktikan dengan amal perbuatan, maka dapat dikatakan kita sebagai mukmin yang sempurna,Namun demikian iman kita terkadang turun,awalnya semangat ibadah mengebu-gebu tiba-tiba menjadi menurun,tentu semua ini harus cepat diatasi agar tidak berlarut, dan menumpuk menjadi sebuah beban dan membuat kita jatuh terperosok kedalam lubang yang jauh.

Sebelum kita mencari solusinya tentu terlebih dahulu kita harus mencari apa sebab-sebab kenapa hal itu terjadi, kembali kepada diri kita masing-masing karena semua manusia punya persoalan yang berbeda-beda dan berbagai problem kehidupan yang beragam. Iman kita selalu turun dan naik setiap saat, untuk menjaga iman kita tetap stabil, ada beberapa ikhtiar dengan sikap istiqamah untuk memelihara iman agar terus meningkat yaitu :

1.Kata terakhir dan kata pertama. Pastikan bahwa ” ALLAH ” adalah kata
terakhir yang terucap sebelum kita terlelap tidur, begitu juga kata yang pertama
terucap saat kita terbangun. Mudah-mudahan cara ini akan mendorong
untuk mengisi waktu diantara kedua saat itu dengan sebanyak mungkin
mengingat ALLAH.

2.Bangun malam hari. hal pertama berwudhulah, dan tunaikan shalat qiyamul lail
sendirian. ” Umar bin Khathab Radhiyallahu Anhu selalu minta
disediakan secawan air di sebelah tempat tidurnya. Begitu terbangun,
tangannya di basahinya dan di usapkannya kewajahnya, langsung bangkit
berwudhu dan shalat.

3.Bukalah Al-Quran di tengah malam,bacalah pelan-pelan di malam hari
sendirian, baca terjemahannya, resapi maknanya.

4.Bangunkan orang lain,sebelum subuh, bangunkan anggota keluarga yang lain dengan lemah lembut untuk melakukan hal yang sama dengan kita.

5.Tunaikan shalat subuh berjama’ah,bagi laki-laki shalat subuh sempatkan di masjid,bagi wanita shalat berjama’ah di rumah pun baik.

6.Bacakan ayat dan hadist,pilihlah satu ayat Al-Quran dan satu hadist
Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam,kepada orang-orang di rumah kita sebagai hadiah di pagi hari, jadikan ayat dan hadist itu bahan obrolan pertama sebelum berbincang tentang hal lain.

7.Baca sirah Nabi,diusahakan membaca satu atau dua halaman sirah Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Sallam, di pagi hari untuk menambah kecintaan dan keshidiqan kita kepada Muhammad Nabiyullah yang namanya kita sebut dalam syahadat ke Islaman kita.

8.Sebelum keluar rumah. Jangan lewati pintu rumah untuk berangkat bekerja
atau menuntut ilmu, urusan lainnya, sebelum menyatakan tawwakal kita hanya
kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam segala urusan. Ucapakan Bismillahi’ttawakaltu’ala llahi Laa Hawla wa laa quwwata illa billahi… “Dengan nama Allah aku bertawakal“menggantungkan semua urusannku” hanya kepada Allah, tidak ada kemampuan kecuali dengan izin Allah Subhanahu wa Ta’ala.

9.Mendengar Al-Quran, diusahakan tetap mendengar lantunan Al-Quran
kemanapun kita pergi , baik dari alat elektronik yang bisa kita
setel, atau dari hafalan sendiri.

10.Berusaha mengucapkan berbagai macam doa sehari - hari (mulai dari doa masuk kamar kecil sampai doa berkendaraan) yang di ajarkan Rasulullah,dengan niat hanya kepada Allah. Semakin kita tergantung hanya kepada Allah dalam segala urusan, semakin independen kita dari pengaruh manusia lain, siapapun dia, stinggi apapun jabatannya tehadap kita, sebanyak apapun hartanya di bandingkan dengan diri kita. Begitu Allah melihat bukti bahwa kita hanya bergantung kepada-Nya, Pasti Allah Subhanahu wa Ta’ala akan mengangkat derajat kita di hadapan manusia lain, dan memudahkan semua urusan kita.

11.Kegiatan utama shalat,aturlah agenda harian kita ,berdasarkan rotasi
lima waktu shalat,rancanglah semua agenda kerja dan kegiatan sedemikian
rupa, yang membuat kita sudah berada di tempat menunaikan shalat dalam
keadaan berwudhu minimal 15 menit sebelum adzan berkumandang. InsyahAllah berkah demi berkah akan di limpahkan kepada kita.

12.Wudhu sempurna,peliharalah wudhu kita selama mungkin. Berwudhulah
dengan sempurna.perhatikanlah air yang menetes dari kulit wajah dan bagian - bagian tubuh, saksikan dosa-dosa bercucuran besama air itu.

13.Shalat terakhir tunaikan shalat seakan - akan itu shalat kita yang terakhir. Hadapkan tubuh lurus-lurus ke arah Ka’bah Baitullah. tundukkan jiwa hadapan Allah Pencipta dan Pemelihara Hidup. ejalah satu demi satu bacaan shalat dengan kerendahan hati di hadapan Allah Subhanahu wa Ta’ala.

14.Berpuasa/shaum, lakukanlah shaum sunnat sebanyak mungkin, karena orang yang bershaum doanya di ijabah Allah Subhanahu wa Ta’ala. Sedangkan doa adalah senjata utama orang Mu’min.

15.Berinfaq dan bershadaqah,apapun bentuk harta yang kita miliki semampunya, itu
sepenuhnya hak Allah. Gunakan harta itu sesuai kehendak pemilik-Nya yang
sejati. Dengan memperbanyak shadaqah dan berinfaq untuk menunjukkan kepada Allah, bahwa harta yang ada pada kita sama sekali tidak mengganggu kesadaran kita, ” Bahwa ini semua milik Engkau ya Allah “.

16.Bersahabat. bergaul dan bersahabatlah sebanyak dan sesering mungkin
dengan sesama orang yang memiliki iman, dahulukan iman, ibadah, ilmu dan
amal shaleh, bila bergaul dengan orang yang masih lemah iman, perlakukan lemah lembut dengannya dengan tujuan kita membagi kelezatan iman yang sudah kita rasakan. kita akan di hidupkan bersama dengan teman kita semasa hidup.

Selain uraian diatas ada beberapa ikhtiar dengan sikap istiqamah untuk memelihara iman agar terus meningkat diantaranya yaitu :

a.Niat yang kuat untuk senantiasa istiqamah menjaga iman kita kepada Allah Subanahu wa Ta’ala

b.Banyak berdzikir dan sering – sering mengikuti pengajian atau majlis ta’lim langsung atau melalui media-media massa dan elektronik.

c.Memperbanyak istighfar, mohon ampunan kepada Allah,mengingat-ingat kematian dan perbanyak silaturrahmi

d.Hindari kegiatan-kegiatan yang tidak mendatangkan manfaat dan Jauhi tempat-tempat maksiat

e.Banyak mengambil ibrah atau pelajaran hidup dari orang lain dan Senantiasa melakukan Muhasabah / Intropeksi diri setiap saat

f.Hindari berdua-duaan dengan lawan jenis yang bukan muhrim, karena syaithan senang dan akan menggelincirkan.

g.Berdoalah yang banyak kepada Allah , agar tetap bisa istiqamah, terjaga iman kita bahkan semakin bertambah.

Sahabat-sahabat yang di Rahmati Allah Subhanahu wa Ta’ala , ibarat sebuah pohon semakin tinggi pohon tersebut maka semakin tinggi pula terpaan angin yang menghadangnya, begitu juga dengan kita, kalau tidak pandai-pandai menjaga iman, kita akan tergelincir oleh bujuk rayu syaithan yang senantiasa menggoda keimanan kita.

Semoga manfaat buat kita semua, Yang benar haq semua dari Allah Subhanahu wa Ta’ala,yang kurang dan khilaf mohon sangat dimaafkan ’’akhirul qalam “Wa tawasau bi al-haq Watawa saubil shabr “.Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala . senantiasa menunjukkan kita pada sesuatu yang di Ridhai dan di Cintai-Nya..Aamiin Allahuma AAmiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar